Wednesday, January 14, 2009

BlackBerry vs CrackBerry (which side are you on?)



















Dunia saat ini dilanda demam BlackBerry (punya nickname BB),
paling nggak ada 2 negara besar yang sedang menggigil karenanya.
Amerika Serikat dan Indo (?? ..paling nggak dilihat dari potensinya).

Setahun lalu saya masih memandang sebelah mata kepada PDAphone ini.
Tapi kini, ke mal manapun di Jakarta kaki ini melangkah, banyak sekali terlihat pemandangan orang-orang yang sedang duduk di coffee shop, maupun yang sedang lalu lalang, menggenggam benda yang sama, BlackBerry, dengan rubber skin yang berwarna-warni.
Jakarta sedang dilanda demam BlackBerry.
Sah-sah aja dong....
Nah terus maksudnya apa BlackBerry vs CrackBerry?



Sebenarnya keduanya menggunakan PDAphone yang sama yaitu BlackBerry, tapi CrackBerry adalah sebutan untuk orang-orang pecandu BlackBerry. BlackBerry Addiction. Kata 'crack' sebelum berry untuk menandakan kecanduan. Begitu kecanduannya sehingga nggak bisa berpaling dan ingin terus memencet tombol-tombolnya, dan sering tidak mempedulikan orang di sekelilingnya.


Saya tergerak menulis artikel ini didasarkan atas pengalaman yang sangat tidak enak. Suatu ketika saya harus balik ke Jakarta dari Bandung dengan menggunakan mobil travel.
Dan sepanjang perjalanan sekitar 2,5 jam itu saya duduk berdampingan dengan seorang wanita yang kira-kira sebaya.

Berinisiatif untuk berkenalan, kemudian saya mengajak untuk mengobrol ringan, tentang pekerjaan, apakah bekerja di Jakarta, yaah...hal-hal yang ringan-ringan saja. Dari bahasa tubuhnya, saya tahu dia enggan untuk ngobrol dengan saya, sehingga saya tidak lagi meneruskan pembicaraan.
Tapi tahukah teman-teman, sepanjang 2,5 jam itu hp nya nggak pernah berhenti berbunyi dalam selang 5 menit. Terus menerus berbunyi, dan matanya seakan tidak bisa berpaling dari hpnya. Ketika saya lirik, saya melihat BlackBerry. Langsung hati saya bergumam "hm.. pantes...".

Bukankah sebutan untuk para CrackBerry di Jakarta adalah "autis". Maksudnya, seperti penderita autis yang punya dunia sendiri, sehingga mengabaikan sekelilingnya.
Dalam sebuah wawancara di sebuah majalah gadget Jakarta, ada seorang artis yang mengaku BB freak berkata,
"BlackBerry membuat yang dekat menjadi jauh, dan yang jauh menjadi dekat."

Maksudnya, walaupun di dekatnya ada orang-orang, tapi serasa mereka itu jauh karena dia sedang asyik dengan BB nya. Sementara ada orang yang sebenarnya jauh, tapi karena sedang chat via BB dengannya menjadi dekat.
Alkitab sudah menubuatkan bahwa di akhir jaman kasih kebanyakan orang akan semakin dingin. Saya percaya nubuatan itu diwujudkan salah satunya dengan kemajuan teknologi, yang membuat orang-orang lebih suka berinteraksi tanpa bertemu. Seperti punya dunia sendiri.


Sepertinya BB mempunyai magnet yang membuat mata tidak bisa berpaling darinya. Apa boleh buat, dengan kemudahan surfing di internet membuat orang-orang lupa diri. Apakah sedang buka facebook, email, chatting, sms, semuanya dimanjakan dengan fasilitas BB. Dan yang lebih fenomenal lagi, setiap BB mania dengan rela hati menjadi 'unpaid marketer' yang mempromosikan produknya dengan berkata kepada teman-teman dekat, "makanya buruan gih.. beli BlackBerry,
biar setiap saat bisa update facebook, buka email...bla..bla..bla"


Dan nggak hanya di Jakarta, Ketika ministry di Tegal saya juga menemukan demam BB sedang melanda Tegal. Wah... dahsyat man, nggak hanya ibukota loh yang terkena dampaknya.  Saya sempat berpikir, waah BB bisa punya potensi untung besar nih di Indo dengan jumlah penduduknya yang besar dan rata-rata punya brand awareness yang tinggi.


Coba tebak ini siapa? Obama?
Ya...betul. Beliau sedang apa ya?
Apa sedang berdoa?
Coba kita lihat.








Oh.. bukan berdoa, tapi sedang asyik dengan BB nya. Waktu itu beliau masih Capres. Kelak sudah jadi Presiden mungkin foto gaya begini menjadi hal yang langka.
BB memang melanda siapa saja.
Tua muda, politisi, pengusaha, karyawan, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan pelajar.
Everybody loves BB.


BLACKBERRY PRAYER POSITION









Banyak orang yang terkecoh ketika melihat seseorang duduk di meja dan tertunduk tepekur.
Ini yang sering disebut sebagai BlackBerry Prayer Position. Waah...ini sih sama saja dengan mengecoh Pendeta dengan tunduk menatap hp.
Padahal bukan sedang baca Alkitab, tapi baca sms...hehe..


FAMOUS STYLE
Saya juga penyuka teknologi.
Adalah hal yang wajar bila sebuah gadget dengan feature yang tidak ditemukan di gadget lain menjadi idola.
Tapi kalau sampai dikuasai?
Itu yang harus dihindari, my friends. You have to control the technology,
dan jangan sampai terjadi
technology takeover your life.



Ada kejadian di Barat sana tentang seorang wanita yang diceraikan suaminya karena terlalu asyik dengan BB sehingga melalaikan keluarganya
(untung suaminya nggak ikut-ikutan, kalau nggak anak-anaknya bisa disebut CrackBerry Orphan). Wanita ini berusaha menuntut produsen BlackBerry, blame bahwa perceraiannya diakibatkan BB.
"Waah...salah kaprah bu... itu namanya cari kambing hitam... hehe"


HOW TO DIAGNOSE?












Ada beberapa pertanyaan yang akan membantu teman-teman pemilik BB, apakah Anda sudah mengidap CrackBerry (www.crackberry.com)

Apakah Anda tidur dengan BB di sampingmu?
(Karena ingin segera menjawab setiap email, sms, chat yang masuk sehingga nggak mau terpisahkan)

Apakah Anda segera mencarinya ketika bangun tidur?
(Sampai lupa saat teduh, karena langsung melihat ke layar dan check sms, email, atau facebook)

Apakah Anda selalu men-check dan menjawab email ketika sedang dinner?
(Sehingga membuat orang-orang di sekeliling kita merasa kesal dan terabaikan?)

Bila jawaban untuk semua pertanyaan itu adalah 'YA', ... hmmm...
then you suffer from BB addiction.


Serem yah liatnya.
Ini bukan tangan robot.
Alat ini namanya Xtensor.
Sering dipakai untuk menyembuhkan sakit persendian di tangan atau otot, yang sering diderita para atlet tennis, golf, gamers (mulai dari XBOX, PS, video gamers), dan belakangan diclaim sebagai alat untuk rehabilitasi CrackBerry.










Ini bukan nakut-nakutin loh, saya nggak sengaja browsing dan menemukan hal yang mengherankan ini. Yang ada dalam pikiran saya, kalau atlet sih wajar kale ....... terkena cedera tangan, tapi BB mania???
Segimana makai BB nya yah sampai cedera??
Haha...jangan sampai deh ada pemandangan ini di Indo. Setuju???


BB eye vs Harvest eye



Sebenarnya ada satu lagi yang perlu diwaspadai dampak negatif CrackBerry.
Yaitu anti-socialize behaviour.




Karena sebagai anak Tuhan kita dipanggil untuk memandang sekeliling kita sebagai ladang-ladang yang siap dituai. Tuhan memanggil kita untuk membalut hati yang terluka, membangkitkan semangat yang patah.
Tuhan ingin pandangan kita tertuju kepada ladang-ladang yang siap dituai.


Yesus berkata, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit."
(Matius 9:37)

Jangan sampai kejadian, udah pekerjanya sedikit, terkena dampak CrackBerry pula, sehingga cuek kepada ladang yang luas.
Malas untuk berkomunikasi dengan sekitarnya.
Malas untuk melayani sekitarnya.
So.. makin sedikit dong yang menuai.

Sekali lagi saya tidak anti teknologi, tidak anti BlackBerry.
I really love it.
Saya tahu besar sekali advantage yang bisa kita dapat melalui teknologi, bahkan bisa dipakai untuk outreach.
Tapi biarlah melalui perenungan ini, kita sadar bahwa kita yang harus memanfaatkan teknologi, bukan sebaliknya, dimanfaatkan teknologi.



Tanda-tanda jaman memperlihatkan kedatangan Tuhan Yesus sudah
semakin dekat.
Mari bekerja & berkarya lebih giat lagi.
Jangan biarkan sesuatupun mendistract kita dalam memenuhi panggilan kita.
Biarlah pandangan kita hanya tertuju kepada Yesus dan rencanaNya. OK???



I am not addicted to BlackBerry, but I am addicted to Jesus.




All blessings,

Julita Manik



<br><br>



<br><br>