Thursday, September 11, 2008

The Wealthiest Place On Earth




















...is the CEMETERY !!!


Surprised ??? Sama.... saya juga sangat surprised mendengarnya.
Kalimat ini pertama kali saya dengar dari seorang pengkhotbah yang juga pengajar, Bpk. Aruna Wirjolukito, dalam suatu kebaktian minggu.
Dan membawa saya dalam perenungan yang dalam.
Banyaknya kesibukan membuat saya hampir melupakan kalimat ini.
Pada kesempatan kedua kali saya mendengar kalimat ini lagi, sengatan kalimat ini semakin tajam. Saya penasaran dan bertanya kepada beliau, darimana quotation ini diperoleh. Beliau juga sudah lupa karena mendapatkannya dari gurunya, dan karena sudah lama sekali tidak ingat lagi siapa yang mengucapkan kalimat ini.

Billion thanks to google, search engine yang sangat luar biasa...
tinggal type 'kata kunci' dan klik! ...maka keluarlah hasilnya.

" The wealthiest place on earth is the cemetery ", demikian ucapan Les Brown, seorang motivator yang luar biasa.
Ternyata tempat terkaya di dunia bukanlah di Arab dimana banyak ladang-ladang minyak, bukan juga di Afrika Selatan tempat tambang emas dan berlian, bukan pada Warren Buffet (not ring a bell ?...but he is leading the Race For Title Of World's Richest Man, sekarang menjadi orang terkaya di planet ini), apalagi pasti bukan di kantong Bill Gates (tercatat orang ke 3 terkaya di dunia, sebelumnya selama 13 tahun mempertahankan tahta sebagai orang terkaya sejagat raya),..... TETAPI DI KUBURAN !!

Mengapa di kuburan ?

Karena di kuburan terdapat buku-buku yang tidak pernah ditulis, lagu-lagu yang tidak pernah sempat ditulis apalagi dinyanyikan, ide-ide yang tidak pernah direalisasi, impian demi impian yang sudah dilupakan dan tidak pernah terwujudkan, dan cita-cita yang layu sebelum berkembang.

Di kuburan terdapat banyak talenta yang terpendam dan tidak sempat dimultiplikasikan. Di kuburan terbaring jutaan jasad pemilik 1 talenta yang kecewa kenapa Tuhan hanya memberinya 1 saja, sehingga memutuskan untuk menguburnya dan tidak pernah memberi kesempatan talenta tersebut berlipat ganda. Di kuburan terdapat banyak orang yang seharusnya menjadi orang yang luar biasa tetapi tidak pernah menyadarinya sampai akhir hayatnya.
Mengertikah sekarang teman-teman makna kalimat yang diucapkan oleh Les Brown ?


THE TOMB OF JERUSALEM
















Tetapi kalimat Les Brown tidak berlaku di kuburan ini.
Karena di kuburan ini konon pernah terbaring jasad seseorang yang telah mengeluarkan segenap potensi yang dimiliki selama hidup di dunia ini.

Dialah
Yesus Kristus yang sebelum disalib pernah berdoa kepada Bapa :
"Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya."
(Yohanes 17:4)

WELL DONE...!!!
Semua tugas-tugasNya telah sempurna dikerjakan.
Semua talenta yang dimilikiNya telah dikembangkan dan Yesuslah yang menceritakan perumpamaan tentang talenta. Yesus bukan seseorang yang mengatakan sesuatu yang tidak Dia lakukan. Setiap kalimat yang diucapkanNya dihidupiNya.
Kesempatan Yesus melayani Bapa di muka bumi ini yang hanya beberapa tahun saja, tidak menjadi alasan untuk mengatakan "Ooohh... no..no..no...terlalu sempit waktunya Bapa, Aku tidak bisa menyelesaikan semuanya."
Tuhan Yesus seperti berpacu dengan waktu, dan akhirnya semua telah diselesaikanNya dengan sempurna. Bahkan tugas-tugas selanjutnya sudah didelegasikan kepada murid-muridNya (dan kepada semua orang yang kelak akan percaya kepada pemberitaan Injil) dengan berkata :
"Engkau akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang jauh lebih besar dari yang Aku lakukan"
(Yohanes 14:12)

"DON'T DIE WITH YOUR MUSIC STILL IN YOU"















Demikian famous statement dari Dr. Wayne Dyer.
Berapa banyak orang yang meninggal dengan menggenggam lagu-lagunya, menggenggam mimpi-mimpinya, ide-idenya, dan membawa semua karya kreatifnya?

Don't be another statistic !!



Saya ingat sekali masa-masa ketika tidak ada satu lagu pun yang saya tawarkan kepada label rekaman yang diapprove, putus asa dan rasa ingin menyerah begitu menggerogoti batin saya.

"Ngapain saya menulis lagu kalau tidak bisa dipublish ?" , begitu kira-kira sungut-sungut saya. Dan kejadian ini saya alami bukan 1 tahun atau 2 tahun. Tapi lamaaaaa sekali.
Saya berpikir untuk berhenti saja.
Kemudian saya membaca kesaksian Darlene Zscech, dari Hillsongs Australia. Ternyata Darlene juga pernah mengalami pergumulan dan pikiran yang sama dengan yang saya alami, bedanya Darlene saat itu sudah menang.
Dan kalimat ini saya ingat sekali :
"Tetaplah menulis lagu, sekalipun tidak ada seorangpun yang berminat mendengarkannya. Karena lagu itu diciptakan untuk meninggikan Bapa. Nyanyikan lagu itu untuk Bapa. Walau tidak ada seorangpun yang mau mendengarkannya, tapi Bapa mendengarkannya."

Seperti mendapat suntikan tenaga, kalimat itu menghentikan niat saya yang ingin quit dari menulis lagu. Saya akan tetap menulis lagu, walaupun tidak ada yang tertarik kepada lagu-lagu saya, karena saya percaya menulis lagu adalah talenta yang Tuhan berikan kepada saya untuk dikembangkan.
Dan kuasa pelipatgandaan terjadi, satu demi satu lagu keluar dari perbendaharaan saya, dan saya bersyukur tidak jadi berhenti menulis lagu. Kalau tidak, saya kehilangan peluang menjadi berkat bagi lebih banyak orang (artikel : "Are You The Chosen 1?" dan "Are You The Chosen 1? (the secret of recipe")

Dear all my friends......,
mari kita bersemangat mengembangkan semua talenta kita.
Mungkin Anda akan berkata :
"But the problem is I don't know what my talent really is."

Belum bertemu apa sebenarnya talenta Anda ?
Jangan kuatir. Berdoalah kepada 'yang empunya talenta' supaya Ia menerangi jalan-jalan kita dan mengarahkannya untuk bertemu dengan talenta kita.
Kenapa saya katakan ini ?
Karena terkadang kita tidak menyadari bahwa masih ada talenta yang tersembunyi, yang menunggu untuk dikembangkan. Saya mengalaminya.
Sebelumnya saya tidak pernah menyadari bahwa ada sedikit talenta untuk menulis. Disuruh bawa renungan di komsel aja saya akan mengelak dengan sejuta alasan. Sewaktu mulai ngeblog, saya pikir siapa sih yang mau baca tulisan saya ?
Tetapi ternyata menulis adalah salah satu my hidden talent. And I found it.
Walaupun tata bahasa saya hancur, nggak pernah kursus how to make a good writing, Tuhan tetap bisa pakai tulisan yang apa adanya ini untuk memberkati banyak orang.

Sekarang saya mengencourage diri saya dengan berkata :
"Come on...Julita, don't die with your song still in you" ...
and I put another statement........,
"and don't die with your writing still ini you."
and my last statement..............,
"don't die without knowing and multiplying your hidden talent."


Melalui tulisan ini saya mau menyemangati semua teman-teman untuk mulai merenungkan apa yang masih tertahan dalam hidup kita, yang dapat kita kembangkan bagi kemuliaan Tuhan.

Friends, ...let's say :
"I don't want to be another statistic who buried together with their talents in the cemetery. I'm not interested to make cemetery as a wealthiest place on the earth !"

And one day I will say :
" Father, I have glorified You on the earth :
I have finished the work which You gave me to do."




All blessings,

Julita

No comments:

Post a Comment



<br><br>



<br><br>