Friday, January 22, 2010

"NOTHING CAN STOP ME SERVING MY GOD"



Seringkali bila melihat orang-orang tua masih semangat melayani di gereja sebagai anggota choir, ucapan ini yang terdengar "aduuuuh.... udah tua begitu kok masih mau ikut-ikutan choir sih??".
Sementara yang lain berkata, "ya ampunnn.....si oma..., jalan ke stage aja udah susah, masih mau repot-repot ikutan paduan suara lagi".
Yang lain menambahkan, "sadar nggak sih ya si opa, ... suara udah bergetar dan nggak jelas arahnya gitu, kok masih PD yah nyanyi di depan?"
Akhirnya semua pada ketawa-ketiwi, menertawakan sekelompok orang-orang tua, yang masih semangat ambil bagian dalam pelayanan pujian di gereja.

No, no, no, .... saya nggak nuding siapa-siapa loh, ... malah sedang menunjuk diri sendiri, karena pernah berpikiran seperti itu.
Saat saya melatih paduan suara di gereja, dan beberapa diantaranya orang yang sudah lanjut usia, yang ada dipikiran saya, "idiiih, ini om sama tante, susah banget ngajarinnya, .... udah capek-capek ngajarin, suaranya masih jauh dari merdu, ....hmmh... bikin paduan suara jadi nggak rapi."

Kadang-kadang saya berharap mereka absen dan nggak datang latihan, supaya ada alasan untuk tidak mengikutsertakan mereka. Tapi yang terjadi, opa oma ini rajiiin banget, nggak kayak orang-orang muda yang suka on/off kalau latihan. Terus, datangnya On Time lagi.
Biasanya yang usianya lebih muda malah  defensive, "yaah terang aja bisa OT, mereka kan udah nggak ada kerjaan lain, udah pada pensiun, nggak kayak kita-kita yang masih banyak pekerjaan dan kegiatan."


YANG LAZIM



Yaaah....ini yang biasa ada di pikiran kita.
Kalau orang lanjut usia itu cocoknya pelayanan doa aja, yang behind the scene deh. Nggak keliatan.
Habis....penampilannya aja udah nggak enak untuk dilihat, terus udah nggak ada kekuatan lagi. Beda dengan anak muda yang enerjik, suara dan performancenya juga keren-keren.
Jadi para opa oma itu cocoknya pelayanan doa. Nggak perlu banyak aktivitas.
Cukup di rumah atau di ruangan doa di gereja. Berdoa saja.
Yang lain-lain biar orang muda aja yang ngelakuin.
Apalagi banyak kesaksian tentang oma-oma yang rajin berdoa, terus ada kegerakan di daerah mereka akibat doa-doa mereka.


YANG TIDAK LAZIM



"Udah tua masih mau jadi singer?
Ya ampun, mbok nyadar gitu loh. Ini kan jamannya generasi Joshua.
Sudah saatnya tongkat estafet dipegang oleh yang muda-muda.
Masa udah tua masih tetap mau berlari dengan yang muda?
Nggak level dong...
Pasti kalau nyanyi tempo lagu jadi melambat... nggak asyik ah.... "

Memang tiap kali pelayanan di berbagai gereja, sangat jarang sekali ditemukan WL atau singers yang sudah berumur 40an ke atas.
Mostly adalah anak-anak muda.
Saya pernah juga mencoba memadukan singers yang usianya masih muda dengan yang sudah lebih mature. Ada juga sih yang complain, "Kok yang dijadwal mereka sih? Apa nggak ada yang lain?"

Friends, ini benar-benar dilema.
Memang saya akui kalau dari performance, dan kapasitas, orang muda jauh lebih baik.
Tapi, sayangnya, orang muda itu   'setia'   nya susaaaaaaaaaaaaaah banget. Bener.
Kalau nggak dijadwal, hampir bisa dipastikan nggak datang di kebaktian tengah minggu.
Atau udah dijadwal, excuse dengan berbagai alasan. Sehingga pernah waktu mau kebaktian tengah minggu, singernya nggak ada yang datang.
Bingung kan?
Kalau mau menunjuk yang senior untuk menggantikan,  mereka selalu available, karena jarang absen datang ibadah. Terus, gimana dong???



IMPORTANT !!!  THIS IS A REALITY.

(PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA berdasarkan data SENSUS PENDUDUK)

1971




1980




1990




2000



Perhatikan.... bentuk piramida penduduk mengalami perubahan yang signifikan ketika Sensus Penduduk tahun 2000. Kalau sebelumnya dari tahun 1971-1990, benar-benar berbentuk piramida, maka di tahun 2000 bentuknya mulai kelihatan gemuk 'di bagian tengah dan atas' piramida, sehingga lebih mirip kubah daripada piramida.
Apa sih artinya?

Artinya terjadi pertambahan jumlah penduduk usia dewasa dan lanjut usia (umur 65 tahun ke atas).
Orang-orang semakin panjang umur, sementara pertambahan penduduk usia muda malah cenderung menurun karena program Keluarga Berencana.
Juga keluarga-keluarga banyak yang mulai fokus pada karir, hingga hanya memiliki 1-2 orang anak saja.Apalagi di kota-kota besar (malah banyak pasangan suami istri yang menunda untuk punya anak).

Kecenderungan pertambahan penduduk usia lanjut, mungkin juga karena perbaikan tingkat kehidupan & kesehatan, jadi orang-orang semakin panjang umur.
Tapi saya percaya hal ini juga disebabkan karena semakin banyaknya orang percaya yang hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, sehingga mencapai batasan umur yang tertulis dalam kitab Mazmur.


Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
(Mazmur 90:10)

Berarti, anggota gereja yang lanjut usia juga akan semakin bertambah.
Terus, apa mereka dicuekin aja? Nggak dikasih kesempatan apa-apa lagi, selain berdoa?
(FYI: sedikitpun saya tidak meremehkan pelayanan doa, bahkan saya menganggap itu adalah pelayanan yang 'terpenting' dalam gereja maupun pribadi)


"IJINKAN AGAR HIDUP KAMI BERARTI"



Hahaha....jelas banget kalau gambar ini adalah hasil photoshop.
Tapi, biarpun sudah nggak bisa breakdance lagi, nggak bisa loncat-loncat saat PW, orang-orang tua masih bisa berbuat banyak loh bagi Tuhan dan gerejaNya.
Kalau mereka nggak dikasih kesempatan, bisa-bisa malah tubuh mereka akan uzur lebih cepat dari semestinya. Banyak kesaksian yang menceritakan, kalau orang-orang lanjut usia tidak punya banyak aktivitas lagi, maka mereka akan cepat pikun, dan lebih gampang sakit-sakitan.


IT IS .....A WOW !!!



Kebaktian akhir tahun 31 Desember 2009, saya ikut melayani di
GBI Mawar Sharon Jakarta.
Waah.... luar biasa kebaktiannya.
Tapi yang membuat saya terpesona, WL nya, yang sudah tidak semuda anak-anak youth, ikutan dance dalam koregrafi tarian anak-anak muda.
Jadi sambil mimpin pujian, ikutan ngedance, dengan gerakan yang harmonis bersama dancer.
Saya kagum sekali melihatnya.
Belum pernah saya melihat yang seperti ini sebelumnya.
Ini sungguh mencelikkan mata saya, bahwa masih banyak yang bisa dilakukan bagi Tuhan, walaupun sudah nggak semuda anak-anak youth.


FOREVER YOUNG AT HEART
(LEARN FROM THEM)



Ketika mempersiapkan artikel ini nggak sengaja saya ketemu dengan artikel tentang "Young At Heart" di google. Sangat inspiratif.
Mereka adalah kelompok vokal yang beranggotakan warga lanjut usia di panti jompo di Massachusetts dengan rentang umur 73-90an tahun.
Rata-rata 80 tahun.

Didirikan tahun 1982, dan choir ini dipimpin oleh Bob Cilman yang punya kesabaran luar biasa mendampingi kelompok ini berlatih menyanyi.
Usia tua membuat mereka harus belajar lirik dengan menggunakan kaca pembesar, karena mata yang sudah plus. Berusaha keras menghafal lirik, karena daya ingat sudah tidak seperti dulu lagi.
Kerja keras mereka tidak sia-sia, mereka mulai diundang perform di depan publik tahun 1983, dengan tiket yang selalu sold out. Dan yang luar biasa, penontonnya bukan hanya senior citizen, tapi dari berbagai kalangan usia termasuk anak-anak muda.




Walaupun sudah lanjut usia bukan berarti mereka menyanyikan lagu-lagu jadul yang top di usia muda mereka, tapi juga lagu-lagu yang sedang diminati anak-anak muda saat ini.
Sehingga orang-orang muda bisa enjoy menyaksikan penyanyi-penyanyi yang seusia opa dan oma mereka ini.
(Saya terpikir jadi kepengen bikin choir di gereja yang anggotanya lanjut usia terus nyanyinya lagu-lagu cadasnya Hillsong atau True Worshippers...)

Respon atas performance mereka sangat positif, sehingga undangan untuk menyanyi terus mengalir.
Dalam kurun 1997-2004 mereka sudah melakukan lebih dari 12 tour di luar Amerika, yaitu di Eropa, Australia, dan Canada.


OUR LIFE JUST REBEGUN



Seorang sutradara, Stephen Walker, tergerak mendokumentasikan perjalanan choir ini dengan membuat sebuah film dokumenter, sehingga nama group ini semakin dikenal banyak orang.
Dalam 1 adegan film diperlihatkan saat mereka menyanyi di penjara.
Atmosfir saat itu tentunya meremehkan kemampuan para orangtua ini.
Tapi itu nggak berlangsung lama...., setelah Young At Heart  mulai menyanyi semua terperanjat.
Bahkan atmosfir mencemooh segera berganti dengan tetesan air mata dari para penghuni penjara.
Salah seorang penghuni penjara berkata, "This is the best performance I've ever seen in my life."


"BECAUSE I AM OLD.... I HAVE A GOLDEN LIFE TO SHARE"




Hampir di setiap pertunjukan mereka ada emosi yang bergejolak.
Mulai dari gelak tawa penonton (saat mereka dihibur dengan lagu-lagu tempo cepat), hingga tetesan air mata (saat mereka bernyanyi lagu-lagu lambat yang sangat menyentuh).

Apa yang membuat penampilan Young At Heart berbeda?
Yaah..... usia   mereka yang sudah tua, ... sudah makan asam garam kehidupan (beberapa di antara anggota Young @ Heart pernah  merasakan jaman Perang Dunia I dan II), sudah nggak terhitung suka dan duka dalam hidup mereka, dan ..... sebentar lagi mereka akan sampai garis akhir.
Sehingga setiap lagu yang mereka nyanyikan punya makna yang amat sangat dalam.

Semangat yang mereka miliki juga membuat mereka berbeda.
Usia boleh tua, tapi semangat tetap muda.
Teman-teman lihat gambar di atas, dialah Fred Knittle, yang tidak pernah menyerah sekalipun tubuhnya mengidap penyakit jantung. Penampilannya istimewa karena setiap menyanyi Fred Knittle memakai selang di hidungnya yang dihubungkan dengan tabung oksigen karena penyakit yang diidapnya.
Di satu pertunjukan, seharusnya Fred berduet dengan temannya Bob Salvini.
Tetapi beberapa hari menjelang pertunjukan Bob meninggal dunia, sehingga akhirnya Fred bernyanyi sendirian dengan lagu yang didekasikan untuk sahabatnya Bob Salvini. Sangat menyentuh.
Lirik yang mereka nyanyikan menjadi lebih hidup karena mereka sudah mengalami apa yang mereka nyanyikan.


"YES, ... I AM A CALEB GENERATION"



Saya mulai terinspirasi untuk menulis artikel ini selain setelah banyak merenungkan jarangnya jemaat usia lanjut berpartisipasi dalam gereja,
juga karena ini...

Dalam suatu pelayanan saya bertemu dengan pengkhotbah favorit saya
20 tahun yang lalu.
Tentunya sekarang usianya sudah tua. Dan saya baru menyadari bahwa beliau sepertinya hilang dari peredaran. Bukan karena mundur dari Tuhan.
Terbukti dari kotbahnya yang masih sangat memberkati.


Saya berpikir "apakah karena sudah jarang mendapat undangan pelayanan?"
Apalagi sekarang banyak pengkhotbah-pengkhotbah muda yang luar biasa Tuhan pakai, sehingga nggak heran nama hamba-hamba Tuhan senior ini mulai dilupakan.


Benar, saat ini adalah timingnya Joshua Generation.
Tapi ingat, kita juga masih punya Caleb Generation.

Ayat yang sering dipakai untuk Joshua Generation antara lain adalah dari kitab Yoel.

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat: orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
(Yoel 2:28)



Tuhan memang akan pakai orang muda luar biasa. Tapi jangan lupa, di tengah ayat itu ada kalimat "orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi" dalam terjemahan Inggrisnya (NKJV),
"Your old men shall dream dreams".  
Biarkan orang-orang tua bermimpi dan menjalani mimpinya.


Kenapa disebut Caleb Generation?

Yah, karena Kaleb dengan sangat luar biasa mengatakan bahwa usia nggak ada hubungannya dengan semangat menggapai mimpinya.

 10  Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;
 11  pada waktu ini aku  masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
 12  Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku  pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, ........
(Yosua 14)

Kaleb punya janji Tuhan yang diberikan saat ia berumur 40 tahun.
Penantian selama 45 tahun tidak membuat kekuatannya melemah. Usia 85 tahun tidak membuatnya mundur dari pengharapan. Malah Kaleb dengan berani berkata kalau kekuatannya di usia 85 tahun ini sama dengan saat ia berumur 40 tahun, sehingga masih kuat untuk meraih janji Tuhan.


ONE OF MY 2010 RESOLUTIONS



Tahun 2010 ingin saya jalani dengan semangat yang lebih baik dari tahun 2009. Salah satunya lebih intensif melibatkan orang-orang yang sudah tua untuk terlibat dalam tubuh Kristus. Memang nggak mudah, dibutuhkan kesabaran ekstra,  tapi mereka juga adalah bagian dari janji Firman Tuhan saat Tuhan mencurahkan RohNya atas manusia.

Bagian pemikiran yang lain, salah satu hukum tertua di bumi ini, yaitu
hukum sebab akibat :

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
(Matius 7:12)

Do to others what you would have them do to you.

35 tahun dari sekarang, I will join the club. Senior citizen club.
Yaah...saya juga akan jadi tua.
Dan saya nggak mau dong dihalangi untuk melayani Tuhan sampai hembusan nafas saya yang terakhir.
Oleh karena itu saya juga tidak akan menghalangi setiap orang yang rindu melayani Tuhan, bahkan di usia tua sekalipun.

Joshua generationCaleb generation,  keduanya dibutuhkan dalam gereja Tuhan untuk menyatakan kemuliaanNya.
Hanya....,  berikan mereka kesempatan.


All Blessings,

Julita Manik

Tuesday, January 12, 2010

WAKE UP FROM YOUR LONG COMA... CONQUERORS !!!




"Tetapi dalam semuanya itu  kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita."
(Roma 8:37)

Saya lebih suka terjemahan Inggrisnya,
Yet in all these things  we are more than conquerors  through Him who loved us.
(Rome 8:37/NKJV)


LEBIH DARI PEMENANG adalah motto favorit bagi orang-orang percaya. Lagunya juga laris manis dinyanyikan di ibadah-ibadah. Tapi seperti terjemahan Inggrisnya, kita bukan hanya lebih dari pemenang,  tapi kita adalah lebih dari penakluk.
Mungkin kita sering nggak menyadari bahwa itu bukan sekedar encouraging words, tapi kata "Penakluk" atau "Conqueror" itu  built-in  dalam DNA kita, melalui Tuhan Yesus.
Sedih sekali, yang terjadi..., sering kata Conqueror hanya menjadi sebuah kata yang dibanggakan dalam hidup kita, tanpa realisasi.

Di akhir tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk membuat daftar resolusi tahun yang baru.
"Apa saja resolusi atau target-target yang ingin dicapai di tahun 2010?"
Saya pun kerap membuat resolusi.
Yang mengagetkan, ada teman-teman yang sudah  males  membuat resolusi.
Kenapa? Karena ternyata tiap tahun membuat daftar yang sama lagi, alias....resolusinya tidak pernah tercapai. Tahun demi tahun begitu-begitu saja. Sampai males untuk nulis lagi. Sehingga tahun yang baru tidak punya sesuatu target apapun. Biarlah semuanya mengalir begitu saja....  'nge-flow aja deh....."

Saya percaya, bahwa conqueror bukan hanya penakluk dari satu tantangan yang tiba-tiba muncul di depan kita. Tapi conqueror juga adalah penakluk dari mimpi atau target yang ingin dicapai dalam satu range waktu.

Tapi dimana para penakluk-penakluk itu?
Mengapa orang percaya menyerah bahkan terhadap daftar resolusi?

Ada yang bertahun-tahun ingin punya tubuh yang lebih langsing, ada yang ingin mengubah pola hidup lebih baik dan sehat, ada yang ingin lebih rajin Saat Teduh dan tidak bolong-bolong lagi, ada yang ingin tamat membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, ada yang ingin lebih rajin lagi dalam bekerja di kantor lebih dari karyawan yang lain, tapi kenapa semuanya kandas di tengah jalan? Dimana para penakluk itu?
WHERE ARE YOU, CONQUERORS ?



WAKE UP FROM YOUR LONG COMA....
CONQUERORS !!!



The best way to make your dreams come true is to   wake up.
(Paul Valery)

Yaah....bahkan seorang sleeping beauty juga harus bangun untuk mewujudkan mimpinya.
 Jangan mau dininabobokan dengan impian-impian yang tidak pernah terwujud.
Tidak cukup hanya punya mimpi. Waktunya untuk bangun my friends... dan mulailah mengerjakan mimpi supaya jadi kenyataan.

Raja Salomo berkata, untuk segala sesuatu ada waktunya.
Oleh karena itu ada waktu untuk tidur, ada juga waktu untuk bangun.

Saya menyadari pencapaian saya di tahun 2009 belum maksimal. Karena dalam beberapa hal saya masih tertidur. Untuk tahun 2010, saya nggak mau begitu lagi. Saya harus memaksa diri saya untuk bangun dan bekerja lebih keras lagi, lebih dari tahun 2009.

Salah satu tindakan profetik saya tentang 'bangun', adalah memaksa diri saya bangun pagi lebih awal dari biasanya. Pas banget dengan program gereja lokal saya lagi mencanangkan bertemu di udara untuk berdoa setiap jam 5 pagi di rumah masing-masing.
Tapi saya mau bangun lebih awal lagi dari jam 5. Saya mau merasakan apa yang Raja Daud katakan membangunkan fajar.
Karena mau membangunkan matahari yang masih tertidur, tentu saya harus bangun saat hari masih malam, saat semuanya masih gelap, saat dini hari. Kemudian berdoa dan fellowship dengan Tuhan.
Ternyata bisa juga loh. Sekarang saya sudah rutin melakukannya. Nikmatnya luar biasa. Nggak percaya...?? Cobain deh... pasti setuju. Mulanya berat, tapi lama-lama biasa juga. Sampai akhirnya kita menikmatinya. Bukan karena terpaksa.

Membangunkan fajar masih pencapaian kecil,  tapi saya percaya, pencapaian kecil tentang bagun pagi, akan memimpin saya kepada pencapaian yang lebih besar. Bukankah Tuhan berkata agar kita setia dalam perkara-perkara kecil, maka akan dipercayakan perkara-perkara yang lebih besar?


IT BEGINS  WITH A DREAM



Ada 2 kategori  sleeping conqueror,  yang tidurnya kepanjangan dan mimpinya kebablasan, dan yang nggak berani bermimpi. Rasanya itu pekerjaan yang sia-sia.
Untuk kedua hal itu belajarlah dari Susan Boyle, dia bukan hanya pemimpi yang luar biasa, tapi juga pekerja keras yang luar biasa dalam mewujudkan mimpinya.

Mungkin semua sudah tahu tentang perjuangannya dalam Britain's Got Talent 2009.
Kalau belum, sila baca artikel "  DON'T JUDGE A BOOK BY ITS COVER"    (di kolom "BEFORE GIVE UP, READ THIS") ... pasti akan setuju kalau Susan Boyle adalah pemimpi dan pekerja keras.

Pencapaian yang terjadi setelah mimpi puluhan tahun menjadi seorang penyanyi, sepertinya mencapai klimaks saat menjadi juara kedua di Britain's Got Talent di usia ke 47 tahun. (Melalui event ini pula maka kata "dream" selalu diasosiasikan dengan Susan Boyle)
Tapi ternyata itu belum klimaks, Susan masih terus membuat pencapaian yang bagi banyak orang adalah impossible, saat launch album  pertamanya "I Dreamed A Dream" yang sangat sensasional.

Terjual 3.1 juta copies dalam waktu 6 minggu setelah launching di bulan November 2009, dan menjadi album kedua terlaris di tahun 2009 menurut Billboard, sesudah album Taylor Swift yang terjual 3.2 juta copies.
Bayangkan, Susan Boyle yang berumur 48 tahun dan an 'ugly' new comer, yang tidak sesuai dengan definisi 'star'  dalam industri musik, bisa bersaing dengan Taylor Swift the queen of country pop, yang masih remaja dan sangat cantik. 

3 pesan singkat dari hidup Susan Boyle yang harus kita renungkan:


If she can dare to dream, so can you.
If she can wake up from her dream, so can you. 
If she can make her dream come true, so can you.


RETURN OF THE GIANT KILLER



Setelah lahir baru, kita sudah dicangkokkan menjadi Israel-Israel rohani.
Berarti kita juga adalah keturunan Daud   the giant killer .
Daud nggak punya banyak senjata, hanya ketapel dan 5 batu. Tapi dengan nama Tuhan bisa membunuh raksasa Goliat.
Mungkin saat ini kita sudah nggak berani bermimpi, atau mungkin kita merasa begitu kecil dan nggak mampu berbuat apa-apa mewujudkan mimpi.
Friends, .....ingat, kita punya nama Tuhan yang hebat. Kita punya nama Yesus yang berkuasa.
All we have to do is wake up  and  work hard.
Tuhan akan menyertai kita mewujudkan semua mimpi-mimpi kita.

Besar harapan saya di akhir tahun 2010, kita sama-sama bergembira karena melihat pencapaian-pencapaian yang kita dapatkan, daftar resolusi yang dengan gemilang berhasil dilakukan, bukan karena kekuatan kita tapi karena nama Tuhan semesta alam.

Selamat membuat daftar resolusi. Dan bekerja keras mewujudkannya.
To God be the glory.


All blessings,

Julita Manik

Thursday, January 7, 2010

BE A JESUS WANNABE.... AND YOU WILL BE UNSHAKEABLE IN 2010



Di awal tahun yang baru... tahun 2010, di tengah suasana yang begitu penuh harapan dan sukacita, tiba-tiba saya seperti ditampar oleh suatu kenyataan yang sangat menyakitkan.
Setelah menerima sebuah email dengan subject:

PENTING !!! karena blog anda (julitamanik.blogspot.com) ada yang berusaha bunuh diri.

Singkatnya pesan yang disampaikan oleh seorang pemimpin rohani di sebuah gereja di Jakarta ini adalah ada  2 orang pemuda di gerejanya yang kecewa berat setelah membaca tulisan saya di blog ini.
Yang seorang mau bunuh diri (tapi berhasil digagalkan) dan seorang lagi pemuda lain kembali menjadi pecandu narkoba.
Tulisan yang mereka baca adalah tentang "A SORRY LETTER FROM XXX".
(mohon maaf... namanya terpaksa diinisialkan untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan).

Ketika share hal ini dengan seorang teman saya yang kenal baik dengan XXX, ia meragukan kebenaran berita itu. Apalagi hingga kini balasan saya terhadap email tersebut belum direspon.
Tapi untuk urusan nyawa manusia dan kehidupan dalam kekekalan saya nggak suka berandai-andai.
Jadi saya anggap berita itu benar.

Intinya dalam email tersebut menceritakan tentang dua pemuda yang sangat mengagumi sosok XXX dan bertobat karena kesaksian hidup XXX.
Tapi setelah mengetahui bahwa sebagian besar kesaksian XXX itu tidak benar, mereka menjadi kecewa berat dan mungkin marah dan frustrasi....sehingga mengambil jalan pintas.
Karena sayalah yang menuliskan postingan tersebut, saya terkena dampaknya juga.
Sepertinya sayalah yang menyebabkan mereka mengambil keputusan bunuh diri dan kembali menjadi drugs addict, terlihat dari subject di email tersebut: karena blog anda (julitamanik.blogspot.com) ada yang berusaha bunuh diri.





Saya bisa membayangkan keluarga mereka yang berduka.
Sehingga saya menyalahkan diri saya, kalau saya nggak tulis, mereka nggak pernah akan tahu kebenaran yang sesungguhnya, dan mereka nggak akan mengambil keputusan yang sesat.
Tapi di sisi lain saya punya dilema, kalau saya nggak tulis, saya seperti orang yang berkonspirasi terhadap suatu ketidakbenaran.
(FYI: postingan tersebut dimuat atas sepengetahuan XXX, sebagai bagian dari klarifikasi)
 Ada pengkhotbah yang berterimakasih atas klarifikasi tersebut, karena nyaris memberitakan kesaksian yang nggak benar tsb dalam kotbahnya.
Jadi ada 2 pihak yang bereaksi, ada yang 'say thanks' .....tapi ada juga yang marah sama saya. Saya jadi bingung.

Hal pertama yang saya lakukan..... nangis..... "loh kok jadi begini ?"


MISUNDERSTOOD IS JUST A PART OF LIFE.




Disalahmengerti sama orang lain itu benar-benar nggak enak.
Waktu itu begitulah teriakan saya...
"Tuhan maksud saya nulis di blog ini kan baik, melukiskan perjalanan hidup saya bersama Tuhan yang saya mau share ke teman-teman,
siapa-siapa saja yang memberkati hidup saya ... yang juga saya ingin share ke teman-teman,
supaya lebih banyak lagi yang mengenal kasih Tuhan......,
tapi kok malah sebaliknya...  sekarang malah ada yang ingin suicide habis baca tulisan saya ???"

Bersyukur punya Tuhan yang bisa kita dengar suaraNya, yang bisa kita dengar nasehat-nasehatNya.
Saya hanya diingatkan apa yang Raja Salomo tuliskan dalam kitab Pengkhotbah,
"tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
(Pengkhotbah 1:9)

MISUNDERSTOOD  bukan hal baru, saya bukan orang pertama yang mengalaminya.
Usia kata ini sudah ribuan tahun. Bahkan Tuhan Yesus pun disalahmengerti tidak hanya oleh musuh-musuhNya, tapi juga disalahmengerti oleh orang-orang Yahudi, dan murid-muridNya yang begitu dekat kepadaNya.





Lha.....Tuhan Yesus saja disalahmengertiin... apa lagi saya?
Mungkin manusia bisa salah mengerti akan tujuan saya, tapi saya percaya Tuhan Yesus tidak salah mengerti kepada saya. Dia kenal saya jauh melebihi saya mengenal diri saya sendiri.
Kini tangisan saya sudah berhenti, saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Tadinya udah mau berhenti menulis, sudah terpikir apa harus menutup blog ini ?..., sekarang nggak lagi...
Saya mau terus bercerita dan bercerita akan apa yang Tuhan kerjakan di dalam hidup saya.
Tuhan Yesus terlalu dahsyat dan hebat untuk dicuekin.... mulut, hati dan tangan saya nggak sabar rasanya untuk bercerita tentang Dia.


 "YES, I AM THE SAINT (of course... without the halo sign)"



Terus kenapa judulnya "BE A JESUS WANNABE....AND YOU WILL BE UNSHAKEABLE IN 2010" ?

Ya....karena itu tadi, nggak ada manusia yang sempurna.
XXX  ngga sempurna, sehingga masih bisa salah.
Saya juga nggak sempurna, sangat banyak kesalahan juga.
Bahkan gembala di gereja kita, atau hamba-hamba Tuhan yang kita kagumi pun termasuk yang belum sempurna, dan masih bisa salah.
(Belum lihat ada lingkaran putih di atas kepalanya kan?)
Jangan sedih dulu... karena Tuhan tetap menyebutkan kita adalah orang-orang kudusNya, walaupun masih penuh dengan kekurangan. Tiap-tiap hari Tuhan membentuk kita masuk ke dalam kemuliaan demi kemuliaan yang semakin besar.Tiap hari kita makin disempurnakan.

Kembali ke topik, oleh karena itu.... bahaya sekali kalau kita mengandalkan pertobatan kita, atau perjalanan kita mengikut Tuhan kepada manusia yang kita kagumi, karena cepat atau lambat perjalanan itu akan kandas.
Kita akan menyerah dan menyangkali iman percaya kita.

Saya pikir sebaiknya pemimpin-pemimpin rohani mengajarkan hal ini kepada anak-anak rohaninya, karena Firman Tuhan sudah menubuatkan di akhir jaman akan banyak nabi-nabi palsu, hamba-hamba Tuhan palsu, sehingga bahaya sekali kalau orang yang kita layani terlalu fokus kepada manusia.

Sebaliknya kalau kita mengarahkan kekaguman kita hanya kepada Yesus, maka kita akan terus maju.
Karena hanya Tuhan Yesus yang sempurna.




Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai,   hanya tidak berbuat dosa. 
(Ibrani 4:15)


Lebih dari 2000 tahun yang lalu Yesus ada di muka bumi ini dengan tubuh manusia, tubuh daging sama seperti kita.
Apa yang kita alami dalam hidup ini, Ia juga pernah rasakan. Penolakan, disalahmengerti, ditolak, dikecewakan, semuanya Dia alami. Tapi bedanya dengan kita, Ia tidak berbuat dosa atas semua yang terjadi dalam hidupNya. Malah sebaliknya Ia menanggung semua dosa-dosa kita.

Oleh karena itu, kalau kita mengidolakan Tuhan Yesus maka iman kita tidak akan pernah dikecewakan. Karena Yesus sempurna, He's the only one, the perfect Idol.
Mengidolakan manusia, cepat atau lambat pasti kita akan kecewa.

Saya mengikut Tuhan, sejak lahir baru, hmmm...,  mungkin sudah lebih 20 tahun.
Dan selama rentang waktu itu, saya banyak bersinggungan dengan banyak jenis manusia, apakah dia rekan sekerja saya dalam pelayanan, pemimpin saya, orang-orang yang saya layani, yang mengecewakan hati saya. Tidak sesuai dengan harapan saya.
Kalau mau kecewa atas perbuatan mereka, mungkin saya sudah murtad belasan tahun yang lalu.

Sampai hari ini saya masih mengikut dan melayani Tuhan, pertama karena anugerah.
Kedua karena saya hanya mau mengidolakan Tuhan Yesus.
Fondasi iman saya adalah Tuhan Yesus. Bukan manusia.
Sehingga saya tidak akan pernah kecewa dan mandeg.

Friends.... perjalanan masih panjang.
Tahun 2010 baru saja dimulai dengan segala kesenangan dan kesusahannya.
Apapun itu, jangan kalah, maju terus dalam Tuhan.
Be a Jesus Wannabe... maka kita tidak akan kandas di tengah perjalanan iman kita.
We stand on unshakeable ground.

Karena Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan.
DIA SEMPURNA.

P.S Untuk kedua temanku, cepat sembuh, dan dipulihkan.
Jesus loves you more than anything.


All blessings,

Julita Manik



<br><br>



<br><br>