Wednesday, September 9, 2009

HOW HIGH CAN YOU GO?



Rasanya masih segar di ingatan ketika Susan Boyle menyanyikan
"I DREAMED A DREAM" dari Les Miserables di acara British Got Talent 2009
I dreamed a dream in time gone by,
When hope was high and life, worth living..
..


Atau lagunya ABBA (1979) yang dipopulerkan kembali oleh Westlife (1990)
"I HAVE A DREAM"....
 I have a dream, a song to sing
to help me cope with anything.....




"I HAVE A DREAM" adalah statement  yang dipopulerkan oleh  Marthin Luther King Jr.  ketika ia berpidato tentang kerinduannya akan suatu masa depan negara Amerika Serikat, dimana semua orang apakah ia  'black or white' dapat hidup bersama secara harmonis dalam persamaan hak.
Pidato yang disampaikan pada tanggal 28 Agustus 1963 itu menjadi inspirasi bagi Obama dalam perjuangannya menjadi presiden US.
Dan akhirnya pada tanggal 20 Januari 2009  Barack Obama diambil sumpahnya  menjadi Presiden negara Amerika Serikat yang ke 44, dan merupakan  Presiden African-American pertama dalam sejarah Amerika (!) yang sebelumnya orang berpikir sangatlah impossible.
Mimpi Marthin Luther King "I HAVE A DREAM" mencapai puncak perwujudannya setelah penantian 45 tahun lebih 5 bulan (!!!).





Mimpi Susan Boyle menjadi penyanyi yang diperhitungkan, menjadi kenyataan di usia impossible 48 tahun. Tapi penantian panjang ini sangatlah worth it. Karena bukan hanya bisa menjadi penyanyi internasional, hidupnya juga menjadi inspirasi yang membangkitkan banyak orang.
Bahkan mencetak rekor online, karena dalam 9 hari setelah pemunculannya di Britain's Got Talent, videonya dari 20 website yang berbeda telah ditonton 103 juta kali di seluruh dunia. Wow...
Berbagai stasiun TV terkemuka di US beradu cepat untuk mewawancarainya, termasuk  talkshow tersohor "The Oprah Winfrey Show", Larry King Live dan Jay Leno juga nggak mau ketinggalan.

Susan Boyle juga sudah listed di Wikipedia, dan tahukah teman-teman syarat untuk bisa masuk di Wiki?
Editor Wiki berkata "You have to be notable enough to be included in Wikipedia."
O...o... and our Susan made it.
Sebagai perbandingan...  ada sebuah group band di Barat sana yang ketika mengecek nama bandnya di Wiki menjadi kecewa, karena nggak listed, padahal merasa sudah cukup populer.



(salah satu opsi bakal cover debut album Susan Boyle)

Dan ini kabar yang terbaru, album perdana Susan "I DREAMED A DREAM"
akan released 23 November 2009  (hmmh... aku juga kepengen beli aahh....)

Mau kabar yang lebih fenomenal ?
Pre-sale album ini menduduki rating #1 di  amazon.com.
Tiga bulan sebelum released saja sudah diorder puluhan ribu copies, sehingga mengalahkan pre-sales album Whitney Houston dan The Beatles.
Itu juga karena pembelian perorang dibatasi, kalau nggak waah.... angka ini bisa lebih membengkak lagi.

Nah kalau semua orang tahu rahasia ini,  pasti nggak ada lagi yang keberatan kalau harus menanti lamaaaaa....
Ya apa ya ? Hahaha....


HOW HIGH CAN YOU GO ?



Semua orang pasti punya mimpi.
Tapi hasil akhir berbeda-beda bagi semua orang.
Banyak teman-teman di FB yang menumpahkan keluh kesahnya kepada saya, karena lagu-lagu yang mereka tulis tidak dihargai bahkan oleh teman-teman segereja sendiri. Atau kirim sampel ke label nggak digubris.
Yang bisa nyanyi juga bertanya, bagaimana bisa menjadi penyanyi yang baik, bagaimana bisa rekaman, kok susah banget sih nembusnya...
Ada yang pengen jadi singer atau WL tapi nggak lulus audisi...
Dari pertanyaan-pertanyaan itu saya tahu ada banyak orang yang bermimpi, dan ada banyak yang mengalami penundaan dalam mewujudkan mimpinya.

The important question is not about "what's your dream ?", but .......
"how high can you go to make it come true?"

Saya juga adalah orang yang bermimpi.
Dan salah satu mimpi saya punya album rohani sendiri terwujud setelah
17 tahun bermimpi. Saya pikir itu bukan waktu yang singkat untuk tetap berani bermimpi. Kisahnya bisa dibaca di beberapa artikel saya di sini.

Seperti Susan Boyle, atau orang-orang lain yang mengalami penundaan terhadap mimpinya, it's all worth it my friends. 
Karena bukan hanya suatu saat mimpi itu akan menjadi nyata, tapi yang penting adalah moral of the long waiting story. Bener-bener bisa inspiring & encouraging banyak orang loh....

Saya ingin share tentang kisah seorang pemimpi yang luar biasa dan bagaimana ia memperjuangkan mimpinya.
Semoga bisa memberkati teman-teman yang sedang dalam penantian.....


EVERYBODY HAS A DREAM



Ini adalah foto dari Owen K. Garriott, seorang astronot NASA yang telah
2 kali terbang ke luar angkasa dengan Skylab 3 dan Space Shuttle Columbia.
Tapi bukan Owen yang akan menjadi tokoh sharing kita, melainkan  anaknya, Richard Allen Garriott yang lahir di Cambridge, England,  4 Juli 1961, dan dibesarkan di Nassau Bay, Texas .

Sejak kecil Richard sebagaimana anak-anak kecil lainnya sudah punya mimpi suatu saat ia akan menjadi astronot dan menjelajah luar angkasa seperti ayahnya. Mimpi ini sangat dalam baginya, karena bukan hanya berdasarkan kekaguman Richard kecil kepada ayahnya, tapi juga karena ia dibesarkan di lingkungan NASA, dimana hampir semua orang adalah astronot.
Orang-orang yang dikenal Richard di lingkungan tersebut hanya punya 2 jenis pekerjaan, kalau bukan sebagai astronot, selebihnya adalah orang-orang yang akan membantu astronot terbang ke luar angkasa.
Sehingga bermimpi menjadi astronot bagi Richard kecil adalah sesuatu yang normal dan sangat memungkinkan.


( I HAVE A DREAM )  ≠  ( I HAD A DREAM )



Kenyataan bahwa ayahnya seorang astronot ternyata tidak membuat langkah Richard mewujudkan mimpinya menjadi smooth. Suatu ketika  Richard yang saat itu masih teenager dikagetkan dengan hasil pemeriksaan dokter keluarga mereka dari klinik NASA, yang mengatakan bahwa Richard memiliki bad eyesight sehingga tidaklah memungkinkan baginya kelak akan menjadi seorang astronot NASA.

Richard sangat terkejut dan terperangah dengan kenyataan yang sepertinya akan menguburkan mimpinya.
Tapi kemudian ia berkata kepada dirinya sendiri, ..... (and I think you should underline it)
"Hey wait a minute, these guys can't tell me whether I'm allowed to fly into space or not. And so if I'm not going to be eligible to go with NASA I'm just going to have to find my own way."

"Dokter kan hanya berkata bahwa saya tidak bisa menjadi seorang astronot, tapi dokter tidak berkata bahwa saya tidak bisa terbang ke luar angkasa. Kalau saya tidak layak menjadi astronot NASA, maka saya akan mencari jalan lain untuk mewujudkan mimpi saya", kira-kira begitulah yang ada dalam pikiran Richard.

I have a dream ≠ I had a dream.
Sebelum menjadi nyata jangan biarkan kata 'have' berubah menjadi past tense 'had'. Bawa terus mimpi itu dan beri kesempatan  dream comes true.
Young Richard still has his dream and he said "I HAVE TO FIND MY OWN WAY". Dan perjalanan hidup Richard selanjutnya adalah bagian dari pencarian jalan keluar terhadap mimpinya.


HOW TO REALIZE OUR DREAMS ? 

GET USED TO OBSTACLES 
(the most important rule you should remember !)

Obstacle #1: Bad Eyesight



Tidak lama-lama terhenyak dengan rintangan pertama dalam pengejaran mimpinya, Richard bangkit dan berkata "I HAVE TO FIND MY OWN WAY".
Salah satu jalan keluar yang dipikirkannya adalah "bagaimana caranya supaya orang awam seperti dirinya bisa pergi ke luar angkasa?"
Pasti dibutuhkan biaya yang besar untuk mewujudkannya.
Dengan kata lain Richard harus menjadi orang yang sukses secara finansial untuk bisa membiayai perjalanan tsb.

Richard mempunyai minat yang besar terhadap komputer sejak SMA dan kemudian mulai belajar membuat program fantasy computer games. Berlanjut hingga mempunyai perusahaan sendiri dan memproduksi video games dan online games yang sukses luar biasa.
Perusahaan ini berkembang melebihi yang dibayangkan dan menghasilkan uang yang tidak sedikit bagi Richard.
Di tengah kesuksesannya Richard nekad menjual perusahan game miliknya dan mendanai secara pribadi penelitian untuk mewujudkan space tourism, hasil kerjasama Space Adventures (agen perjalanan luar angkasa) dengan pihak Rusia (karena NASA menolak ide space tourism, hmmmh... seems it's another obstacle).

Satu pemikiran dalam benak Richard, kalau ingin mewujudkan mimpinya maka dia harus berani investasi untuk menjadikan perjalanan tersebut menjadi nyata. Bayar harganya itu loh guyz..... luarrrr biasssa..
Sehingga Richard mempunyai multi peranan di perusahaan Space Adventures  yaitu sebagai pemegang saham, vice-chairman dan juga menjadi seorang calon client pertama yang akan memakai jasa Space Adventure.
Semua dijabanin. Sounds crazy yah... but inspiring.


Obstacle #2: Stock Market Crash



Kesempatan itu sudah sangat di depan mata, Richard sudah menyiapkan dirinya menjadi turis pertama yang akan berangkat ke luar angkasa.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, akhirnya pihak Rusia mengatakan bahwa biaya perjalanan tsb adalah 20 juta USD. Dan saat itu pula terjadi crash di pasar saham dotcom, harga saham merosot tajam sehingga kondisi keuangan Richard tidak mampu untuk membiayai perjalanan tersebut.
Akhirnya kesempatan itu diberikan kepada multi milyuner Denis Tito, yang dengan senang hati menggantikan Richard. Tanggal 28 April 2001 Denis Tito mengangkasa dengan membayar 20 juta US dollar (!!!) untuk perjalanan selama hampir 8 hari di Stasiun Luar Angkasa dan tercatat menjadi turis luar angkasa yang pertama.

Setelah mengalami semua itu apakah Richard masih punya mimpi yang sama ?


NEVER STOP WORKING ON A DREAM

 

Yes. He still has his childhood's dream.


Tanggal 12 Oktober 2008 adalah tanggal yang bersejarah bagi Richard.
Akhirnya di usia yang ke 47 tahun, kerja keras mewujudkan mimpi masa kecilnya tergenapi.
Richard terbang ke luar angkasa dan menghabiskan 10 hari di Stasiun Luar Angkasa, dan membayar perjalanan ini 10 juta dollar lebih mahal dari Dennis Tito yaitu sebesar 30 juta USD. Kalau 1 USD dipatok di Rp 10.000,- berarti Richard rela membayar 300 milyar rupiah untuk mewujudkan mimpinya. Wow... ada 11 angka nol setelah angka 3 bo' ...
( I absolutely agree he is really really crazy for his dream !!!)

Richard Garriott tercatat sebagai orang yang ke 483 yang pernah pergi ke luar angkasa (ayahnya Owen Garriott adalah orang ke 62, dan Dennis Tito adalah orang ke 403).

Nyaris Richard menjadi turis pertama atau orang yang ke 403 ke orbit, tapi mimpinya harus tertunda lagi dan menunggu 80 giliran berikutnya selama
7 tahun berikutnya sebelum his dream comes true.


FINALLY ... THE TIME COMES 


(diantar papa Owen -berjaket merah- memasuki pesawat )

Segala sesuatu 'yang pertama kalinya biasanya dicatat oleh sejarah.
Richard gagal menjadi turis pertama ke luar angkasa, ia adalah turis ke 6 yang mengangkasa.
Tapi Richard masih boleh bangga karena menjadi orang Amerika pertama yang merupakan generasi kedua yang pergi ke orbit.


NO OBSTACLE CAN MAKE HIM STOP DREAMING !!!


(floating di dalam Stasiun Luar Angkasa)

Saya melihat videonya (bisa diakses di web Space Adventures) ketika pesawat Rusia Soyuz TMA-13 yang ditumpanginya dari bumi mencapai orbit dan docking ke Stasiun Luar Angkasa, waahhh.....mendebarkan dan anehnya saya ikut bahagia loh melihat wajah Richard yang bahagia.
Kebayang perjuangan yang begitu luar biasa untuk merealisasikan mimpinya. Udah lama sekali saya nggak mendengar orang yang seperti Richard.
Mau sampai babak belur nggak peduli, ... yang penting hasil akhirnya tercapai.


RETURN TO EARTH AND SPREAD THE HOPE



Ketika ada yang bertanya kepada Richard, "Wah... Anda mengeluarkan uang yang buaaaanyaaak sekali untuk perjalanan luar angkasa ini, uang keuntungan dari usahamu, apakah itu worth it?"

Dan jawaban Richard sangat mengagumkan,
"Semua orang mempertanyakan hal ini, seolah-olah saya menghamburkan  kekayaan saya hanya untuk perjalanan ini. Tapi yang kalian semua harus tahu adalah, saya bukan mencari tempat untuk menghabiskan uang saya tapi saya mencari cara bagaimana saya bisa mencapai luar angkasa.
Untuk itu saya membangun bisnis dan investasi saya, mengembangkannya, supaya saya dapat mewujudkan mimpi saya.
And I've made it."

Richard bukan menghamburkan uang Rp 300.000.000.000, melainkan ia bekerja keras untuk bisa menghasilkan Rp 300 milyar tsb demi mewujudkan mimpinya. Sekarang kita ngerti kenapa ia nggak merasa sayang mengeluarkan uang sebanyak itu.

Richard bertanya kepada semua orang yang mempunyai mimpi,
"How far our dreams can take us ?"
Dan saya nggak mau kalah, bertanya kepada kita semua,
"How high can we go to realize our dreams?"

Friends, kalau rasanya sulit untk mewujudkan mimpimu, jangan menyerah.
Teruslah berjuang. Bila satu jalan sepertinya tertutup, mari berkata,
"I have to find another way, through God who strengthen me"

Semoga memberkati dan selamat mewujudkan mimpi.
Keep working on your dream. 


All blessings,

Julita Manik


(*materi dari berbagai sumber )



<br><br>



<br><br>