Wednesday, July 11, 2012

MAKE MY LIFE AS A GIFT TO THE NEEDY

















Mungkin Anda berpikir: "Bagaimana mungkin "make my life as a gift"?, kayaknya hidupku biasa-biasa aja, nggak ada yang istimewa, bahkan sangat pas-pasan... apa yang bisa kuberikan?"

Friends, nggak perlu menunggu jadi orang kaya atau konglomerat untuk bisa charity.
Start dari apa yang ada di tangan kita, seperti bekal 5 roti 2 ikan di tangan seorang anak.


START DARI APA YANG ADA DI TANGAN KITA.
START DARI "SESUATU" YANG KITA MILIKI.

Pada postingan sebelumnya "The Power of Forgotten Coins" saya menulis tentang anak-anak Junior Church    yang mendonasikan uang jajannya. Bagi orang dewasa tentu lebih banyak alternatif untuk memberi.   Antara lain .....


START FROM YOUR WARDROBE 


 Photo credit: cohdra from morguefile.com

Dalam survey yang diselenggarakan  QVC terhadap 1000 orang dewasa di Inggris ditemukan bahwa rata-rata wanita Inggris memiliki 22 pakaian (pria, 19 pakaian) yang tidak mereka pakai. Wow !!!

Meskipun demikian merasa sayang untuk menyumbangkannya bagi orang lain karena alasan:
  • merasa membuang-buang uang atas pakaian yang tidak diinginkan lagi, sehingga berharap suatu waktu akan memakai kembali pakaian tersebut untuk menebus guilty feeling
  • pakaian sudah tidak bisa digunakan karena kekecilan sehingga merencanakan untuk menguruskan badan supaya dapat memakainya lagi
  • pakaian sudah out of fashioned, dan berharap suatu ketika trend mode akan recycle sehingga dapat memakainya lagi 

Tidakkah Anda merasa alasan-alasan tersebut sound familiar?


JADI TERINGAT WAKTU NONTON FILM: TOY STORY 3

Andy sudah beranjak dewasa dan segera akan meninggalkan kediaman orangtuanya untuk memasuki college.
Mainan -mainan Andy, Woody, Mr. Potato Head, Buzz Lightyear, Rex the Dinosaur, dll, merasa terabaikan karena Andy tidak lagi bermain-main dengan mereka.

Di film tersebut mainan-mainan ini saling membicarakan kesedihan mereka dan keinginan mereka untuk bisa memberi kebahagiaan kepada anak yang memilikinya.

Singkat cerita koleksi mainan ini akhirnya diberikan oleh Andy kepada Bonnie seorang anak perempuan yang memiliki imajinasi bermain persis seperti Andy. Dan mainan-mainan yang sempat merasa diabaikan dan ditinggalkan oleh Andy akhirnya menjadi bahagia lagi melihat senyuman dan tawa Bonnie. Happy ending.



IF YOUR CLOTHES COULD TALK



Uploaded by GoodwillTulsa

Sebenarnya nggak sulit kok untuk murah hati.
Asal langsung take action, ......  jangan banyak pertimbangan.
Kalau mau nurutin kata hati dulu ... percayalah, kita nggak akan pernah jadi menyumbangkan pakaian-pakaian yang berdesak-desakan di lemari kita.

Selalu akan terbersit pikiran, "sayang aah kalau disumbangkan, ... siapa tahu besok-besok saya butuh pakaian ini lagi." Padahal sampai tahun depan pun pakaian tersebut hanya tergantung lesu nggak pernah dapat kesempatan untuk dipakai.
Sering juga terpikir "biarpun baju ini sudah nggak muat lagi, mungkin tahun depan saya sudah kurusan, jadi masih bisa dipakai." Ternyata tahun depan bukannya makin kurus, tapi makin melebar. Olala...

Kalau saja koleksi pakaian di lemari kita bisa bicara, pasti dia akan memilih tinggal di lemari yang sederhana tapi menghasilkan senyuman bahagia setiap kali dipakai pemiliknya, daripada tinggal di lemari yang mewah tapi nggak punya kesempatan untuk digunakan.


CHARITY BAZAAR 








Nggak mau N.A.T.O  (No Action Talk Only), saya dan teman-teman sepelayanan di gereja lokal melakukan aksi CHARITY BAZAAR.
Semua pengerja dan jemaat dihimbau untuk menyumbangkan baju-baju bekas yang masih bagus kondisinya untuk dijual di charity bazaar.


Waaah, diluar perkiraan, semuanya pada antusias. Sampai kami kewalahan menata semua pakaian yang terkunpul.
Ada dress, kemeja, t-shirt, celana jeans, rok, sepatu, tas, semuanya masih dalam kondisi sangat baik.
Ruang Sekolah Minggu disulap menjadi arena Charity Bazaar.






MAKE YOUR LIFE AS A GIFT
CHARITY BAZAAR CHARITY BAZAAR
 

Ajang ini bagus juga buat membina kesehatian dan kekompakan.
Untuk me-minimize pengeluaran, sedapat-dapatnya semua keperluan Bazaar ini adalah dari pengerja atau jemaat. Sehingga ada yang meminjamkan gantungan baju, tiang buat gantungan baju, bahkan ada yang meminjamkan manekin. Semua pengerja dan jemaat terlibat, kaya maupun sederhana, semua memberi 'sesuatu' yang mereka miliki.
Setiap orang pasti memiliki 'sesuatu' untuk diberi.
Bukankah Tuhan Yesus  berkata terlebih diberkati memberi daripada menerima ?
IT IS MORE BLESSED TO GIVE THAN TO RECEIVE.
Semua orang percaya pasti dimampukan untuk MEMBERI.


Ruang Sekolah Minggu pun disulap menjadi sebuah "butik".



MAKE YOUR LIFE AS A GIFT
CHARITY BAZAAR CHARITY BAZAAR



Not bad kan hasilnya?

Pada hari H, setelah kebaktian Minggu, Bazaar dibuka.
Pakaian dijual dengan harga sangat murah, berkisar di harga Rp 1.000 hingga  Rp 5.000,-. Tergantung kondisi atau modelnya. Bila sangat bagus sekali, dijual mahalan dikit Rp 25.000,-.

Sayang foto-fotonya sudah nggak lengkap, tapi bener loh, saat itu suasana bazaar nggak kalah dengan Great Sale di mal-mal besar.
Pakaian yang dikenakan manekin (seperti di gambar atas) cepat sekali berganti, karena langsung terjual. Begitu dibajuin, terjual....,  diganti lagi bajunya.... eh terjual lagi. Pokoknya pengerja yang bertugas kewalahan banget.



MAKE YOUR LIFE AS A GIFT
CHARITY BAZAARCHARITY BAZAAR

Bukan hanya mama papa yang berbelanja, anak-anak juga ikutan senang, karena ada outlet khusus mainan anak balita, bahkan ada botol-botol susu yang masih sangat bagus kondisimya.

Percaya nggak, itu keyboard biru, dan meja belajar kuning, adalah milik anak saya yang sekarang sudah berumur 14 tahun. Semuanya masih dalam kondisi yang sangat bagus sekali. Kalau nggak ada bazaar ini, saya nggak tahu kalau barang-barang tersebut masih teronggok di gudang atas rumah saya bertahun-tahun. OMG !!!

Senyum bahagia terukir di setiap jemaat yang keluar dari "butik".
Mereka belajar MEMBERI LEBIH.
Ini bukan BARTER. Bukan FASHION SWAP.
Karena mereka mendonasikan dengan gratis pakaian mereka, kemudian membeli pakaian lain yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Total dana yang terkumpul dari aksi Charity Bazaar ini sekitar 3 jutaan rupiah.
Dana ini disumbangkan untuk diakonia sembako kepada penduduk di sekitar local church yang membutuhkan uluran kasih.


ARE YOU READY TO CLEAN OUT YOUR CLOSET ?


Itu pengalaman tahun lalu.
Tahun ini Charity Bazaar juga akan diadakan kembali.

Saya bongkar-bongkar lemari lagi. Bergumul lagi, "Kasih nggak ya...kasih nggak ya...".
Saya pikir, dulu kan sudah banyak menyumbangkan pakaian, apa masih ada yang bisa disumbangkan ?

Jawabannya: ADA.

Ternyata mayoritas adalah pakaian-pakaian yang saya gumulkan untuk diberi pada charity tahun lalu. Dan persis seperti survey QVC,  tahun lalu saya tidak jadi menyumbangkan pakaian ini karena berpikir ini masih saya pakai, mode akan kembali terulang, atau berharap kurusan supaya bisa memakai yang sudah kekecilan. Ternyata setahun kemudian, saya tidak pernah memakainya sama sekali.

Cepat saya ambil keputusan.......sumbangkan !!!, sebelum berubah pikiran.

Ini dia......




Ini salah satu baju favorit saya yang beraaaat ....banget ngelepasnya.
Modelnya sih very simple, tapi bahannya enak banget, halus, dan classy.
Hanya karena agak mini, jarang sekali ada kesempatan bisa pakai.
Di keep terus, sayang untuk disumbangkan, ternyata setelah sekian lama disimpan, tetap juga jarang dipakai. Kalau saya terus berkeras, nggak berani take action untuk donasi, bisa-bisa, dress ini rusak karena usianya, dan nggak jadi berkat buat siapapun.







Setelah sibuk bongkar-bongkar lemari, terkumpul 4 kantong besar berisi baju, celana jeans, kemeja, t-shirt, sweater yang siap memberkati sesama.




Tentu saja ini bukan koleksi belanja selama setahun. Ada yang usianya sudah 5 tahun, tapi memang sangat jarang dipakai. Ada juga yang saya sangat suka modelnya, dan berharap kelak anak saya mau memakainya sesudah remaja. Ternyata.....'nehi'... anak saya nggak mau karena taste kami berbeda.



Hasil dari Charity Bazaar tahun lalu bukanlah jumlah yang spektakuler, karena jumlah jemaat yang tidak besar, dan harga jual pakaian yang sangat murah.
Tapi melalui event ini, apalagi kalau rutin diadakan, membangun kebiasaan MEMBERI pada jemaat.
Saya juga masih harus belajar banyak untuk memberi.
Terbukti yang terpikir untuk diberi tahun lalu, tapi tidak jadi saya berikan, ternyata setahun kemudian saya tidak juga memakai pakaian tersebut.
Padahal bila diberikan kepada orang lain yang membutuhkan, akan sangat memberkati mereka.

MAU MENCOBANYA ?

If you are a BELIEVER, then you must be a GIVER.


All Blessings,


Julita Manik


Wednesday, May 30, 2012

THE POWER OF (forgotten) COINS



Seringkali kita menganggap remeh uang koin, karena nilainya yang tidak seberapa.
Kalau jatuh, nggak akan dipungut. Malu aaaaah. Apalagi kalau besarannya hanya Rp 100,-.
Juga tidak mendapat tempat di dompet kita yang branded.  Bisa merusak image.
Tempat menaruhnya bisa dimana saja.
Bisa di laci mobil, tergeletak di meja, atau bahkan di bawah kaki meja buat ganjelan.

Fungsinya biasanya untuk kasih tip buat "polisi cepek" di persimpangan jalan. Atau diberikan ke pengemis yang ada di perhentian lampu merah. Itupun kadang-kadang kita pilih-pilih, kalau melihat yang mengemis wanita atau pria masih muda, masih bisa kerja cari uang, terlintas pikiran  "aaaahh...jangan dikasih, ntar bikin dia jadi pemalas"

Sudah tidak "bernilai", tidak dihargai, apa masih bisa punya power ?
Ingat peribahasa, sediki demi sedikit, lama-lama menjadi bukit ?


TANGAN-TANGAN NAN KECIL TAPI BERHATI BESAR




Junior Church (JC) kami yang jumlahnya nggak lebih dari 10 orang punya beban jiwa yang luar biasa. Mereka mempresentasikan tentang kerinduan melayani jiwa-jiwa yang terhilang.  
 "Tuhan ini tugas kami, beri keb'ranian bagu kami 
   taruhlah roh yang rela melayani..
   dan menyenangkan hati Tuhan itu yang kuingini"  

Tapi apa sih yang bisa dibuat anak kecil ?
Mungkin itu yang ada dalam pikiran orang dewasa.
Salah besar bila berpikir demikian.

Salah satu mujizat yang dicatat di Alkitab diprakarsai seorang anak kecil 
Seorang anak kecil menjadi berkat bagi 5000 pria dewasa (belum terhitung wanita dan anak-anak lainnya) dengan mempersembahkan 5 roti & 2 ikan miliknya.



LITTLE IS MUCH WHEN GOD IS IN IT

Program "KOIN DIAKONIA" di-gongkan di JC.
Kenapa harus koin? 

Supaya semua anak bisa berpartisipasi dengan gembira.. Kaya, menengah, atau golongan ekonomi sederhana.

Sehingga anak dari keluarga sederhana tidak perlu merasa minder kepada anak dari keluarga kaya.

Selain itu, pembelajaran sejak usia dini, untuk memberi, tidak perlu menunggu sampai punya segalanya. Tapi melalui apa yang ada di tangan mereka saat ini. Tuhan mampu melipatgandakan hasilnya.


Luar biasa semangat anak-anak belasan tahun ini.
Sangat meresponi rencana memberkati kaum papa. Walaupun mungkin jumlahnya tidak seberapa, tapi mereka melakukan dengan segenap hati dan kekuatan mereka.

Saya ingat dulu pernah hadir di suatu gereja yang sedang mengumpulkan dana untuk gedung. Biasanya hanya 1x mengedarkan kantong kolekte, untuk dana gedung ditambah 1 kantong kolekte lagi. Gembalanya bersaksi, jumlah uang yang diumpulkan tidak terlalu berbeda secara signifikan. Berarti nominal uang yang diberikan tetap sama, jemaat memecah uangnya menjadi dua bagian, bukan menambahnya.
Misalnya biasanya menaruhkan uang Rp 50,000,- di satu kantong, karena sekarang jadi 2 kantong, jemaat mengisinya dengan Rp 25,000,- per kantong. Kira-kira begitu gambarannya.

Anak kecil nggak begitu. Mereka bahkan rela memberi lebih.


Mereka menyisihkan kembalian uang jajan mereka untuk bisa berpartisipasi dalam "Koin Diakonia".
Bahkan ada loh yang rela tidak jajan seminggu supaya bisa memberi lebih.

Dapat angpau waktu Sinchia juga dimasukkan ke "Koin Diakonia".
Tabung transparan yang tadinya didominasi koin berwarna silver, sekarang mulai berwarna-warni.
Ada biru, hijau, ungu.






Anak kecil lebih polos dan nggak banyak pertimbangan seperti orang dewasa.
Itu sebabnya program Charity harus ditanamkan sejak usia dini.
Supaya anak bangsa ini semakin peduli kepada sesamanya.





THE POWER OF 'FORGOTTEN' COINS


Uang yang terkumpul dalam misi "KOIN DIAKONIA" sejumlah Rp 600,000,-. Dikumpulkan kurang lebih selama 3 bulan. Berarti selama 3 bulan mereka rela mengurangi pemakaian uang jajan mereka.
Selain itu selama 3 bulan mereka lebih 'memperhatikan' keberadaan uang koin yang sering diabaikan. Bila ada kembalian uang belanja di supermarket dalam bentuk koin, dengan semangat anak-anak ini meminta kepada mamanya, untuk didonasikan ke KOIN DIAKONIA.

Uang sejumlah Rp 600,000,- ini dibelikan 60 lunch box dengan menu nasi, daging ayam dan sayuran. Salah seorang jemaat memasakkan menu ini dan rela untuk tidak mengambil keuntungan.

Tak terbayangkan gembiranya hati anak-anak ini, untuk pertama kali dalam hidup mereka, bisa memberi makan siang gratis 'dari hasil keringat mereka sendiri' kepada 60 orang dewasa yang berprofesi sebagai pemulung, pengangkut sampah, tuna wisma, dsb.  Dan mereka bisa melihat dari koin yang sepertinya tak berarti, bisa menorehkan senyuman kepada penerima diakonia yang mengarungi hidup yang nggak mudah di kota metropolitan ini.

Mereka juga melihat dampak dari mengurangi keinginan untuk jajan, ternyata bisa membahagiakan orang lain.

Rombongan anak-anak jc didampingi kakak-kakak pembina dibagi dalam 2 mobil, dan mulai berkeliling untuk membagikan lunch box.

Berikut liputannya:




Mengajarkan "TERLEBIH BERBAHAGIA MEMBERI" sejak usia dini
JC IN CHARITY MISSION little is MUCH
in GOD's hands
JC IN CHARITY MISSION






BERDOA DALAM UNITY SEBELUM MEMBAGI FREE LUNCH BOX
JC IN CHARITY MISSION little is MUCH
when GOD is in it
JC IN CHARITY MISSION





INDAHNYA BERBAGI
JC IN CHARITY MISSION little is MUCH when GOD is in it JC IN CHARITY MISSION


Siapa lagi yang peduli kepada bangsa ini kalau bukan kita sendiri?
Berjuta jiwa tak tahu kemana kan pergi.
Dan kalau Anda dan saya hari-hari ini diberkati, Tuhan bermaksud untuk men-share berkat tersebut. Bukan untuk kita nikmati sendiri.





(dinyanyikan dengan luar biasa indah oleh kakak beradik Georgina, Gamal dan Audrey Tapiheru -putra-putri dari Pdt. George Tapiheru)






  CHARITY ADALAH ISI HATI ALLAH




Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."
(IMAMAT 23:22)

Bagi orang percaya dilarang keras mengambil semua berkat yang diperolehnya untuk diri sendiri. Bangsa Israel punya aturan main yang jelas sekali untuk charity. 

Bahkan ketika kita bertemu dengan Yesus pertanyaan yang diajukan adalah kepedulian terhadap sesama. Untuk yang kelaparan, miskin, dan terasing hidup dalam penjara.



Program MISI DIAKONIA ini belum berhenti.
Tempat uang koin juga sudah dipesan khusus, bukan lagi bekas tabung aqua.

Kalau dulu hanya melibatkan anak-anak Junior Church, sekarang terbuka lebar bagi yang memiliki koin.


Bahkan ada anak sekolah minggu yang membawa celengannya ke gereja untuk mendonasikan semua tabungannya. Sampai-sampai mamanya protes banget. Tapi anaknya insist untuk memberi.
Hahaha....that's why Jesus loves children, and told us to learn from them.



ARE YOU READY TO BE A BLESSING?
FYI: Blessed means to be a blessing



All blessings,



Julita Manik

Friday, May 25, 2012

THE MAKING OF MY NEW ALBUM: "GIFT FROM GOD"















Akhirnya released juga.
Ini album saya yang ke 4, atau yang pertama di bawah naungan Blessing Music.
Berisi 12 lagu karya sendiri, yang diciptakan dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Ada yang memang baru diciptakan, tapi ada juga yang usianya sudah sangat lawas.

Mengapa memasukkan lagu-lagu lama?
Karena lagu-lagu tersebut punya arti khusus, yang menemani perjalanan mengikut Tuhan yang sudah melewati tahun ke-20.



DEDICATED TO OCHIE MANIK







Album ini mulai digarap tahun lalu, dan besar harapan saya bisa release saat keponakan saya Ochie sedang bertarung melawan penyakit Leukemia. Untuk memberikan penghiburan dan pengharapan di masa-masa menantikan kesembuhan.
Masa-masa sulit untuk ditanggung seorang anak yang baru berusia belasan tahun.

Tapi rencana Tuhan jauh lebih tinggi dari rencana manusia.
Ochie duluan pulang ke rumah Bapa, jauuuuhhh berbulan-bulan sebelum album ini selesai.
Bukannya saya yang menghibur dan memberkati Ochie, sebaliknya kesaksian Ochie yang menghiburkan dan memberkati saya pribadi, dan keluarga besar kami.



12 SONGS = 12 JOURNEYS WITH JESUS


TRACKLIST

1 Aku Percaya Aku Berserah                              7 Kaulah Kerinduanku
2 Indah BersamaMu Tuhan                       8 Bagaimana Kudapat Bertahan
3 Andaikan Ku Harus Memilih                         9 Karna Hanya Engkaulah




4 Kau Tetap Allah                                         10 Kuat Dan Teguh Hatiku
5 Kasih SetiaMu Memulihkan                                         11 Kau Jadikanku
6 Bapa Yang Kekal                                     12 Indonesia Bagi KemuliaanMu




Ada 12 lagu di album ini, nuansa mellow sangat mendominasi.
Julita Manik banget.
Apa boleh buat.... hingga sekarang saya bisanya hanya menulis lagu dengan genre seperti ini.
Sudah berkali-kali mencoba menulis lagu non mellow, nggak bisaaaa.
Baca deh tulisan saya tentang The Chosen 1.
Jujur, hingga sekarang sadar banget, tanpa divine intervention, nggak mungkin saya bisa menulis lagu. Kalau mengandalkan kemampuan, hmmh..... saya mau bilang nggak cukup.
Oleh karenanya saya syukuri saja apa yang ada di tangan saya.
Supaya dari yang sedikit ini tetap bisa jadi berkat bagi banyak orang.

Dari 12 lagu, ada beberapa lagu yang punya arti special dalam perjalanan saya mengikut Yesus. Diantaranya:


TRACK 1: AKU PERCAYA. AKU BERSERAH



















Lagu ini diciptakan untuk Ochie, dan semua teman-teman yang sedang struggling.
Yang sedang menangis karena pahitnya kenyataan di hadapan.
Yang ingin berteriak "WHY LORD?"

Friends, ... Keep believing and trusting Him.
Ketika yang terjadi nggak sama dengan apa yang kita harapkan, berserah saja. Percayakan hidup kita pada rencanaNya.  Tuhan Yesus berjanji memberi hari depan yang penuh harapan kepada semua yang percaya kepadaNya.

Ochie sudah membuktikan melalui hidupnya yang singkat.
Tidak ada yang sia-sia ketika Ochie memilih untuk tetap percaya kepada firmanNya, tetap bersyukur atas jalanNya, dan berserah kepada rencanaNya, Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.

Bagi Ochie yang sudah RIP saja, Tuhan bisa mengubah semua duka menjadi suka, buruk menjadi indah, apalagi bagi Anda dan saya yang masih diberi kesempatan untuk berkarya, diberi kesempatan untuk menjalani hari-hari.



TRACK 2: INDAH BERSAMAMU TUHAN



















Keindahan menjalani hidup ini tidak ditentukan oleh berkat, tempat, atau situasi tertentu.
Tapi ditentukan oleh faktor: "dengan siapa Anda menjalaninya ?"

Keindahan hidup ini tidak ditentukan ketika hari-hari kita penuh dengan tawa saja. Even pada hari-hari air mata, kalau di dalamnya ada Tuhan, akan menjadi hari yang indah.

Lembah kekelaman nggak terasa kelam lagi, padang gurun nggak terasa kering lagi, bila Tuhan beserta kita. Keadaan seekstrim apapun, pemandangan seburuk apapun, akan  menjadi indah saat berjalan bersama Yesus.

Bukan dongeng, tapi sudah dibuktikan ribuan tahun lamanya.
Daud merasakan indahnya penyertaan Tuhan bukan hanya ketika berada di padang rumput hijau atau air yang tenang, bahkan ketika ada di lembah bayang-bayang maut, dan juga ketika berada di hadapan musuh-musuhnya.

Yusuf merasakan keindahan dalam hari-harinya bukan hanya ketika sudah dinobatkan menjadi Mangkubumi di Mesir saja , tapi juga ketika bekerja sebagai budak, atau ketika berada di dalam penjara yang gelap.

Situasi yang terburuk sekalipun, akan menjadi indah bila dijalani bersama Yesus..
Ini pesan dari lagu di track 2.


TRACK 3: ANDAIKAN KU HARUS MEMILIH



















Ada yang bilang: "Kok judul lagunya kayak judul sinetron ?"
Bukan karena mencari judul yang catchy, tapi dari pertama terinspirasi menulis lagu ini, kata "ANDAI" dan "MEMILIH" sangat kuat terngiang di hati saya.

Hidup yang kita jalani mencerminkan keputusan atas pilihan-pilihan yang ada dalam waktu-waktu kita.  Alkitab mengajarkan hanya ada 2 pilihan, mengikut Yesus atau tidak.
Tidak ada tengah-tengah.

Seperti yang Yosua katakan kepada umat Israel:















Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori nyang negerinya kamu diami ini.
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN.

(Yosua 24:15)



TRACK 8:  BAGAIMANA KUDAPAT BERTAHAN







Ini salah satu lagu favorit saya, tapi nggak favorit bagi produser.
Selalu mencoba menyodorkan lagu ini, tapi nggak pernah diapprove.
Baru di album ini saya bisa menyanyikan lagu kesukaan saya ini.

Esensinya, kita ini nggak bisa hidup tanpa Tuhan.
Setiap saat kita perlu Yesus. Apalagi saat badai menggoncang, habislah kita kalau Yesus tidak menopang.

Ketika Tuhan berkata bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia, bukan berarti itu ringan loh.
Tapi karena ada kekuatan Tuhan yang menopang, baru seseorang dapat berkata pergumulan yang dialaminya biasa, tidak lebih dari kekuatannya.
Tanpa Tuhan, kesukaran, pergumulan, masalah, akan mematikan orang fasik (Mazmur 34)

"God, with this song, I just want to let You know.... I'm desperate without You."



TRACK 12: INDONESIA BAGI KEMULIAANMU














Ini lagu yang usianya paling tua di album ini.
Dicatatan saya tertulis tanggal 18 Juli 1990.
Hmmmh.... berarti usianya sudah 22 tahun ya.
Lagu ciptaan saya yang ke-13 dan lagu pertama yang dipublish.
Waktu itu oleh kelompok Celebration of Praise di Bandung.

Saat-saat itu saya mindernya setengah mati.
Nggak percaya bahwa dari lagu yang sangat sederhana ini, dan ditulis oleh seseorang yang tidak punya pengalaman, bisa memberkati banyak orang.

Tapi justru inilah lagu yang meyakinkan saya untuk memberi diri dipakai Tuhan dengan caraNya, karena mendengar kesaksian banyak yang diberkati dan menyerahkan hidupnya untuk Tuhan melalui lagu ini.

Hingga saat ini lagu "Indonesia Bagi KemuliaanMu" sudah diadaptasi ke dalam bahasa Malaysia, Taiwan dan Korea (omo...omo.... congmal....  I can't believe this!!!).







Kelihatannya nggak nyambung ya, memasukkan lagu doa untuk negeri ke dalam album ini.
Apa sih alasannya?

Lagu ini diciptakan 22 tahun lalu.
Dan dalam kurun waktu itu, ada banyak janji-janji Tuhan yang sepertinya impossible untuk terjadi dalam hidup saya.
Panjaaaaaangnya waktu penantian, setiap saat bisa merenggut keteguhan iman.
Lamaaaaaanya penantian hampir meluluhlantakkan kepercayaan bahwa Tuhan setia dan masih sanggup memenuhi janjiNya.

Tapi akhirnya..... setelah melalui rentang waktu yang sangat panjang, Tuhan menggenapi janjiNya. Dan tidak terlambat. Semuanya indah pada waktuNya.

Friends, saat menghadapi pergumulan yang berat, sering kita tergoda untuk meragukan kesetiaan dan kedahsyatan Yesus Tuhan kita. Tapi percayalah, Dia Allah yang setia dan tidak ada kecurangan padaNya. Jangan pernah menyerah, terus berharap dan nantikan Tuhan menyelesaikan rencanaNya dalam hidup Anda.



TRACK 6: BAPA YANG KEKAL

My masterpiece.
Sudah ada postingan tentang lagu ini. Jadi saya nggak akan bahas lagi ya.

FYI: dari semua lagu yang saya tulis, lagu inilah yang paling banyak direkam oleh penyanyi rohani dengan berbagai usia. Menyadarkan saya betapa besarnya kebutuhan akan Bapa dalam kehidupan manusia. Dan betapa bahagianya punya Allah yang menamakan diriNya Bapa.

Dari berbagai versi Bapa Yang Kekal, ada satu versi yang nggak banyak orang tahu, yaitu versi dalam bahasa tetun (Timor Leste)









LAST BUT NOT LEAST.....

















 - BLESSING MUSIC
dan keluarga besar DISC TARRA












- TOMMY WIDODO 
      music arranger











 - SISI HAPSARI
     backup singer







dan untuk semua teman-teman yang sudah mendukung dalam doa, sehingga album ini bisa release.

Semoga kehadiran album ini bisa memberkati teman-teman semua.

God bless you.







All Blessings,



Julita Manik




<br><br>



<br><br>