Friday, April 11, 2008

“Dikala Tuhan Sulit Dipahami…....




















Bertahanlah dengan iman meskipun……
(DR. James Dobson)


Beliau adalah founder Focus On The Family, yang mengatakan :
“Dikala keadaan seolah bertolak belakang dengan karakter Tuhan yang Anda kenali…
dikala situasi seakan berada di luar jangkauan Anda…
dikala Anda tidak dapat memahami ‘kenapa?’… .. bertahanlah!"

Adakalanya (untuk suatu reason yang tidak dapat kita mengerti)
Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi dalam hidup kita.
Iman yang kita miliki tidak ingin menyangkali keTuhanan Yesus, tetapi berjuta pertanyaan dapat membuat kehidupan keKristenan kita hilang kuasanya.

Di tengah gelombang mujizat kesembuhan yang sedang terjadi di negeri ini (dan hamba-hamba Tuhan sudah declare bahwa tahun ini adalah tahun mujizat dan kesembuhan), saya memiliki seorang teman yang sangat kecewa berat.
Kekecewaan yang membuatnya keluar dari ministry sambil berkata :
“…omong kosong bahwa mujizat terjadi…!!!”

Penderitaannya memang sangat berat. Dua orang kakaknya terinfeksi HIV dan yang seorang sedang dalam keadaan kritis. Teman saya ini amat sangat meyakini bahwa mujizat kesembuhan juga akan terjadi atas saudara yang dikasihinya ini. Dia melakukan banyak doa puasa, sangat luar biasa perjuangannya di hadapan Tuhan untuk mempertahankan sang kakak.
Tuhan menjawab dengan memanggil pulang sang kakak untuk selama-lamanya.
Jawaban ini sangat berbeda dengan keyakinannya dan ia memutuskan untuk tidak percaya lagi bahwa mujizat masih terjadi.

Kalau Anda sekarang mengalami pergumulan yang membuat Anda tidak habis mengerti, kenapa Allah yang Maha Baik itu mengijinkannya terjadi,
Anda tidak sendirian.
Seperti kata Pengkotbah tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Ada
banyak orang yang telah mengalaminya lebih dulu.

Coba kita renungkan.
Bagaimana perasaan ayah, ibu, dan murid-murid Yohanes Pembaptis. Yohanes yang begitu luar biasa, kotbah-kotbahnya yang banyak mempertobatkan jiwa-jiwa, harus mati dalam umur yang masih sangat muda, dengan kepala yang terpenggal, sebagai hadiah bagi putri Herodias yang telah menyenangkan hati raja Herodes.
(Yesus sendiri saat mendengar berita kematian Yohanes, mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi, Matius 14:13).

Saat Yohanes di penjara, saya percaya keluarga dan murid-muridnya berdoa bagi pembebasannya. Pada waktu itu tidak ada hamba Tuhan yang mempunyai kharisma seperti Yohanes. Bahkan hati raja Herodes sendiri terombang-ambing dan sangat senang mendengar pengajarannya.
Tetapi ternyata jawaban doa mereka tidak seperti yang mereka harapkan, yang menyisakan banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam hati orang-orang yang mengasihi Yohanes.

"Mengapa begitu cepat Engkau panggil?
Mengapa matinya dengan cara seperti itu? Bukankah masih banyak jiwa-jiwa yang perlu dilayani? Bukankah ia begitu giat melayani Engkau?
Mengapa Tuhan, mengapa?"

Teman saya Solvy, kehilangan tunangannya untuk selama-lamanya, 3 bulan sebelum pernikahan diadakan. Adi tenggelam bersama ratusan penumpang kapal. Suatu kenyataan yang sangat menyakitkan. Mengapa Tuhan? (Sekarang Solvy tetap melayani Tuhan sebagai penyembah, dan kesaksiannya sangat menguatkan banyak orang).

Bapak Dwi Krismawan, seorang calon pilot, yang mengalami luka bakar cukup parah dalam kecelakaan pesawat, yang memupuskan impiannya menjadi seorang pilot, banyak bertanya ‘mengapa Tuhan???’ (Sekarang beliau menjadi motivator, dan hamba Tuhan yang luar biasa memberkati banyak orang).

Bila saat-saat ini ada banyak ‘mengapa’ dalam hidup kita, renungkan kembali apa yang dikatakan DR. James Dobson. Bertahanlah dengan iman meskipun…


Apakah iman 'meskipun…..?'

Sekalipun pohon ara tidak berbunga, …hasil pohon zaitun mengecewakan…
namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan
(Habakuk 3:17-18).

Seandainya Allah yang kami puja tidak melepaskan kami….kami tidak akan memuja dewa tuanku.
(Daniel 3:18).


Jangan pernah mundur dari Tuhan my friends, dan ingatlah selalu, Tuhan Yesus tidak pernah merancangkan kejahatan dalam hidup kita, melainkan rancangan damai sejahtera.

Jika diijinkan mengalami penderitaan besar, pasti ada kemuliaan besar.
Just wait and see.

Amen.



All blessings,


Julita Manik

No comments:

Post a Comment



<br><br>



<br><br>