Tuesday, December 29, 2009

DARE TO DREAM in 2010



Serangkaian pelayanan Natal yang saya lakukan di tahun 2009, ditutup dengan kenangan yang sangat manis saat melayani di Natal GBI Asem Tiga Tegal, tanggal 27 Januari 2009 yang lalu.
Tegal adalah kota kecil, tapi mampu menunjukkan kemampuan yang besar dan terbaik bagi Sang Raja di hari Natal. Jujur itu di luar ekspektasi saya.

Mulai dari antrian jemaat yang sangat teratur dan rapi saat memasuki ruangan (pemandangan yang biasa di negera Barat, tapi sangat langka di Indonesia bahkan Jakarta...huhu..), musik pembuka sekualitas konser sekuler, penari-penari profetik, dan kejutan-kejutan manis sepanjang acara.
Hmmmh... ada fireworks loh..... yang seperti di konser-konser F4 atau RAIN..
All just I can say, "....wow...wow... OMG !... it is so beautiful."




Tapi yang paling mengesankan saya adalah ketika puluhan anak-anak Sekolah Minggu naik ke atas stage di akhir acara mengangkat selembar kertas yang berisikan impian mereka.



"THIS IS MY DREAM"




Banyak yang ingin menjadi dokter, pilot, polisi, pengusaha, pendeta, dan ada seorang gadis kecil nan cute yang membuat banyak orang tersenyum karena kertas yang diangkatnya bertuliskan "PELATIH ANJING".
Loh ....kok bisa?
Saya mau beri tahu teman-teman, anak-anak adalah pribadi yang paling berani bermimpi.
Mereka tidak pernah berpikir atau peduli tentang seberapa besar halangan yang akan menghadang mereka. Tapi semakin growing up mulai terjadi negosiasi dan kompromi terhadap mimpi kanak-kanak mereka... karena mulai melihat realita.


"DO YOU STILL DARE TO DREAM?"



Masa kanak-kanak saya dihiasi mimpi menjadi seorang Insinyur Pertanian.
Walau sedikit meleset, tapi not bad lah... paling nggak saya berhasil mewujudkan mimpi tersebut.
Bukan menjadi Insinyur Pertanian, tetapi Insinyur Teknik.
Tapi yang saya mau ceritakan kepada teman-teman bukanlah tentang mimpi Insinyurnya.
Di tengah-tengah masa perkuliahan saya, saya tahu ada a heaven's calling bagi saya untuk mulai menulis lagu-lagu rohani. Yang notabene sesuatu yang baru bagi saya dan sangat tidak saya kuasai.

I was not a singer either a musician. (boro-boro nyanyi, lha....ke gereja aja jarang kok...)
Juga jarang terlibat (kalau bukan karena terpaksa) dalam kegiatan-kegiatan musikal seperti vocal group kampus dsb.
Tapi karena meyakini itu adalah panggilan, saya hanya belajar taat dan percaya.

Seperti ketika masih kanak-kanak, ketika dapat panggilan dari Tuhan saya juga mau punya mimpi yang besar.
Saya katakan pada Tuhan, "Tuhan kalau Engkau mau pakai saya dalam bidang lagu rohani,  jadikan saya berkat bagi banyak orang. Ijinkan lagu-lagu saya dinyanyikan dan mempengaruhi hidup banyak orang. Dan ijinkan saya memiliki album rohani untuk share lagu-lagu yang Kau berikan."

Ternyata lebih mudah untuk menjadi seorang Insinyur daripada seorang penulis lagu rohani.
Saya menjalani mimpi saya yang kedua ini dengan sangat sulit.
"PENOLAKAN", adalah bahasa sehari-hari dalam perjalanan mimpi saya.

Apakah kemudian saya masih berani bermimpi ?



I WORK HARD FOR MY DREAM



The best way to make your dreams come true is to wake up.
(Paul Valery)


It means you have to wake up and work hard for your dream, dan bukannya hanya berpangku tangan atau berkompromi mengecilkan mimpi kita.

Saya masih ingat, saat itu saya masih memberanikan diri untuk tetap punya mimpi menjadi penulis lagu dan penyanyi rohani yang memberkati banyak orang. Walaupun lagu-lagu saya ditolak karena mungkin memang kualitasnya belum bagus. Saya terus bermimpi bahkan ketika waktu dengan cepat berlalu dan sepertinya saya sudah tidak punya waktu dan pengharapan lagi.

Waktu perayaan Natal 27 Desember 2009 di Tegal itu ada statement dari Micheangelo yang ditayangkan di layar multimedia. Saya percaya teman-teman akan diberkati membacanya.

The GREATEST DANGER  for most of us is not that our aim is TOO HIGH and we MISS it,
but that it is TOO LOW and we REACH it. 
(Michelangelo)

Ketika halangan menghadang, bukankah seringkali kita berkompromi dengan mimpi yang saya percaya Tuhan taruhkan dalam hati kita?
Kita mulai mengecilkan  mimpi kita, karena kita takut kita tidak akan pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih besar.

Friends, kalau saya mengecilkan mimpi saya, maka tidak pernah akan ada album rohani dalam hidup saya, tidak ada lagu-lagu lagu lagi yang saya ciptakan direkam untuk memberkati banyak orang, karena yang ada di depan mata saya adalah  IMPOSSIBILITY.
Come on.... I was 40 years at that time... Is it still possible?

Apa yang saya lakukan ?
Saya tetap menulis lagu, saya melibatkan diri dalam semua pelayanan yang berbau musik, seperti mengikuti training di gereja, menjadi singer, menjadi worship leader, melatih choir, belajar keyboard lagi, belajar gitar (aduuh... teman-teman seruangan saya rata-rata anak-anak kecil yang udah jago main gitar.. haha..), bahkan saya memaksakan diri saya belajar vokal ke guru vokal sekuler yang saat itu sangat ternama dengan teman-teman les saya yang rata-rata masih anak SMA (rasanya kalau ingat-ingat saat itu, urat saraf malu saya kayaknya udah putus semua....hahaha).


THE MOST IMPORTANT THING YOU SHOULD REMEMBER



WALK WITH GOD.

Halangan dan rintangan pasti ada. Oleh karena itu sangat penting untuk tetap berjalan bersama Tuhan.
Kalau tidak, maka besar kemungkinan kita menyerah di tengah jalan.
Atau ya.. itu.. mengecilkan mimpi atau tujuan-tujuan kita.

Waktu masih mahasiswa, saya pernah mendaki gunung bersama teman-teman pecinta alam.
Aduuh....beratnya, dan saya berkali-kali berpikir untuk menyerah dan putar haluan turun ke bawah lagi.
Tapi ketika akhirnya bisa sampai di puncak gunung, saya akan menyesali sekali kalau saya pernah berniat untuk mundur. Pemandangannya.... indahnya minta ampun. Dan yang bisa melihatnya secara langsung (bukan dari TV atau hasil bidikan kamera) hanyalah orang-orang yang berani bayar harga berjalan sampai puncak.
Saya bisa melihat awan-awan tipis berarak di bawah saya, dan tentunya melihat bunga legenda.... Eidelweiss sang bunga abadi langsung dari sumbernya.

BERJALANLAH BERSAMA TUHAN.
KARENA PROMOSI DATANGNYA DARI TUHAN.

For promotion cometh neither from the east, nor from the west, nor from the south.
But God is the judge: he putteth down one, and setteth up another.
(Psalm 75:6-7/KJV)

Alih-alih berpangku tangan, saya melibatkan diri ke dalam apapun bentuk pelayanan musik yang terbuka di depan saya. Saya tahu bahwa promosi bukan dari Barat atau Timur, ... dari Tuhan.
Tapi bukan berarti saya tinggal menunggu saja, karena Tuhan bisa pakai Barat atau Timur atau apapun juga untuk mempromosikan saya mencapai mimpi.

And I wanna tell you my friends... my dream came true.
When I walk with God, all the obstacles, all the barriers, all the impossible things, are not the big issues.


ARE YOU READY TO DREAM IN 2010?




Sebentar lagi tahun 2009 akan berlalu.
Saatnya mulai menuliskan resolusi di tahun 2010. Kita masih punya waktu untuk merenung.
Apakah kita masih berani bermimpi ? Atau sebaliknya kita mulai mengurangi standard resolusi 2010?

Saya harap jawabannya, "Ya...saya masih berani bermimpi dan mengerjakan mimpi saya. Karena bersama Tuhan ALL THING IS POSSIBLE, included my dreams."

Renungkan ini sebelum menuliskan resolusi baru.

Twenty years from now you will be more disappointed by the things that
YOU DIDN'T DO than by the ones you did do.
So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.
(Mark Twain)


SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU.



All blessings,

Julita Manik

No comments:

Post a Comment



<br><br>



<br><br>