Di awal tahun yang baru... tahun 2010, di tengah suasana yang begitu penuh harapan dan sukacita, tiba-tiba saya seperti ditampar oleh suatu kenyataan yang sangat menyakitkan.
Setelah menerima sebuah email dengan subject:
PENTING !!! karena blog anda (julitamanik.blogspot.com) ada yang berusaha bunuh diri.
Singkatnya pesan yang disampaikan oleh seorang pemimpin rohani di sebuah gereja di Jakarta ini adalah ada 2 orang pemuda di gerejanya yang kecewa berat setelah membaca tulisan saya di blog ini.
Yang seorang mau bunuh diri (tapi berhasil digagalkan) dan seorang lagi pemuda lain kembali menjadi pecandu narkoba.
Tulisan yang mereka baca adalah tentang "A SORRY LETTER FROM XXX".
(mohon maaf... namanya terpaksa diinisialkan untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan).
Ketika share hal ini dengan seorang teman saya yang kenal baik dengan XXX, ia meragukan kebenaran berita itu. Apalagi hingga kini balasan saya terhadap email tersebut belum direspon.
Tapi untuk urusan nyawa manusia dan kehidupan dalam kekekalan saya nggak suka berandai-andai.
Jadi saya anggap berita itu benar.
Intinya dalam email tersebut menceritakan tentang dua pemuda yang sangat mengagumi sosok XXX dan bertobat karena kesaksian hidup XXX.
Tapi setelah mengetahui bahwa sebagian besar kesaksian XXX itu tidak benar, mereka menjadi kecewa berat dan mungkin marah dan frustrasi....sehingga mengambil jalan pintas.
Karena sayalah yang menuliskan postingan tersebut, saya terkena dampaknya juga.
Sepertinya sayalah yang menyebabkan mereka mengambil keputusan bunuh diri dan kembali menjadi drugs addict, terlihat dari subject di email tersebut: karena blog anda (julitamanik.blogspot.com) ada yang berusaha bunuh diri.
Saya bisa membayangkan keluarga mereka yang berduka.
Sehingga saya menyalahkan diri saya, kalau saya nggak tulis, mereka nggak pernah akan tahu kebenaran yang sesungguhnya, dan mereka nggak akan mengambil keputusan yang sesat.
Tapi di sisi lain saya punya dilema, kalau saya nggak tulis, saya seperti orang yang berkonspirasi terhadap suatu ketidakbenaran.
(FYI: postingan tersebut dimuat atas sepengetahuan XXX, sebagai bagian dari klarifikasi)
Ada pengkhotbah yang berterimakasih atas klarifikasi tersebut, karena nyaris memberitakan kesaksian yang nggak benar tsb dalam kotbahnya.
Jadi ada 2 pihak yang bereaksi, ada yang 'say thanks' .....tapi ada juga yang marah sama saya. Saya jadi bingung.
Hal pertama yang saya lakukan..... nangis..... "loh kok jadi begini ?"
MISUNDERSTOOD IS JUST A PART OF LIFE.
Disalahmengerti sama orang lain itu benar-benar nggak enak.
Waktu itu begitulah teriakan saya...
"Tuhan maksud saya nulis di blog ini kan baik, melukiskan perjalanan hidup saya bersama Tuhan yang saya mau share ke teman-teman,
siapa-siapa saja yang memberkati hidup saya ... yang juga saya ingin share ke teman-teman,
supaya lebih banyak lagi yang mengenal kasih Tuhan......,
tapi kok malah sebaliknya... sekarang malah ada yang ingin suicide habis baca tulisan saya ???"
Bersyukur punya Tuhan yang bisa kita dengar suaraNya, yang bisa kita dengar nasehat-nasehatNya.
Saya hanya diingatkan apa yang Raja Salomo tuliskan dalam kitab Pengkhotbah,
"tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
(Pengkhotbah 1:9)
MISUNDERSTOOD bukan hal baru, saya bukan orang pertama yang mengalaminya.
Usia kata ini sudah ribuan tahun. Bahkan Tuhan Yesus pun disalahmengerti tidak hanya oleh musuh-musuhNya, tapi juga disalahmengerti oleh orang-orang Yahudi, dan murid-muridNya yang begitu dekat kepadaNya.
Lha.....Tuhan Yesus saja disalahmengertiin... apa lagi saya?
Mungkin manusia bisa salah mengerti akan tujuan saya, tapi saya percaya Tuhan Yesus tidak salah mengerti kepada saya. Dia kenal saya jauh melebihi saya mengenal diri saya sendiri.
Kini tangisan saya sudah berhenti, saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Tadinya udah mau berhenti menulis, sudah terpikir apa harus menutup blog ini ?..., sekarang nggak lagi...
Saya mau terus bercerita dan bercerita akan apa yang Tuhan kerjakan di dalam hidup saya.
Tuhan Yesus terlalu dahsyat dan hebat untuk dicuekin.... mulut, hati dan tangan saya nggak sabar rasanya untuk bercerita tentang Dia.
"YES, I AM THE SAINT (of course... without the halo sign)"
Terus kenapa judulnya "BE A JESUS WANNABE....AND YOU WILL BE UNSHAKEABLE IN 2010" ?
Ya....karena itu tadi, nggak ada manusia yang sempurna.
XXX ngga sempurna, sehingga masih bisa salah.
Saya juga nggak sempurna, sangat banyak kesalahan juga.
Bahkan gembala di gereja kita, atau hamba-hamba Tuhan yang kita kagumi pun termasuk yang belum sempurna, dan masih bisa salah.
(Belum lihat ada lingkaran putih di atas kepalanya kan?)
Jangan sedih dulu... karena Tuhan tetap menyebutkan kita adalah orang-orang kudusNya, walaupun masih penuh dengan kekurangan. Tiap-tiap hari Tuhan membentuk kita masuk ke dalam kemuliaan demi kemuliaan yang semakin besar.Tiap hari kita makin disempurnakan.
Kembali ke topik, oleh karena itu.... bahaya sekali kalau kita mengandalkan pertobatan kita, atau perjalanan kita mengikut Tuhan kepada manusia yang kita kagumi, karena cepat atau lambat perjalanan itu akan kandas.
Kita akan menyerah dan menyangkali iman percaya kita.
Saya pikir sebaiknya pemimpin-pemimpin rohani mengajarkan hal ini kepada anak-anak rohaninya, karena Firman Tuhan sudah menubuatkan di akhir jaman akan banyak nabi-nabi palsu, hamba-hamba Tuhan palsu, sehingga bahaya sekali kalau orang yang kita layani terlalu fokus kepada manusia.
Sebaliknya kalau kita mengarahkan kekaguman kita hanya kepada Yesus, maka kita akan terus maju.
Karena hanya Tuhan Yesus yang sempurna.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
(Ibrani 4:15)
Lebih dari 2000 tahun yang lalu Yesus ada di muka bumi ini dengan tubuh manusia, tubuh daging sama seperti kita.
Apa yang kita alami dalam hidup ini, Ia juga pernah rasakan. Penolakan, disalahmengerti, ditolak, dikecewakan, semuanya Dia alami. Tapi bedanya dengan kita, Ia tidak berbuat dosa atas semua yang terjadi dalam hidupNya. Malah sebaliknya Ia menanggung semua dosa-dosa kita.
Oleh karena itu, kalau kita mengidolakan Tuhan Yesus maka iman kita tidak akan pernah dikecewakan. Karena Yesus sempurna, He's the only one, the perfect Idol.
Mengidolakan manusia, cepat atau lambat pasti kita akan kecewa.
Saya mengikut Tuhan, sejak lahir baru, hmmm..., mungkin sudah lebih 20 tahun.
Dan selama rentang waktu itu, saya banyak bersinggungan dengan banyak jenis manusia, apakah dia rekan sekerja saya dalam pelayanan, pemimpin saya, orang-orang yang saya layani, yang mengecewakan hati saya. Tidak sesuai dengan harapan saya.
Kalau mau kecewa atas perbuatan mereka, mungkin saya sudah murtad belasan tahun yang lalu.
Sampai hari ini saya masih mengikut dan melayani Tuhan, pertama karena anugerah.
Kedua karena saya hanya mau mengidolakan Tuhan Yesus.
Fondasi iman saya adalah Tuhan Yesus. Bukan manusia.
Sehingga saya tidak akan pernah kecewa dan mandeg.
Friends.... perjalanan masih panjang.
Tahun 2010 baru saja dimulai dengan segala kesenangan dan kesusahannya.
Apapun itu, jangan kalah, maju terus dalam Tuhan.
Be a Jesus Wannabe... maka kita tidak akan kandas di tengah perjalanan iman kita.
We stand on unshakeable ground.
Karena Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan.
DIA SEMPURNA.
P.S Untuk kedua temanku, cepat sembuh, dan dipulihkan.
Jesus loves you more than anything.
All blessings,
Julita Manik
No comments:
Post a Comment