Friday, January 22, 2010

"NOTHING CAN STOP ME SERVING MY GOD"



Seringkali bila melihat orang-orang tua masih semangat melayani di gereja sebagai anggota choir, ucapan ini yang terdengar "aduuuuh.... udah tua begitu kok masih mau ikut-ikutan choir sih??".
Sementara yang lain berkata, "ya ampunnn.....si oma..., jalan ke stage aja udah susah, masih mau repot-repot ikutan paduan suara lagi".
Yang lain menambahkan, "sadar nggak sih ya si opa, ... suara udah bergetar dan nggak jelas arahnya gitu, kok masih PD yah nyanyi di depan?"
Akhirnya semua pada ketawa-ketiwi, menertawakan sekelompok orang-orang tua, yang masih semangat ambil bagian dalam pelayanan pujian di gereja.

No, no, no, .... saya nggak nuding siapa-siapa loh, ... malah sedang menunjuk diri sendiri, karena pernah berpikiran seperti itu.
Saat saya melatih paduan suara di gereja, dan beberapa diantaranya orang yang sudah lanjut usia, yang ada dipikiran saya, "idiiih, ini om sama tante, susah banget ngajarinnya, .... udah capek-capek ngajarin, suaranya masih jauh dari merdu, ....hmmh... bikin paduan suara jadi nggak rapi."

Kadang-kadang saya berharap mereka absen dan nggak datang latihan, supaya ada alasan untuk tidak mengikutsertakan mereka. Tapi yang terjadi, opa oma ini rajiiin banget, nggak kayak orang-orang muda yang suka on/off kalau latihan. Terus, datangnya On Time lagi.
Biasanya yang usianya lebih muda malah  defensive, "yaah terang aja bisa OT, mereka kan udah nggak ada kerjaan lain, udah pada pensiun, nggak kayak kita-kita yang masih banyak pekerjaan dan kegiatan."


YANG LAZIM



Yaaah....ini yang biasa ada di pikiran kita.
Kalau orang lanjut usia itu cocoknya pelayanan doa aja, yang behind the scene deh. Nggak keliatan.
Habis....penampilannya aja udah nggak enak untuk dilihat, terus udah nggak ada kekuatan lagi. Beda dengan anak muda yang enerjik, suara dan performancenya juga keren-keren.
Jadi para opa oma itu cocoknya pelayanan doa. Nggak perlu banyak aktivitas.
Cukup di rumah atau di ruangan doa di gereja. Berdoa saja.
Yang lain-lain biar orang muda aja yang ngelakuin.
Apalagi banyak kesaksian tentang oma-oma yang rajin berdoa, terus ada kegerakan di daerah mereka akibat doa-doa mereka.


YANG TIDAK LAZIM



"Udah tua masih mau jadi singer?
Ya ampun, mbok nyadar gitu loh. Ini kan jamannya generasi Joshua.
Sudah saatnya tongkat estafet dipegang oleh yang muda-muda.
Masa udah tua masih tetap mau berlari dengan yang muda?
Nggak level dong...
Pasti kalau nyanyi tempo lagu jadi melambat... nggak asyik ah.... "

Memang tiap kali pelayanan di berbagai gereja, sangat jarang sekali ditemukan WL atau singers yang sudah berumur 40an ke atas.
Mostly adalah anak-anak muda.
Saya pernah juga mencoba memadukan singers yang usianya masih muda dengan yang sudah lebih mature. Ada juga sih yang complain, "Kok yang dijadwal mereka sih? Apa nggak ada yang lain?"

Friends, ini benar-benar dilema.
Memang saya akui kalau dari performance, dan kapasitas, orang muda jauh lebih baik.
Tapi, sayangnya, orang muda itu   'setia'   nya susaaaaaaaaaaaaaah banget. Bener.
Kalau nggak dijadwal, hampir bisa dipastikan nggak datang di kebaktian tengah minggu.
Atau udah dijadwal, excuse dengan berbagai alasan. Sehingga pernah waktu mau kebaktian tengah minggu, singernya nggak ada yang datang.
Bingung kan?
Kalau mau menunjuk yang senior untuk menggantikan,  mereka selalu available, karena jarang absen datang ibadah. Terus, gimana dong???



IMPORTANT !!!  THIS IS A REALITY.

(PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA berdasarkan data SENSUS PENDUDUK)

1971




1980




1990




2000



Perhatikan.... bentuk piramida penduduk mengalami perubahan yang signifikan ketika Sensus Penduduk tahun 2000. Kalau sebelumnya dari tahun 1971-1990, benar-benar berbentuk piramida, maka di tahun 2000 bentuknya mulai kelihatan gemuk 'di bagian tengah dan atas' piramida, sehingga lebih mirip kubah daripada piramida.
Apa sih artinya?

Artinya terjadi pertambahan jumlah penduduk usia dewasa dan lanjut usia (umur 65 tahun ke atas).
Orang-orang semakin panjang umur, sementara pertambahan penduduk usia muda malah cenderung menurun karena program Keluarga Berencana.
Juga keluarga-keluarga banyak yang mulai fokus pada karir, hingga hanya memiliki 1-2 orang anak saja.Apalagi di kota-kota besar (malah banyak pasangan suami istri yang menunda untuk punya anak).

Kecenderungan pertambahan penduduk usia lanjut, mungkin juga karena perbaikan tingkat kehidupan & kesehatan, jadi orang-orang semakin panjang umur.
Tapi saya percaya hal ini juga disebabkan karena semakin banyaknya orang percaya yang hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, sehingga mencapai batasan umur yang tertulis dalam kitab Mazmur.


Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
(Mazmur 90:10)

Berarti, anggota gereja yang lanjut usia juga akan semakin bertambah.
Terus, apa mereka dicuekin aja? Nggak dikasih kesempatan apa-apa lagi, selain berdoa?
(FYI: sedikitpun saya tidak meremehkan pelayanan doa, bahkan saya menganggap itu adalah pelayanan yang 'terpenting' dalam gereja maupun pribadi)


"IJINKAN AGAR HIDUP KAMI BERARTI"



Hahaha....jelas banget kalau gambar ini adalah hasil photoshop.
Tapi, biarpun sudah nggak bisa breakdance lagi, nggak bisa loncat-loncat saat PW, orang-orang tua masih bisa berbuat banyak loh bagi Tuhan dan gerejaNya.
Kalau mereka nggak dikasih kesempatan, bisa-bisa malah tubuh mereka akan uzur lebih cepat dari semestinya. Banyak kesaksian yang menceritakan, kalau orang-orang lanjut usia tidak punya banyak aktivitas lagi, maka mereka akan cepat pikun, dan lebih gampang sakit-sakitan.


IT IS .....A WOW !!!



Kebaktian akhir tahun 31 Desember 2009, saya ikut melayani di
GBI Mawar Sharon Jakarta.
Waah.... luar biasa kebaktiannya.
Tapi yang membuat saya terpesona, WL nya, yang sudah tidak semuda anak-anak youth, ikutan dance dalam koregrafi tarian anak-anak muda.
Jadi sambil mimpin pujian, ikutan ngedance, dengan gerakan yang harmonis bersama dancer.
Saya kagum sekali melihatnya.
Belum pernah saya melihat yang seperti ini sebelumnya.
Ini sungguh mencelikkan mata saya, bahwa masih banyak yang bisa dilakukan bagi Tuhan, walaupun sudah nggak semuda anak-anak youth.


FOREVER YOUNG AT HEART
(LEARN FROM THEM)



Ketika mempersiapkan artikel ini nggak sengaja saya ketemu dengan artikel tentang "Young At Heart" di google. Sangat inspiratif.
Mereka adalah kelompok vokal yang beranggotakan warga lanjut usia di panti jompo di Massachusetts dengan rentang umur 73-90an tahun.
Rata-rata 80 tahun.

Didirikan tahun 1982, dan choir ini dipimpin oleh Bob Cilman yang punya kesabaran luar biasa mendampingi kelompok ini berlatih menyanyi.
Usia tua membuat mereka harus belajar lirik dengan menggunakan kaca pembesar, karena mata yang sudah plus. Berusaha keras menghafal lirik, karena daya ingat sudah tidak seperti dulu lagi.
Kerja keras mereka tidak sia-sia, mereka mulai diundang perform di depan publik tahun 1983, dengan tiket yang selalu sold out. Dan yang luar biasa, penontonnya bukan hanya senior citizen, tapi dari berbagai kalangan usia termasuk anak-anak muda.




Walaupun sudah lanjut usia bukan berarti mereka menyanyikan lagu-lagu jadul yang top di usia muda mereka, tapi juga lagu-lagu yang sedang diminati anak-anak muda saat ini.
Sehingga orang-orang muda bisa enjoy menyaksikan penyanyi-penyanyi yang seusia opa dan oma mereka ini.
(Saya terpikir jadi kepengen bikin choir di gereja yang anggotanya lanjut usia terus nyanyinya lagu-lagu cadasnya Hillsong atau True Worshippers...)

Respon atas performance mereka sangat positif, sehingga undangan untuk menyanyi terus mengalir.
Dalam kurun 1997-2004 mereka sudah melakukan lebih dari 12 tour di luar Amerika, yaitu di Eropa, Australia, dan Canada.


OUR LIFE JUST REBEGUN



Seorang sutradara, Stephen Walker, tergerak mendokumentasikan perjalanan choir ini dengan membuat sebuah film dokumenter, sehingga nama group ini semakin dikenal banyak orang.
Dalam 1 adegan film diperlihatkan saat mereka menyanyi di penjara.
Atmosfir saat itu tentunya meremehkan kemampuan para orangtua ini.
Tapi itu nggak berlangsung lama...., setelah Young At Heart  mulai menyanyi semua terperanjat.
Bahkan atmosfir mencemooh segera berganti dengan tetesan air mata dari para penghuni penjara.
Salah seorang penghuni penjara berkata, "This is the best performance I've ever seen in my life."


"BECAUSE I AM OLD.... I HAVE A GOLDEN LIFE TO SHARE"




Hampir di setiap pertunjukan mereka ada emosi yang bergejolak.
Mulai dari gelak tawa penonton (saat mereka dihibur dengan lagu-lagu tempo cepat), hingga tetesan air mata (saat mereka bernyanyi lagu-lagu lambat yang sangat menyentuh).

Apa yang membuat penampilan Young At Heart berbeda?
Yaah..... usia   mereka yang sudah tua, ... sudah makan asam garam kehidupan (beberapa di antara anggota Young @ Heart pernah  merasakan jaman Perang Dunia I dan II), sudah nggak terhitung suka dan duka dalam hidup mereka, dan ..... sebentar lagi mereka akan sampai garis akhir.
Sehingga setiap lagu yang mereka nyanyikan punya makna yang amat sangat dalam.

Semangat yang mereka miliki juga membuat mereka berbeda.
Usia boleh tua, tapi semangat tetap muda.
Teman-teman lihat gambar di atas, dialah Fred Knittle, yang tidak pernah menyerah sekalipun tubuhnya mengidap penyakit jantung. Penampilannya istimewa karena setiap menyanyi Fred Knittle memakai selang di hidungnya yang dihubungkan dengan tabung oksigen karena penyakit yang diidapnya.
Di satu pertunjukan, seharusnya Fred berduet dengan temannya Bob Salvini.
Tetapi beberapa hari menjelang pertunjukan Bob meninggal dunia, sehingga akhirnya Fred bernyanyi sendirian dengan lagu yang didekasikan untuk sahabatnya Bob Salvini. Sangat menyentuh.
Lirik yang mereka nyanyikan menjadi lebih hidup karena mereka sudah mengalami apa yang mereka nyanyikan.


"YES, ... I AM A CALEB GENERATION"



Saya mulai terinspirasi untuk menulis artikel ini selain setelah banyak merenungkan jarangnya jemaat usia lanjut berpartisipasi dalam gereja,
juga karena ini...

Dalam suatu pelayanan saya bertemu dengan pengkhotbah favorit saya
20 tahun yang lalu.
Tentunya sekarang usianya sudah tua. Dan saya baru menyadari bahwa beliau sepertinya hilang dari peredaran. Bukan karena mundur dari Tuhan.
Terbukti dari kotbahnya yang masih sangat memberkati.


Saya berpikir "apakah karena sudah jarang mendapat undangan pelayanan?"
Apalagi sekarang banyak pengkhotbah-pengkhotbah muda yang luar biasa Tuhan pakai, sehingga nggak heran nama hamba-hamba Tuhan senior ini mulai dilupakan.


Benar, saat ini adalah timingnya Joshua Generation.
Tapi ingat, kita juga masih punya Caleb Generation.

Ayat yang sering dipakai untuk Joshua Generation antara lain adalah dari kitab Yoel.

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat: orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
(Yoel 2:28)



Tuhan memang akan pakai orang muda luar biasa. Tapi jangan lupa, di tengah ayat itu ada kalimat "orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi" dalam terjemahan Inggrisnya (NKJV),
"Your old men shall dream dreams".  
Biarkan orang-orang tua bermimpi dan menjalani mimpinya.


Kenapa disebut Caleb Generation?

Yah, karena Kaleb dengan sangat luar biasa mengatakan bahwa usia nggak ada hubungannya dengan semangat menggapai mimpinya.

 10  Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;
 11  pada waktu ini aku  masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
 12  Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku  pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, ........
(Yosua 14)

Kaleb punya janji Tuhan yang diberikan saat ia berumur 40 tahun.
Penantian selama 45 tahun tidak membuat kekuatannya melemah. Usia 85 tahun tidak membuatnya mundur dari pengharapan. Malah Kaleb dengan berani berkata kalau kekuatannya di usia 85 tahun ini sama dengan saat ia berumur 40 tahun, sehingga masih kuat untuk meraih janji Tuhan.


ONE OF MY 2010 RESOLUTIONS



Tahun 2010 ingin saya jalani dengan semangat yang lebih baik dari tahun 2009. Salah satunya lebih intensif melibatkan orang-orang yang sudah tua untuk terlibat dalam tubuh Kristus. Memang nggak mudah, dibutuhkan kesabaran ekstra,  tapi mereka juga adalah bagian dari janji Firman Tuhan saat Tuhan mencurahkan RohNya atas manusia.

Bagian pemikiran yang lain, salah satu hukum tertua di bumi ini, yaitu
hukum sebab akibat :

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
(Matius 7:12)

Do to others what you would have them do to you.

35 tahun dari sekarang, I will join the club. Senior citizen club.
Yaah...saya juga akan jadi tua.
Dan saya nggak mau dong dihalangi untuk melayani Tuhan sampai hembusan nafas saya yang terakhir.
Oleh karena itu saya juga tidak akan menghalangi setiap orang yang rindu melayani Tuhan, bahkan di usia tua sekalipun.

Joshua generationCaleb generation,  keduanya dibutuhkan dalam gereja Tuhan untuk menyatakan kemuliaanNya.
Hanya....,  berikan mereka kesempatan.


All Blessings,

Julita Manik

1 comment:



<br><br>



<br><br>