Sampai usia 14 tahun, remaja putri ini mungkin hanya dikenal oleh keluarganya, ataupun teman-teman sekelasnya sebagai anak yang pintar dan menyenangkan. Tidak ada yang pernah membayangkan di usia semuda itu dia bisa membuat dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan banyak orang, bahkan yang usianya jauh di atas usia teman-teman sebayanya.
Yosephine Priskila Taruli atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama Ochie Manik, menjadi inspirasi bagi anak remaja, orang dewasa, pekerja di marketplace, ibu rumah tangga, bahkan menjadi ilustrasi kotbah hamba-hamba Tuhan.
(bahkan ketika saya pelayanan, sering ada special request untuk memberikan kesaksian tentang Ochie)
BAGAIMANA MUNGKIN ? DI USIA SEMUDA ITU ?
LET THE STATISTICS TESTIFY
Saya mulai nge-blog sejak tahun 2006, dan semakin aktif menulis mulai tahun 2007.
Mulanya hanya sekedar menuliskan perjalanan pelayanan, atau promo album di berbagai kota. Tapi sejalan dengan waktu, visi menulis blog mulai berubah. Tidak lagi sekedar reportase perjalanan pelayanan, atau promo album, tapi blog ini didedikasikan untuk memberkati orang percaya khususnya yang sedang remuk, terluka, dan mungkin terbersit di pikiran untuk meninggalkan iman percaya kepada Yesus karena beratnya pergumulan hidup.
Sebelum kesaksian Ochie dimuat di blog ini, pageviews perhari mungkin hanya 100 sampai 200-an. Anda bisa lihat statistik blog saya.
Sejak 2009 sampai akhir Oktober 2011 tidak ada perubahan yang signifikan.
Total pageviews perhari tidak banyak perubahan, sehingga grafiknya pun hanya berupa garis datar saja. Flat. Kelihatan mendekati titik 0. (karena statistik blog menggunakan skala perbandingan 1:1000)
Tiba-tiba sejak akhir Oktober 2011, terjadi lonjakan pageviews yang mencengangkan, sehingga grafiknya naik dengan sangat cepat (lihat di atas, grafik berbentuk segitiga runcing).
sangat jauh sekali perbedaannya ------> lihat panah merah di tiap artikel)
Tercatat pada tanggal 4 November 2011, persis sebulan setelah Ochie kembali ke rumah Bapa, pageviews pada hari itu mencapai titik tertinggi, yaitu pageviews dalam sehari. OMG !!! Dari 100 menjadi 100.000? (FYI: tanpa promosi sama sekali)
Kesaksian Ochie, remaja berusia 14 tahun memberkati 1.000 kali lipat lebih banyak daripada saya, tantenya yang sudah melayani Tuhan lebih dari 20 tahun.
SHE's A GREATER GIVER
Bagaimana mungkin? Di usia semuda itu?
Mungkin. Because she's a greater giver.
Keukeuh memberi ucapan syukur, walaupun tidak ada alasan untuk bersyukur.
Keukeuh menguatkan temannya yang sakit, walaupun dia sendiri tersiksa oleh
penyakit Leukemia yang tidak kunjung sembuh.
Keukeuh mengatakan kepada temannya bahwa ia telah sembuh oleh bilur-bilur Yesus, sekalipun tidak ada jejak kesembuhan di sel-sel tubuhnya.
Bahkan berani memberi jempol kebawah (dislike)
kepada dokter yang mengatakan bone marrownya
sudah rusak,
karena Ochie memilih lebih percaya kepada firman Tuhan daripada perkataan manusia.
Orangtua Ochie meneruskan perjuangan iman Ochie dengan memilih ayat:
"oleh bilur-bilurMu aku telah sembuh" di nisannya,
"oleh bilur-bilurMu aku telah sembuh" di nisannya,
karena memang kata-kata inilah yang kerap kali diucapkan Ochie saat berdoa minta kesembuhan. Kata-kata Tuhan yang tetap dipercayainya sekalipun fakta : tiap hari kondisi tubuhnya semakin merosot.
Ada satu quote favorit dari Rick Warren yang sangat berkesan di hati saya,
dan yang juga di retweet oleh Ochie:
dan yang juga di retweet oleh Ochie:
Saat mengalami kesembuhan atau menerima berkat, adalah mudah mengucap syukur.
Tapi bagaimana bila belum mengalami? Pasti nggak gampang melakukannya.
Untuk tetap bertahan dalam iman, dan tetap memegang kebenaran firman Tuhan
menjadi sesuatu yang sulit.
What would you do when God seems silent ?
Ochie sudah tahu jawabannya, dan diperjuangkannya sampai nafas terakhir.
Dan dia berhasil LULUS ujian dengan nilai yang sangat memuaskan.
Orang-orang yang berjalan dalam lembah bayang-bayang maut tapi tetap berjalan mengikut Tuhan dengan setia, tidak ngomel, marah, atau ngambek, they have greater faith.
PELANGI SEHABIS HUJAN
Ketika Ochie sudah dimakamkan, ada pertanyaan dalam hati saya.
Bagaimana cara Tuhan menunjukkan pengucapan syukur Ochie tidak sia-sia?
Kalau bukan karena mengingat 'tidak ada yang mustahil bagiNya', rasa-rasanya sulit sekali untuk percaya ada suka dibalik semua duka ini.
Menjelang keberangkatan Ochie ke tempat peristirahatan terakhir, saya diminta menyanyi sebuah lagu untuk mengiringi Catherine adik Ochie memberikan bunga terakhir kepada kakak tercinta.
Yang ada dalam benak saya saat itu adalah million questions of why? yang belum ada jawabannya.
Yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah langit gelap, awan tebal, dan tak mampu melihat bagaimana semua ini bisa menjadi indah.
Satu-satunya lagu yang terlintas adalah "PELANGI SEHABIS HUJAN", karena liriknya sarat dengan penghiburan dan janji-janji Tuhan.
Song by: Jonathan Prawira
Artist: Nikita
THE HEAVENLY EQUATION
Dan ternyata Tuhan benar.
Tidak ada rancangan kecelakaan bagi orang percaya.
Dia buat semuanya i.n.d.a.h pada waktuNya.
Hampir sebulan kemudian, semua pertanyaan terjawab.
Dan benar janji Tuhan. Setelah hujan, akan ada pelangi bagi orang yang berharap kepadaNya.
Di balik duka telah menanti..... harta yang tak ternilai dan abadi.
Ochie menjadi berkat, penghiburan, bagi banyaaaaaaaaakkk banget orang.
Langit gelap, awan tebal, hujan deras, yang diijinkan Tuhan turun dalam kehidupan orang percaya, tetap akan menjadi pemandangan yang indah pada akhirnya.
Karena akan muncul pelangi yang sangat indah.
Saat saya post artikel ini 3 April 2012, statistik blog saya secara keseluruhan sejak postingan pertama hingga sekarang (total 198 artikel) adalah 486,554 pageviews.
Sementara yang membaca artikel "Remember Me This Way" (Ochie Manik) ada 289,010 pageviews.
Kesaksian Ochie yang baru dipost 5 bulan lalu memberi kontribusi 60% dari total pageviews. 40% sisanya dibagi kepada 197 artikel yang lain.
Dan hingga sekarang jumlah pageviews testi Ochie masih terus bertambah dalam jumlah ratusan setiap harinya. Sesuatu yang sangat mengherankan, karena jelas-jelas Ochie tidak mengalami kesembuhan.
Tidak mengalami firman yang mungkin diucapkannya hampir tiap hari.
Dari semuanya ini saya belajar sesuatu.
Hari-hari ini Tuhan mau kita mengikut Dia dengan hati yang tulus murni.
We give our praise, our worship to God, because of who He is.
(His name: "I AM that I AM")
Not just because of what He has done.
Like Ochie did.
Ketika ada ujian, setiap orang percaya yang setia mengikut Tuhan tanpa dipengaruhi kondisi di depan matanya, pasti akan lulus dengan nilai sangat memuaskan.
Whatever happened in our lives, He's still God.
Tuhan akan membuktikan demi DIRINYA sendiri, Dia layak disembah sebagai Tuhan.
(dan Dia sudah buktikan, pengucapan syukur Ochie kepadaNya, tidak sia-sia)
All Blessings,
Julita Manik