Monday, June 30, 2008
From The Wedding of Edward Chen & Agnes Prawoto
Akhirnya menikah juga dia.
Mungkin fans nya Edward Chen ada yang bersedih.
Tapi jangan keterusan yah... Mari berdoa bagi kebahagiaan Edward.
Karena Edward sudah menemukan tulang rusuknya yang hilang, sesudah melewati pencarian yang lama.
Ayat pendukung dalam invitation card adalah : 1 Korintus 13:4-8,
tentang KASIH. Kalimat yang digunakan sebagai title :
Tuhan Membuat Segala Sesuatu Indah Pada WaktuNya.
Pasti bukan semata karena Edward adalah pelantun lagu "Indah Pada WaktuNya". Saya percaya kalimat yang sangat populer dari kitab Pengkhotbah ini bicara banyak bagi Edward dan Agnes.
Mereka diberkati di The Wedding Church, Cana of Galilee, ISRAEL (ohh...what a dream place!!!) tanggal 5 Mei 2008.
Dan resepsi pernikahan bagi relatives diselenggarakan di Sun City, Lindeteves Trade Center, Jakarta Barat, 28 Juni 2008.
Saya hadir di resepsinya. Sungguh....malam yang bertabur lagu.
Acara dimulai dengan Edward (di stage) menyanyikan sebuah lagu, menyambut datangnya mempelai wanita Agnes. Dan surprise banget, sewaktu melihat Agnes berjalan ke depan, juga melanjutkan nyanyian tersebut
(with her own voice loh...not a lip sing). Dan ternyata suara Agnes merduuuu banget. Bener loh... ini bukan sekedar memuji. Memang ok banget.
Kayaknya ke depannya Edward & Agnes bisa bikin album berdua nih.
Saya turut berbahagia menyaksikan mereka berdua di pelaminan.
Karena tahu perjuangan untuk sampai ke sana nggak mudah.
Hahaha... rahasianya dibongkar melalui tampilan video clip tentang perjalanan haru-biru cinta mereka, yang sengaja disiapkan untuk diputar di resepsi ini. Waahh... sudah seperti melihat tayangan sinetron Korea nih.
Seru banget, ada adegan andalan film-film Korea....mau tau?
Apa lagi kalau bukan 'perpisahan dan airport'.
Tapi adegannya nggak sampai ke Bandara Sukarno Hatta lho, karena dalam perjalanan ke bandara, Agnes sadar bahwa kasih itu sabar menanggung segala sesuatu dan ia memutuskan kembali.
Bertemu dengan Edward yang sedang tertunduk lesu di Ice Ring (ceritanya Agnes adalah pelatih ice skating). Saat Edward menyadari bahwa ia membutuhkan Agnes sebagai pendampingnya, Edward berlari mencari Agnes ke tempat Agnes biasa melatih, dan dilaporkan oleh teman-teman Agnes bahwa Agnes sudah pamit akan pergi. Agnes mengulurkan tangannya kepada Edward yang tidak menyadari bahwa Agnes kembali untuknya.
And..... HAPPY ENDING !!!
Wah boleh juga tuh actingnya.
Saya dengan teman-teman semeja (ada Okta, manajernya Irwan Alexander, dan Grace dari Harvest Music) rame-rame teriak "ohhhh...so sweet..."
Selesai penayangan Edward berkata bahwa adegan-adegan dalam video clipnya based on a true story.
Nah lo...nggak banyak loh yang mau buka-bukaan rahasia seperti mereka berdua ini.
Saking terpesonanya menyaksikan acara demi acara di resepsi ini, sampai lupa motret Edward and Agnes. Jadi sorry banget kalau foto yang ditampilkan di sini nggak maksimal.
Sahabat-sahabat seprofesi Edward juga turut bersukacita bersama Edward. Ada Jeffry Tjandra, juga ada Viona Paays, Dewi Guna, Bobby One Way, Steve Tabalujan, dll. Edward secara khusus menyampaikan terima kasihnya kepada Jeffry Tjandra, yang telah menemukannya dan membentuknya menjadi seorang penyanyi rohani.
Kilas balik...., Jeffry bertemu Edward di Surabaya, dan melihat ada potensi dalam dirinya. Saat itu memang lagi demam F4 (dan banyak yang bilang Edward ada kemiripan dengan Vic Chou -salah satu personel F4-).
Naluri ministry dan bisnis Jeffry bekerja. Memanfaatkan momentum tsb, kemudian membuatkan sebuah album Mandarin untuk Edward.
Dan album tersebut....meledak...dak...dak...dak !!!.
Saya aja, yang nggak mengerti Mandarin... at all, sampai beli album tsb. Sejak saat itu Edward dikenal sebagai penyanyi Mandarin rohani.
Tapi sekarang tidak sekedar lagu Mandarin, Edward juga mulai merambah lagu-lagu rohani Indonesia.
Teman-teman juga turut berbahagia dengan mereka berdua kan?
Kita doa mereka sukses dalam perjalanan pernikahan yang masih sangat panjang ini. Dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
"Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri sendiri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesutu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan."
(1 Korintus 13:4-8)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment