Monday, July 20, 2009

PRAY FOR THE PEACE OF INDONESIA




And seek the peace of the city where I have caused you to be carried away captive, and pray to the LORD for it; for in its peace you will have peace.
(Jeremiah 29:7)




Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
(Yeremia 29:7)



17 Juli 2009, sejak pagi saya sudah sibuk persiapan untuk melayani Firman di sebuah PD kantor di Jakarta Pusat.
Jadi nggak sempat buka TV, internet, atau baca koran, benar-benar nggak tahu berita apa-apa. Di perjalanan, di mobil, saya buka twitter, kagetnya setengah mati baca twitternya CNN: ada ledakan bom di 2 luxury hotels di Jakarta. Ternyata JW Marriott dan Ritz-Carlton Hotel di Mega Kuningan.

Saya langsung lemes.
Sudah bisa membayangkan keadaan di sana, dan pasti ada korban yang tewas, luka berat, dan terbayang sanak family yang berduka karena ditinggalkan orang-orang yang dikasihi tanpa sempat meninggalkan pesan apapun. Bahkan ada seorang bayi yang lahir dengan tangis bahagia pagi hari itu di sebuah RS di Tangerang, tanpa tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa melihat dan mengenal papanya, dan tangisan itu mungkin menjadi tangisan bagi kepergian papanya selama-lamanya, karena papanya ada di tempat kejadian ledakan bom dan termasuk daftar orang yang tewas.

Untuk yang survive, kebayang juga bagaimana mereka harus menjalani hidup mereka selanjutnya dengan trauma jiwa yang nggak gampang menyembuhkannya. Belum lagi yang kena luka bakar berat.
Saya jadi teringat penderitaan pak Dwi Krismawan seorang calon pilot yang menderita luka bakar berat karena terpanggang 1,5 jam dalam api
(artikel: "Pencobaan Yang Kualami Adalah Pencobaan Biasa", kolom DON'T GIVE UP).
Menderita sekali.....


Saya merenung dalam hati.
Sudah beberapa waktu ini keadaan di Jakarta aman-aman saja, dan mungkin ini membuat banyak orang menjadi lengah.  Security checking tidak seketat seperti dulu setelah ledakan bom di JW Marriot (5 Agustus 2003), dan di kedutaan Australia (9 September 2004).
Secara rohani juga mungkin begitu. Keadaan yang aman membuat orang percaya kurang mencari Tuhan, dan kurang berjaga-jaga dalam doa.
Nggak usah ngomongin orang lain, di gereja lokal saya saja, doa malam baru mulai diaktifkan kembali 2 bulan belakangan ini, setelah lamaaaaaa sekali tidak melakukannya. Itupun dengan catatan kehadiran yang sangatlah minimalis. Kalau doa semalaman......waaah bisa-bisa nggak ada yang datang, paling hanya 5-6 orang.

Saya tahu persis, doa bukanlah kegiatan pelayanan yang populer, tidak seperti pelayanan mimbar, dan pelayanan lain yang terlihat mata.
Tapi Tuhan mengingatkan kita, "BERJAGA-JAGA DAN BERDOALAH".
Mengapa?





I have set watchmen on your walls, O Jerusalem;
They shall never hold their peace day or night.
You who make mention of the LORD, do not keep silent.

(Isaiah 62:6)



Guys, kita semua sudah ditetapkan menjadi watchmen bagi Indonesia.
Siapa lagi yang cinta kepada bangsa ini selain kita sendiri? Jangan berharap bangsa lain yang melakukannya. You and I are the watchmen for Indonesia.

Caranya bagaimana? Dengan berdoa tak berkeputusan bagi kesejahteraan Indonesia. Doa pribadi maupun doa corporate. Melalui doa kita mematahkan serangan-serangan musuh.
Ingat di dalam Yesus, musuh kita bukanlah darah dan daging. Bukan manusia. Bukan orang yang tak sepaham dengan kita. Tapi penguasa-penguasa di udara dan konco-konconya, alias si iblis.

Friends, doa-doa kita itu bagaikan metal detector yang mendeteksi apakah ada serangan lawan yang mau masuk zona teritori kita. Bahkan lebih seru lagi doa kita bisa mematahkan serangannya.


Sebenernya after bom pertama dulu (2003) di Marriott, enter building security di Jakarta sudah sangat ditingkatkan. Bahkan sejak mau masuk parkiran. Khususnya di gedung-gedung bertingkat dan di mall-mall yang besar.
Tapi yang saya sangat heran, kok nggak ada bedanya yah, mau ada bunyi 'tiiit......' dengan nggak, security officer nggak berbuat apa-apa.
Padahal kalau saya lewat dari metal detector, pasti sering bunyi 'tiiitt', karena saya suka pakai asesoris yang mengandung bahan metal. Tapi securitynya nggak ada melakukan tindakan apa-apa. Diam aja tuh.


Yesaya 62 mengajarkan ada 2 pihak yang saling terkait demi mewujudkan kesejahteraan negeri kita.

Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai (pihak pertama). Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN (pihak kedua) kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.
(Yesaya 62:6-7)

Pihak pertama: WATCHMEN YANG TIDAK TINGGAL TENANG.
Yang tidak pernah berdiam diri, tapi siang dan malam mengingatkan Tuhan akan negeri yang kita kasihi.

Pihak kedua: TUHAN YANG TIDAK TINGGAL TENANG.
Akibat diingatkan terus menerus oleh watchmen, Tuhan pun 'terusik' sehingga nggak bisa tinggal tenang. Bahasa Inggrisnya bilang begini,
"And give Him no rest till He establishes And till He makes Jerusalem a praise in the earth."  
(Isaiah 62:7)


DON'T GIVE OUR GOD REST




Jangan biarkan Tuhan istirahat,
....jangan biarkan Dia tinggal tenang,
sampai Tuhan menegakkan kemashyuranNya di Indonesia.
Kesannya kok keterlaluan banget yah.... give Him no rest.
Tapi itu tertulis di Alkitab loh, jadi memang Tuhan mau kita mengingatkan Dia, Tuhan mau kita tidak membiarkan Dia tinggal tenang, dan Tuhan mau kita tidak membiarkan Dia istirahat sampai kemuliaanNya nyata.




Friends....please... jangan jemu-jemu berdoa membela negeri ini.
Saat berdoa, jangan hanya sekedar kita hadir tapi pikiran kita nggak di situ alias nggak fokus.
Bisa-bisa kita menjadi seperti kejadian security checking di Indonesia, bunyi nggak bunyi 'tiiiiiiiiit' ....no action, .... dibiarkan saja.


Kalau kita cuek bisa-bisa yang terjadi adalah kebalikan dari Yesaya 62.
Kalau Yesaya kan menuliskan kita duluan yang tidak tinggal tenang, baru mengingatkan Tuhan supaya Dia juga tidak tinggal tenang.

Kalau kebalikannya begini.....
Melihat kita semua tenang-tenang aja, semua kita lengah nggak berdoa dan berjaga-jaga, akhirnya Tuhan yang duluan tidak tinggal tenang, melakukan sesuatu atas negeri kita, sehingga kita terguncang, terbangun, dan jadi tidak tinggal tenang. Terjadi BOM !!! dulu baru kita terjaga dan berdoa.


LOVE YOUR ENEMIES


And do good to those who hate you.
(Luke 6:27)

Emang sih nggak mudah. Temen FB ada yang bilang, "ampuni mereka ??....nehi..."

Tapi ini perintah Tuhan Yesus loh ... di Lukas 6:27, bagi yang mau mendengar.
“But I say to you who hear:
Love your enemies, do good to those who hate you"


Kita tahu ada kepercayaan yang mengijinkan membunuh orang lain dengan alasan agama.
Tapi Tuhan Yesus nggak pernah mengajarkan kita demikian. Bukan hanya sekedar mengasihi orang yang kita sayangi, yang sepaham dengan kita, yang berbuat baik kepada kita, tapi Yesus mengajarkan kasihilah musuhmu, dan berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.

Syarat dalam doa adalah ampuni musuhmu.
Yesus mengajarkan sebelum berdoa kita harus mengampuni orang lain, kalau nggak doa kita nggak didengar oleh Tuhan, apalagi dijawab.

Pray for the peace of Indonesia, love our enemies, forgive our debtors.
Berdoa untuk damai sejahtera di Indonesia, ampuni musuh dan orang yang bersalah kepada kita.
Suka nggak suka, itu memang harus kita lakukan. Karena kesejahteraan negeri ini adalah kesejahteraan kita.
Mau hidup sejahtera? Mau dong,...siapa yang nggak mau.
Berdoalah bagi kesejahteraan negerimu.

INDONESIA BAGI KEMULIAANMU.



All blessings,

Julita Manik

No comments:

Post a Comment



<br><br>



<br><br>