Thursday, March 27, 2008

ARE YOU THE CHOSEN 1? (the secret of recipe)

Saya sangat mengerti sekali, bahwa nggak mudah berjalan mengembangkan talenta yang hanyalah sedikit. Bahkan kerap kali tantangan yang kita terima adalah hinaan, ketidakpercayaan, dan yang lebih parah kesempatan yang 'ditutup' bagi kita.

“Masa sih si Andy bisa jadi singer??? Suara aja minus begitu..”. Mungkin ini adalah salah satu contoh kalimat yang akan sering kita dengar. Come on guys, jangan tersinggung mendengarnya, ..... get used to it...., mulailah membiasakan diri... :-)

Mungkin kita juga protes sama Tuhan, kenapa sih kita nggak diberi lebih? Kenapa sih Tuhan pilih kasih?
Friends... kalau yang ini tidak bisa diganggu gugat, karena Tuhan memberi sebesar kemampuan kita. (Mat.25:15).
Sadarlah,…kapasitas kita memang segitu….but,…. jangan sedih dulu. Karena ini bukan AKHIR dari segalanya. Malahan ini adalah AWAL dari segalanya.

Tuhan Yesus tidak pilih kasih saat memberi 1 talenta. Dia tahu benar bahwa sebesar itulah kemampuan kita. Dan Dia adalah Tuhan yang baik dan adil. Karena kita masih diberi kesempatan untuk memperbesar kapasitas kita dengan melipatgandakan talenta tsb.
1 talenta bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal untuk menjadi 2 talenta, dan jika dilipatgandakan terus akan menjadi 4, 8, 16, dst.
Bahkan dalam jumlah yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Belum lagi jika kita mendapat BONUS limpahan talenta dari orang-orang yang menyembunyikannya (ingat kan kisah di Mat.25, saat si talenta 1 menyembunyikan talentanya, maka 1 talenta tsb diberikan kepada orang yang berlaba 5 talenta).

Friends, daripada kita mengeluh terus (ini identik dengan hiding the talent), lebih baik kita bersyukur, dan mulai bergerak untuk mengembangkannya. So.......

The Secret of Recipe: K E E P M O V I N G

Jangan pernah berhenti oleh karena tidak ada orang yang mempercayai kita, jangan pernah berhenti saat ada yang menghina kita, jangan pernah berhenti saat karya kita masih ditolak terus. Never stop trying. Percayalah, God keeps His eyes on us. Dan Dia siap menolong kita dalam kelemahan kita.
Yang perlu kita ingat : TUHAN TIDAK PERNAH MENERTAWAKAN KITA, TIDAK PERNAH MENYEPELEKAN KITA. DIA SANGAT MENGHARGAI APA YANG KITA LAKUKAN UNTUKKNYA. DAN DIA MENDUKUNG KITA.

Gambar di samping adalah Peter John Haycock.

Saat Peter kecil mencoba bergabung dengan kelas musik untuk belajar alat musik recorder, guru musiknya,
Mrs. Barret,
mengatakan bahwa Peter tidak akan pernah menjadi seorang musisi. Dengan kata lain kurang atau tidak berbakat sama sekali. Tetapi apakah Peter kecil ini menyerah? Jawabannya adalah tidak. Umur 9 tahun dia belajar otodidak memainkan harmonika, dan umur 11 tahun mulai belajar gitar dengan hanya berbekal sebuah instruction book.

Kalau melihat gambar di atas, kita mendapat impression betapa sulitnya dan betapa kerasnya Peter harus belajar untuk mencapai mimpinya. Lihat saja posisi tangannya yang ditaruh di keningnya.
Beruntung Peter tidak berhenti saat mendengar statement guru musiknya, dan akhirnya dia bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang pemusik dan merilis album-album sekuler.

Apalagi kita, yang ingin mengembangkan talenta tsb bagi kerajaan Surga.
Tuhan pasti bekerja, menyatakan tuntunanNya seperti : apa yang harus kita lakukan, siapa yang harus kita temui, apa yang harus kita pelajari.

Yang penting kita siap untuk bekerja keras.
Kerja keras, kerja keras, dan kerja keras.

Pertama kali menulis lagu dan menyanyikannya di tempat kost (saat itu saya masih mahasiswa), tidak satupun teman-teman saya yang percaya bahwa saya yang menulisnya. Bahkan ada yang menertawakan saya, dan menuduh saya menjiplak dari lagu-lagu sekuler.

Kenapa mereka tidak percaya? Karena sehari-hari mereka melihat bawa saya hanyalah seseorang yang sangat biasa-biasa saja.....so so,...yang tidak mahir memainkan alat musik. Tidak ada tanda-tanda darah seniman mengalir. Tidak pernah bergabung dengan kelompok vokal & musik. Bagaimana mungkin bisa menulis lagu?

Mulanya saya ingin marah tapi saya pikir nggak ada gunanya.
Lha…wong Alkitab aja sudah mencatat nabi tidak pernah dihargai di kampung halamannya sendiri? Apalagi saya yang bukan nabi? Siapa saya? Kenapa saya harus marah?

Saya terus menulis dan menulis lagu. Mulai ada 1 lagu yang masuk dalam rekaman (lagu ke 13 yang saya tulis : "Indonesia Bagi KemuliaanMu").
Tapi apakah sesudah itu semuanya menjadi mudah??? Ternyata tidak.
10 sampel lagu saya kirimkan, dan semuanya dikembalikan. Berikutnya ada yang minta sampel lagu lagi, dan ternyata tidak ada satupun yang diterima. Dan itu terjadi berkali-kali dalam hidup saya.

Dalam proses yang tidak nikmat ini, saya juga pernah berpikir untuk menyerah, karena saya berpikir semua yang saya lakukan tidak ada hasilnya.
Puji Tuhan nggak jadi… kalau tidak saya akan kehilangan kesempatan menjadi berkat bagi banyak orang.

Lagu "BAPA YANG KEKAL" adalah lagu saya yang ke- 100 sekian. Bagaimana nasib puluhan lagu yang saya tulis sebelumnya? Jawabannya : tidak lolos seleksi. Dengan kata lain tidak pernah dipublikasikan karena ditolak.
Tetapi kalau saya menyerah dan berhenti menulis lagu pada lagu yang ke -100, maka saya akan kehilangan kesempatan memberkati gereja Tuhan dengan lagu S'perti Bapa Sayang AnakNya, Bapa Yang Kekal, Kau Tetap Allah, Indah Pada WaktuNya, dll.

Ternyata untuk bisa menulis lagu-lagu dengan judul di atas, butuh pengalaman menulis puluhan lagu sebelumnya. Walaupun lagu-lagu tsb tidak pernah dipublish, tetapi keberadaannya ternyata mengasah intuisi, serta memperkaya pengalaman dan wawasan saya.

Dan yang terpenting, saat merasa tertolak dan tidak berarti, saya semakin dekat dengan Tuhan. Saya semakin bergantung padaNya. Dalam curahan hati saya kepada Tuhan, saya banyak mendengar tuntunanNya. Lyrics apa yang harus saya tulis, bagaimana melodynya, ayat-ayat pendukungnya, bagian mana yang masih harus diperbaiki, dsb.

Jadi....buat teman-temanku yang sekarang sedang bergumul untuk mengembangkan talenta...KEEP MOVING yah…jangan sekalipun berhenti.
Percayalah dalam Tuhan, apa yang kamu perbuat tidak pernah sia-sia.

My prayer, tulisan ini menginspirasi teman-teman semua untuk bangkit, dan melakukan perkara-perkara yang besar, bahkan lebih besar dari pada apa yang pernah saya lakukan. Amen.


All blessings,


Julita

Wednesday, March 12, 2008

ARE YOU THE CHOSEN 1 ?

Angka 1 di sini bukan simbol dari prestasi no 1, atau yang terhebat, terkuat, tetapi justru kebalikannya. Lambang dari sesuatu yang sedikit, lemah, atau tidak berarti dari segi quantity.


Masih ingat tentang perumpamaan talenta? Ada yang diberi 5, 2 dan ada yang hanya diberi 1 talenta. Judul di atas berbicara tentang orang-orang yang hanya punya sedikit, atau orang-orang yang secara jumlah merasa tidak berarti, dan orang-orang yang merasa sangat lemah dan tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain. Biasanya hal ini membuat kita merasa minder, dan mulai berandai-andai… hmmm....”seandainya aku seperti si A, si B, si C pasti aku akan melakukan banyak hal untuk Tuhan”. Dan akibatnya seperti yang Yesus ungkapkan dalam perumpamaan tsb …kita tidak berbuat apa-apa. Menguburnya dalam-dalam dan menyalahkan Tuhan.

Kalau Anda merasa seperti itu…my friends, ... you are not alone. Saya pun merasa seperti itu. TAPI, satu hal yang saya mau share buat semua teman-teman...... JESUS LOVES US.

Yesus cinta kita semua yang merasa hanya punya 1 talenta, Yesus cinta kita yang merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain, Yesus cinta 1 domba yang terhilang dan mencarinya, menemukannya, dan membalut luka-lukanya.

My testimony.....Sampai saat ini saya selalu bingung bagaimana caranya untuk membuat sebuah lagu pujian untuk Tuhan. Yang saya tahu, semuanya mengalir begitu saja, and at the end…jadilah sebuah lagu. Tapi saya yakin seyakin-yakinnya itu bukan karena saya begitu talented…yang sering terjadi adalah (saat saya begitu ingin menulis satu lagu)…rasanya semua blank…nggak tahu harus mulai dari mana, harus menulis apa…nadanya bagaimana… dan itu selalu menjadi pergumulan besar bagi saya.
Dan FYI… it still happens today

Tetapi sejak saat Tuhan menyatakan bahwa Dia juga sangat ingin memakai talenta saya yang sedikit ini, saya belajar mempercayakannya pada Tuhan dan mulai menulis lagu-lagu semampu saya…dan terciptalah satu demi satu lagu tsb (believe me...jumlahnya nggak banyak, dibandingkan composer lainnya), dan jadilah antara lain lagu Indonesia Bagi KemuliaanMu, Seperti Bapa Sayang AnakNya, Bapa Yang Kekal, Kau Tetap Allah, Indah Pada WaktuNya, Kasih SetiaMu Memulihkan, Tetap MenyembahMu, dll.
Melalui talenta yang tidak besar ini, saya terus dan terus menulis satu demi satu lagu sesuai dengan kemampuan yang diberikanNya. Dan pelayanan ini sudah saya lakukan selama belasan tahun hingga saat ini.

Dari semua lagu yang saya tulis, - most of them - malah tidak pernah dinyanyikan di ibadah-ibadah jemaat. Dan beberapa orang menyatakan kalau lirik lagu saya terlalu panjang, tidak menggunakan kata-kata yang lazim diigunakan, kurang melodious, dsb. Jujur, saya bukanlah seorang Hitsmaker. Dan itu sempat membuat saya gundah. Karena dalam pemikiran saya, semakin banyak yang menyanyikan, maka akan semakin banyak orang yang diberkati. Jadi, kalau tidak menjadi nyanyian jemaat, maka tujuan penciptaan lagu tidak tercapai. Itu pikiran saya, dan ternyata pikiran Tuhan tidaklah demikian.

Tuhan menyatakan bahwa Dia memakai saya bagi Ministry for the 1. Walaupun tidak dinyanyikan di ibadah jemaat secara corporate, tetapi Dia mau memakai lagu-lagu tsb untuk menyentuh hati orang-orang yang dikasihiNya…individually. One by one. Sehingga saya mendengar kesaksian Solvy (bisa dibaca diblog ini juga), dan banyak kesaksian lainnya.
Saya menjadi bersemangat lagi untuk melakukan panggilan saya yang specific ini dalam menulis lagu. Kalau Tuhan Yesus saja mau melakukan pelayanan untuk mencari hanya 1 yang terhilang, masakan saya tidak???

Lagu TETAP MENYEMBAHMU (track 5 Album Beautiful), adalah lagu yang sangat saya gumulkan untuk ditulis. Karena sepertinya tidak sesuai dengan semangat PENGHARAPAN MUJIZAT bagi anak Tuhan hari-hari ini,...tapi kuat sekali dorongan untuk menulis lagu tsb (dan saya deg-degan sekali menantikan reaksi jemaat Tuhan saat mendengarkan lagu tsb).

Saya mulai mendengar ada kesaksian 1 orang yang saat mendengar lagu tsb di dalam mobil, menangis tersedu-sedu. Saya tahu, Saudara ini pasti dilawat Tuhan dalam pergumulannya yang berat, dan Tuhan hanya bilang “tetap menyembahKu, jangan pernah tukar Aku dengan yang lain”. Saya juga mendengar kesaksian anak-anak Tuhan yang tetap bertahan dalam imannya, walaupun doa-doanya belum dijawab.

Bahkan Ps. Ir. Timotius Arifin meneguhkan saya untuk menulis lagu-lagu dengan thema seperti yang tertuang dalam Tetap MenyembahMu. Beliau berkata harus lebih banyak lagi lagu pujian yang ditulis dengan menggunakan kata "walaupun" atau "meskipun" dan "sekalipun".
Beliau memberi contoh nyanyian yang ada dalam Habakuk 3:17-18 "sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan...namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria dalam Allah yang menyelamatkan aku".

Saat ini, saya tentunya akan senang sekali kalau ada lagu saya yang bisa menjadi berkat bagi banyak orang (dengan kata lain…jadi hits), tapi saya juga tidak berkecil hati kalau tidak seperti itu. Karena saya percaya Tuhan punya rencana yang luar biasa atas segala sesuatu dalam hidup saya. Tugas saya hanyalah melipatgandakannya, and LET GOD DO THE REST (and this is the most important thing!!!).

So my friends…. Tuhan cinta kita yang hanya punya 1 talenta, Tuhan cinta kita yang seumpama 1 domba yang terhilang……because we are the chosen 1.

Jangan pernah merasa kecil hati, dan tidak berarti. Minder bukanlah alasan. Reaksi orang lain juga bukan alasan. Pergumulan terberat bagi kita adalah meyakinkan diri kita sendiri, bahwa kita sungguh berarti, dan Tuhan mau pakai kita bagi kemuliaanNya.

God loves you as the 1, and He really really has chosen you….
You and I are The CHOSEN 1.

Semoga tulisan ini inspire teman-teman semua, kita juga punya potensi untuk menjadi berkat bagi KERAJAAN SURGA.


All blessings,


Julita



<br><br>



<br><br>