Wednesday, June 10, 2009

Don't say 'NO' if you want to say 'YES'

 



















Don't say NO if you  want to say YES. Means ??

Belajar untuk menyuarakan kata hati nurani. Nggak membiarkan dan mengabaikannya.
Kalau hati nurani berkata YES, katakanlah YES, sebaliknya bila hati nurani kita berkata NO, katakanlah NO.

Saya menerima email dari pembaca blog yang mengatakan sudah sangat jauh dari Tuhan, tapi kini hatinya tersentuh, dan ingin kembali kepada Tuhan. Tapi merasa nggak mampu. Banyak tuduhan-tuduhan atas hidup masa lalu yang membuatnya nggak berani mengambil keputusan drastis yang akan mengubahkan hidupnya, yaitu kembali kepada Tuhan dan mengikut Tuhan segenap hati.

Saya membacanya dengan sangat terharu. Saya tahu Tuhan sudah menantinya lama sekali. And now, this is the time. Tapi sahabat maya saya ini enggan sekali untuk mengikuti kata hatinya.
Friends, ... bagian saya hanyalah memberikan nasihat dan dorongan kepada teman dunia maya saya itu supaya ia berani mengambil keputusan,
"YA, saya akan ikut Tuhan, ...I don't care about the past."
Tapi sekali lagi bagian saya hanya menasehati, yang mengambil keputusan bukan saya.

Ada juga yang menuliskan kepada saya, sepertinya ingin punya kesempatan melayani, melakukan sesuatu untuk Tuhan. Tapi kalau dilihat dari waktu, rasanya nggak sempat. Nggak punya waktu sama sekali.

Pada saat hati kita membisikkan sesuatu dan kita ragu untuk melakukannya, itu seperti tidak berani berkata "YA di atas YA, dan TIDAK di atas TIDAK". Kita ragu, kita nggak yakin, dan akhirnya kita memilih jawaban yang berseberangan dengan kata hati kita.



SHE LOST THE CROWN FOR HER ANSWER

 Peristiwa yang sangat menggemparkan pada saat pemilihan Miss USA 2009, adalah jawaban Carrie Prejean (Miss Carolina) di malam final untuk memutuskan siapa yang berhak mengenakan mahkota wanita tercantik se Amerika.

Mendapatkan pertanyaan dari juri Perez Hilton (seorang gay) tentang apa pendapatnya tentang pernikahan antar gay.
"Vermont recently became the fourth state to legalize same-sex marriage.
Do you think every state should follow suit? Why or why not?"


Jawaban yang singkat dan lugas dari Carrie Prejean adalah:
 I think it's great that Americans are able to choose one or the other. We live in a land that you can choose same-sex marriage or opposite marriage and, you know what, in my country and my family I think that I believe that a marriage should be between a man and a woman. No offense to anyone out there but that's how I was raised and that's how I think it should be between a man and a woman.

Secara singkat kesimpulannya Carrie tidak setuju terhadap pernikahan antar gay karena itu bertentangan dengan iman percayanya.


Akhirnya Kristen Dalton lah yang dimahkotai tiara Miss USA 2009.
Tapi ternyata kejadian ini nggak berhenti sampai di sini.
Dalton memang menyandang mahkota, tetapi spotlight besar-besaran justru atas Carrie Prejean dan statementnya. Tidak hanya di koran-koran, juga di blog dan website sibuk memuat berita ini.



Perez Hilton sendiri sangat marah sekali dengan jawaban Carrie yang menyuarakan imannya, dan mengata-ngatai Carrie dengan sangat kasar. Bahkan ia berkata bahwa Carrie kehilangan mahkotanya akibat jawabannya yang tidak mendukung hak asasi kaum gay.

Apakah Carrie menyesal, kehilangan kesempatan yang mungkin hanya sekali dalam seumur hidupnya?

Dalam suatu interview dengan Fox News Carrie berkata:
"This happened for a reason. By having to answer that question in front of a national audience, God was testing my character and faith. I'm glad I stayed true to myself." 

Carrie hanya mencoba berjalan sesuai dengan kata hati nuraninya.

Tidak hanya sampai di situ, selanjutnya terjadi intimidasi terhadap Carrie dengan beredarnya foto-foto topless nya di masa lalu yang semakin memburukkan namanya. Mereka mengatakan, "lho katanya orang beriman, kok bisa-bisanya punya foto seperti ini?"

Mengikuti semua kisah Carrie Prejean saya menyadari kehidupan Kristianinya masih jauh dari sempurna. Tapi saya justru sangat malu terhadapnya.
Carrie yang mendeskripsikan dirinya sebagai "I am not perfect, and I will never claim to be", memiliki keberanian yang luar biasa menyatakan suara hati nuraninya untuk berani mengatakan iman percayanya.
And the cost is her crown.

Sudah bukan rahasia lagi kalau di kontes-kontes kecantikan seperti itu, para kontestan sudah dibekali dengan berbagai jawaban atas kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sehingga biasanya jawabannya sangat diplomatis dan mewakili kepentingan umum.
Jawaban klise seperti "Saya akan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara", atau "Saya akan bekerja keras mengentaskan kemiskinan", dan bla...bla..bla...adalah series jawaban yang sudah dipersiapkan kepada wanita-wanita cantik ini.
Tapi Carrie berani menyuarakan suara hati nuraninya, tidak memilih jawaban yang akan membahagiakan semua pihak.


 APA SIH SUARA HATI NURANI?
 

I will bless the LORD, who has given me counsel: my reins also instruct me in the night seasons.
(Psalm 16:7, NKJV)

Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
(Mazmur 16:7)

Ternyata terjemahan bahasa aslinya untuk kata hati nurani, bukanlah heart (hati atau jantung), tetapi reins (ginjal). Pada masa itu ginjal dipercaya sebagai center of feeling, awareness, desire & longing.

Suara hati nurani adalah suara dari hati yang paling dalam untuk menyatakan perasaan, kesadaran, keinginan, dan kerinduan. Suara itu seperti bunyi yang terus menerus terngiang di telinga hati kita, sehingga sulit untuk dilupakan. Sehingga sering ada perasaan bersalah saat kita mengabaikannya.

Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan memberikan nasehatNya kepada kita melalui hati nurani. Jadi suara hati nurani bukan pekerjaan manusia, tapi Tuhan. Mengabaikannya, berati mengabaikan nasehat Tuhan.


BELAJAR  MENDENGARKAN 'SUARA'  HATI NURANI

Saya juga sering mengabaikan kata hati nurani. Sering kali saya mendengarkan bisikan untuk bangun lebih pagi, "Tuhan rindu mendengarkan nyanyianmu di pagi hari..." tapi saya nggak melakukannya. Sering saya dengar untuk nggak lama-lama kesal kepada saudara sepelayanan ketika tindakannya mengecewakan hati saya, tapi saya nggak melakukannya dan menunda-nundanya. Dampaknya? Nggak ada satupun yang membawa kebaikan.

Bahkan pernah saat saya masih mahasiswa, dan sangat ingin pergi ke sebuah toko buku, hati nurani saya dengan sangat keras melarang (bahkan sepanjang perjalanan terus terngiang-ngiang di telinga saya), sampai saya merasa ada beban yang berat di hati saya. Saya pikir, nggak ada yang salah kok. Tujuan saya baik ingin membeli buku pelajaran. Alhasil saya pun melanggarnya.
Apa yang terjadi?
Saat menyeberangi jalan, saya ditabrak sebuah motor yang dikendarai seorang anak muda yang sedang ngebut ke kampusnya.
Hati nurani saya ingin menghindarkan saya dari sesuatu yang buruk, tapi ketidaktaatan saya membuat itu terjadi.


BELAJAR  MELAKUKAN 'INSTRUKSI ' HATI NURANI





 "My reins also instruct me....."





Ayat tersebut menjelaskan bahwa hati nurani bukan sekedar berbisik, tapi menginstruksikan. Itu sebabnya kita merasakan ada gejolak yang menginstruksikan kita untuk kembali kepada Tuhan, untuk melayani Tuhan, untuk mengampuni, untuk berani mengatakan kebenaran, dll.
Mari belajar melakukan instruksi hati nurani.



Untuk yang mau kembali kepada Tuhan, jangan tunda-tunda lagi.
Segera berbalik. Karena hati nurani tidak akan pernah menipumu. Masa lalu terlalu suram? Nggak masalah, karena Tuhan sudah membersihkan tuntas sehingga putih seperti bulu domba.

Mau melayani tapi merasa nggak layak? Bukan manusia yang melayakkan, tapi Tuhan yang melayakkan.
Your part is just give Him all the pieces of your heart, then He will fix it.

Ingin memberi waktu lebih untuk Tuhan, tapi merasa nggak berdaya karena seperti dihimpit dan dikejar-kejar oleh waktu yang terbatas?
Mulai berjalan saja dengan instruksi tersebut. Tuhan pasti akan buka jalan.
Yang penting punya kemauan dulu untuk menuruti suara hati nurani. Selanjutnya, urusan Tuhan.

Setiap kali ada bisikan (baca 'instruksi') dari hati nurani,
berikan waktu untuk mendengarkan.
Uji dengan seksama (tentunya harus sesuai dengan firman Tuhan).

Apa suara hati yang hari-hari ini berbicara kepada teman-teman?
Jangan ragu untuk melakukannya dengan segenap hati.
I guarantee, it never cheats on you.


All blessings,

Julita Manik

No comments:

Post a Comment