Tuesday, April 7, 2009
Kau Ukir Aku DI Telapak TanganMu
Behold, I have graven you on the palms of my hands, your walls are continually before me.
(Isaiah 49:16)
Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tanganKu; tembok-tembokmu tetap di ruang mataKu.
(Yesaya 49:16)
Pernah merasa sendirian dan dibiarkan Tuhan ?
Jangan sedih, Anda tidak sendirian. Saya pun pernah mengalaminya.
Dan saya percaya semua orang pernah merasakannya.
Seperti Pengkhotbah berkata “tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari”, sejak dahulu kala, ketika terpuruk, bangsa pilihan Allah juga merasa ditinggalkan Tuhan.
Sion berkata : “Tuhan telah meninggalkan aku dan Tuhan telah melupakan aku.” (Yesaya 49:14).
Tetapi apa jawab Tuhan ?
“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya,
Aku tidak akan melupakan engkau.”
(Yesaya 49:15)
He promised “never forsaken and never forgotten us”.
Mengapa Tuhan tidak bisa meninggalkan dan melupakan kita?
Karena telapak tanganNya penuh dengan ukiran nama-nama setiap kita.
Nama-nama yang akan selalu melekat di ruang mataNya.
Kalau kita memandang telapak tangan kita, kiri dan kanan, sepertinya ada ukiran garis-garis yang membentuk huruf 'M'.
Banyak interpretasi tentang arti huruf ini.
Negative thinkers mengatakan : ‘M’ artinya bisa Maut, Melarat, atau Malu, Malang, dll.
Positive thinkers mengatakan : ‘M’ artinya Menang, Millionaire, atau Maju, Mujur, dll.
Yang lebih luar biasa lagi dalam satu kebaktian Minggu, saya mendengarkan seorang hamba Tuhan yang menginterpretasikan huruf ‘M’ di tangan kanan dan kiri kita ini dengan bahasa Ibrani (Hebrew) :
- Mashach, yang artinya anointed (diurapi) , dan M yang 1 lagi
- Mashal , yang artinya to rule (memerintah).
Berarti kalau digabungkan menjadi : diurapi untuk memerintah.
Woww, powerful sekali. Haha… I prefer the latest interpretation.
Bagaimanapun juga, Alkitab berkata “jadilah seperti imanmu”….
So... saya pilih arti yang bagus dong. Teman-teman juga kan??? Setuju ???
Tapi sebagus apapun, itu masih interpretasi yang masih dapat diperdebatkan.
Tuhan Yesus juga punya ukiran di telapak tanganNya.
Dan arti dari ukiran yang ada di telapak tangan Tuhan tidak perlu untuk diinterpretasikan lagi.
Tidak perlu diperdebatkan lagi.
Karena Yesus berkata di Yesaya 49:16 bahwa Ia mengukir kita di telapak tanganNya.
Dalam Yohanes 10:3 Yesus menjelaskan bahwa Ia adalah gembala yang baik, gembala yang memanggil domba-dombaNya masing-masing menurut namanya. Dan ternyata Tuhan Yesus tidak berhenti sampai di bagian
'mengenal nama kita' saja.
He knows my name ....and He engraved my name in the palm of His hand.
Alkitab terjemahan Indonesia dan Inggris agak berbeda yah.
Kalau terjemahan Indonesia 'dilukis', tetapi terjemahan KJV 'diukir'.
Lukis dan ukir adalah 2 kata kerja yang sangat berbeda.
Lukis lebih soft daripada ukir. 'Lukis' tidak merusak material dasarnya.
Sebaliknya 'Ukir', ada material dasar yang harus dipotong atau dikerat.
The New Strong’s Bible Concordance (James Strong, LL.D., S.T.D.) menjelaskan kata ‘diukir’ ini berasal dari bahasa Ibrani ‘chaqaq’ yang artinya mengukir, menetak, atau melukai dengan kasar.
Ada rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa.......
saat nama kita diukir di telapak tangan Tuhan.
'The 3 nails’ yang dipakai untuk memaku Tuhan Yesus, 2 di antaranya adalah untuk memaku tangan kanan dan kiri. Dan pada saat peristiwa itu terjadi, saya percaya, itu bukan sekedar peristiwa untuk menggantungkan tangan Tuhan di kayu salib. Tetapi itulah moment dimana semua nama orang yang ditebus Tuhan dari semua dosa, terukir dengan indah di telapak tanganNya.
Bagaimana mungkin Tuhan melupakan kita anak-anakNya yang ditebus dengan rasa sakit yang luar biasa bahkan nyawaNya sendiri ?
Sebagaimana seorang ibu yang dengan rasa sakit luar biasa
(bahkan mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan anaknya)
tidak akan mungkin melupakan anaknya, demikianlah Tuhan tidak akan meninggalkan dan melupakan kita.
HOW CAN I FORGET YOU ?
Saat ini apapun pergumulan teman-teman, percayalah Dia tidak pernah meninggalkan dan melupakan.
TanganNya penuh dengan nama saya dan nama teman-teman sebagai orang-orang percaya.
Setiap kali Yesus mengangkat tanganNya kepada Bapa, nama-nama kita juga terangkat dan terarah kepada Bapa.
Kalau orang dunia saja bisa berkata ‘badai pasti berlalu’, terlebih lagi di dalam Tuhan,
Ia akan membuktikan bahwa Ia tidak pernah merancangkan rancangan-rancangan kecelakaan dalam hidup kita.
Mari belajar dari orang-orang Yahudi yang masih percaya kepada Tuhan, bahkan saat berada di pembuangan sebagai budak.
Mereka tidak mengeluh, tetapi bersyukur kepada Tuhan
dengan mengatakan :
“Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami”.
(Ezra 9:9a)
Teman-teman, ..... kalau saat ini merasa seperti sedang berjalan
dalam lembah kekelaman, mari berkata :
“Sekali-kali aku tidak pernah ditinggalkan dan tidak pernah akan dilupakan.
Sebab namaku terukir di telapak tanganNya, dan selalu ada dalam ruang mataNya”
All Blessings,
Julita Manik
Amen and Amen. Thank you for the word of encouragement. May the Lord bless you sister.
ReplyDeleteAmen and Amen. Thank you for the word of encouragement. May the Lord bless you sister.
ReplyDeleteAmin.
ReplyDeleteThx GOD
ReplyDelete