Wednesday, May 6, 2009

Latihan Badani Terbatas Gunanya




















Sesudah melewati weekend yang menyenangkan, hal terberat adalah datang ke gym di hari Senin. Maklum biasanya Sabtu, Minggu adalah hari bebas berolahraga. Karena itu hari-hari yang padat pelayanan dan hang out dengan teman-teman.
Di gym juga biasanya sepi pengunjung (paling tidak di gym tempat saya menjadi member).

Hmm.. memang bukan gym yang besar dan branded. Haha...saat sendirian serasa gym-nya milik sendiri. Kenapa sepi ??? Ternyata teman-teman lain juga punya pergumulan yang sama. Males. Butuh waktu untuk membangun kembali semangat juang untuk 'memeras keringat', ... hahaha.
Tapi karena saya tahu pentingnya arti berolahraga untuk keseimbangan tubuh, saya memaksa diri saya melakukannya. Mengikuti detox 21 hari sampai turun berat 6 kg bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. So... saya juga harus berusaha keras untuk menjaganya supaya nggak gampang naik lagi dengan bonus badan juga lebih segar dan sehat.

Firman Tuhan berkata:

Latihlah dirimu beribadah.
Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini, maupun untuk hidup yang akan datang.

(1 Timotius 4:7b-8)


Lho kan dikatakan kalau latihan badani itu terbatas gunanya?
Ngapain mesti capek-capek olahraga?
Friends, terbatas disini bukan berarti tidak penting. Justru sangat penting karena jadi sumber untuk menganalogikan dengan latihan rohani.
Latihan badani penting tapi gunanya hanya terbatas untuk tubuh daging kita, hanya sepanjang umur kita di dunia saja. Tetapi latihan latihan rohani tidak hanya untuk hidup di dunia, melainkan juga untuk hidup yang akan datang, yang kekal selama-lamanya.

Lebih jelasnya bisa dilihat di terjemahan KJV:
"..., and exercise thyself rather unto godliness.
For
bodily exercise profiteth little: but godliness is profitable unto all things, having promise of the life that now is, and of that which is to come.

Kata 'exercise' dalam bahasa Greek adalah : GUMNAZO, yang menjadi akar kata dari gymnasium (kita  lebih kenal dengan sebutan 'gym').
Gymnasium adalah tempat untuk berolahraga atau latihan fisik.
Latihan rohani itu prinsip kerjanya sama dengan latihan jasmani.
Harus bayar harga untuk disiplin dalam berlatih bila menginginkan hasil yang memuaskan.

Pentingnya ber-exercise bukan hanya untuk kita yang masih menjejak bumi. Bahkan teman twitter saya (twitter itu social internet networking yang lagi sangat 'in' di Amerika) Mike, seorang astronot NASA yang 10 hari lagi akan bertamasya ke luar angkasa mengatakan walaupun sedang di dalam space shuttle, mereka tetap harus ber-exercise. Nah karena tidak ada gaya gravitasi bumi, makanya si Mike sekarang lagi dilatih untuk terbiasa menggunakan exercise bike di dalam pesawat simulasi, dengan ipod yang melayang-layang...haha..
(di samping ini foto astronot Eric Boe di Space Shuttle Endeavour tahun 2008).


EXERSICE  YOURSELF.
Dulu saya sering PMS. Dan sakitnya luar biasa sehingga harus minum obat pain killer. Setelah rajin treadmill, tanpa saya sadari sakit itu hilang sendiri. Sekarang setiap bulan saya nggak perlu ketakutan, sakit bulanan datang menghadang. Olahraga teratur membuat aliran darah dalam tubuh lancar, tidak ada penyumbatan, dan racun-racun dikeluarkan dari dalam tubuh melalui keringat.
Berolahraga juga berarti mengasihi jantung Anda, means sayang nyawa. Kalau sampai ada gangguan, harganya mahal friends. Pembuluh darah di jantung tersumbat? Satu cincin kualitas baik untuk melonggarkan pembuluh darah tsb harganya bisa puluhan juta rupiah... man.

Apa dampak malas berolahraga?


TOO MUCH EAT WILL KILL YOU.
Ketidakseimbangan pemasukan kalori dan pembuangan kalori akan menumpuk gumpalan lemak di sekujur tubuh, alias tambah nduuut.. dan akan semakin malas bergerak karena tubuh semakin berat rasanya, dan mulailah penyakit demi penyakit menyerang.


Kolesterol naik, tekanan darah naik, gula darah naik, asam urat naik, yang mulai akan memunculkan nama-nama penyakit dalam tubuh kita.


Secara rohani, orang yang terus makan dan makan dan tidak pernah exercise akan semakin gendut rohani.
Banyak anak-anak Tuhan yang rajin sekali ikut berbagai seminar pengajaran Alkitab. Asalkan pembicaranya ternama pasti ikutan. Bahkan seminar di luar Jakarta juga dijabanin. Tapi hanya makan dan makan terus. Tidak pernah exercise dengan melatih setiap kalori Alkitab yang telah dimakannya.
Tidak rindu melayani. Tidak punya gairah terhadap hal-hal kerohanian selain mendengarkan kotbah dan seminar. Too many excuses bila diajak lebih dalam lagi menjalani kehidupan Kristiani. Tidak punya kerinduan hidupnya menjadi berkat bagi orang lain.
Hati-hati friends, bukankah itu yang dilakukan orang-orang Farisi?
Akhirnya jadi banyak tahu Firman Tuhan, tapi tidak melakukan seperti yang Tuhan katakan.

Teman-teman tahu apa yang menjadi makanan Tuhan Yesus?
Sangatlah berbeda dengan makanan kita. Makanan yang tidak kita kenal sebelumnya.

"MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya."
(Yohanes 4:34)


Untuk melakukan kehendak Bapa, Tuhan Yesus perlu makan makanan rohani supaya Dia mengenal tuntunan BapaNya. Sesudah itu Yesus exercise dengan melakukan dan menyelesaikan His Father's Words. Sudah satu paket yah.. food dan exercisenya.


WHICH "GYM" ARE YOU ATTENDING FOR TRAINING?














Jangan katakan kita sudah berexercise bila melakukannya dengan setengah hati. Pengalaman ini sering saya lihat saat sedang akan treadmill.
Banyak yang hanya 5 menit di treadmill dan selesai. Atau ikut kelas aerobik tapi gerakannya nggak pakai power. Wah...itu wasting time namanya.
Nggak akan ada dampak yang memuaskan dari latihan kita. Jika memang mau berolahraga, lakukan segenap hati. Paling nggak harus 20 menit konsisten terus.


Saya juga merasakan sering kali ingin menyerah saat berolahraga.
Waktu 5 menit rasanya berjalan sangat lama.
Saya mengakalinya dengan menggunakan ipod dan berhitung. Kalau 1 lagu durasinya 5 menit, berarti saya harus bertahan sampai 4 lagu baru selesai.
Dan kalau konsisten, lama-lama kita akan merasakan kalau exercise yang sedang kita lakukan menjadi ringan. Dan kita mulai menambah durasi, kecepatan, dan beban.



LATIHLAH DIRIMU BERIBADAH

Tuhan Yesus sangat melatih diriNya dengan disiplin yang tinggi seperti seorang yang berexercise.

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
(Markus 1:35)


Pada siang hari Yesus mengajar di Bait Allah dan pada malam hari
Ia keluar dan bermalam di gunung yang bernama Bukit Zaitun.

(Lukas 21:37)


Tidak terhanyut dengan popularitas karena banyak menyembuhkan orang sakit, Yesus melatih diriNya selalu berdoa di atas gunung, atau di tempat yang sunyi, di saat kebanyakan orang masih tidur.

Bagaimana dengan kita?
Kadang-kadang kita terlalu sibuk sehingga nggak punya waktu untuk berdoa.
"Saya berdoa cukup lama juga loh, malamnya berdoa amennya besok pagi, alias ketiduran."
Hahaha..... ini gua banget nih.

Atau berdoa di sisi tempat tidur sebelum tidur, dan menaikkan doa singkat yang isinya semuanya list permintaan, then...amen.
Tuhan Yesus tahu persis nggak gampang buat kita punya endurance yang tinggi untuk berdoa. Tapi ada kata-kataNya yang menguatkan,
"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut tetapi daging lemah."
(Matius 26:41)



Ayo, kita tingkatkan porsi latihan kita.
Kalau hari ini bisa berdoa 5 menit, tingkatkan menjadi 10 menit, dan seterusnya.
Kalau biasanya saat teduh hanya beberapa ayat, tingkatkan menjadi 1 pasal, dan seterusnya semakin meningkat. Atau yang tadinya bolong-bolong saat teduhnya, sekarang mulai disiplin setiap hari.

Males latihan vokal atau datang latihan musik?

Sekarang lakukan dengan sungguh-sungguh. (Biasanya sih waktu masih pemula rajin, kemudian mulai on-off).
Tadinya hanya sebagai jemaat saja, tingkatkan mulai belajar melayani dalam gereja Tuhan.

Dan Tuhan berkata semuanya itu nggak akan sia-sia.
Berguna untuk hidup sekarang, dan hidup yang akan datang.
Bulatkan tekad....tingkatkan exercise kita. Dan lihatlah hasilnya.

Yuuk...nge-gym....
Kata kunci: MEMAKSA DIRI, ... kelak pasti akan terbiasa.



All blessings,

Julita Manik