Sunday, June 15, 2008
His Eyes Are Watching Us
Karena mata Tuhan menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia…
(2 Tawarikh 16:9a)
Kepada siapa Tuhan melimpahkan kekuatanNya ? Kepada orang yang bersungguh hati. Sebab mata Tuhan selalu menjelajah seluruh bumi, untuk mencari orang yang bersungguh hati. His eyes are watching us.
Milyaran manusia ada di muka bumi ini. Tetapi mata Tuhan tetap dapat menemukan orang yang bersungguh hati. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi di hadapanNya.
Gambar di atas adalah Helix Nebula. Sebuah bintang mati di antariksa, berjarak 650 tahun cahaya terhadap konstelasi Aquarius dan berukuran sebesar bumi, yang masih memuntahkan gas panas dan radiasi ultraviolet (haha…..mumet nggak membayangkannya…..sama!!).
Ketika dipotret dari bumi dengan menggunakan space telescope yang canggih, kelihatan seperti gambar sebuah mata yang sangat besar.
The real size of this picture : 2.53x1.97 light years..
One light years (ly) equals to under 10 trillion kilometres!!!
Atau lebih tepatnya 1 tahun cahaya itu jaraknya :
9,461 x 1.000.000.000.000 km. Wooooowwww......nyaris nggak muat di kalkulator nih....
Gambar ini dimuat dalam Astronomy Pictures of The Day.
Penjelasan tentang terjadinya Helix Nebula ini agak njelimet, tapi kalau teman-teman ingin tahu lebih lanjut, bisa mengakses NASA:
http://apod.nasa.gov/
Sejak tahun 2003 para netters menjulukinya sebagai EYE OF GOD.
Dan banyak sekali para blogger yang mengagumi gambar ini dan memuatnya diblog mereka dengan judul yang sama, Eye of God.
Wajar saja jika netters menjuluki seperti itu. Karena ukurannya besar sekali, dan kejadiannya spektakuler, masih penuh misteri, dan terletak di antariksa yang berjarak jauh sekali dari bumi. Mungkin seperti inilah bayangan manusia tentang mata Tuhan.
Firman Tuhan berkata :
Langit adalah tahtaKu , dan bumi adalah tumpuan kakiKu
(Kisah Rasul 7:49)
Dulu saat saya membaca ayat ini, saya pernah berusaha membayangkannya. Saya berpikir, waahhh, berarti Tuhan itu besar dan tinggi sekali. Bayangkan saja kalau langit yang luaaaasss adalah tahtaNya. Dan bumi yang besar ini adalah tempat tumpuan kakiNya. Manusia mungkin ukurannya hanya seperti debu,… atau bahkan lebih kecil dari debu, bila dibandingkan dengan Tuhan. Mungkin manusia hanya 0,0000000000sekian satuan ukuran terkecil. Memang kita ini sebenarnya nothing di hadapan Tuhan.
Tapi Tuhan berjanji bahwa Dia akan menemukan kita sebagai orang benarNya. Walau kita lebih kecil dari setitik debu, ….keciiiilll sekali di hadapanNya, kita tetap akan ditemukan. Yaitu jika kita hidup sebagai orang benar. Dan tidak hanya sekedar ditemukan, tetapi Ia berjanji akan melimpahkan kekuatanNya.
Luar biasa ya Tuhan kita. Saat Tuhan berjanji kepada Abraham, Tuhan berkata bahwa keturunan Abraham akan menjadi seperti pasir di tepi laut banyaknya. Walaupun ini untuk menggambarkan suatu keturunan yang tak terhingga banyaknya, sangatlah menarik memberikan gambaran seperti pasir. Saat teman-teman berjalan di atas pasir putih di tepi pantai, bisakah teman-teman membedakan antara satu butir pasir dengan butir pasir lainnya? Jawabannya pasti tidak bisa. Karena ukurannya yang sangat kecil, mata kita nggak mampu membedakannya. Mata Tuhan mampu membedakan mana yang bersungguh hati, dan mana yang tidak, sekalipun kita kecil di hadapanNya.
Hidup di jaman yang semakin hari semakin sulit ini, kekuatan daripada Tuhan sangatlah kita butuhkan. Dunia ini penuh dengan uncertainty factors, yang membuat kita harus lebih lagi melekat kepada Tuhan.
Mungkin ada yang berkata, ngapain harus mengandalkan Tuhan? Ngapain susah susah harus jadi orang benar? Toh di luar Tuhan juga tetap sehat dan sukses?
Hal ini pernah digumulkan oleh pemazmur, saat ia iri kepada orang-orang yang tidak takut akan Tuhan tetapi sukses, gemuk dan sehat, dan tidak mengalami kesusahan manusia (Mazmur 73).
“Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir…(v.2)
kalau aku melihat kemujuran orang fasik….(v.3)
sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah dan memperhatikan kesudahan mereka. (v.17).
Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kau taruh mereka, Kau jatuhkan mereka sehingga hancur.”(v.18).
Bagi orang yang takut akan Tuhan, Tuhan akan melimpahkan kekuatanNya. Sebaliknya bagi orang fasik, Tuhan menjatuhkan mereka.
Kalimat indah “…and they live happily ever after” tidak berlaku bagi orang-orang yang tidak takut akan Tuhan. Kesuksesannya hanya sementara, yang berujung kepada ketidakbahagiaan. Bila hidup seperti orang fasik dalam Mazmur 73 dan mengalami semua berkat duniawi (sukses, sehat, dan tidak mengalami kesusahan manusia), tetapi pada akhirnya God cast them dowm into destruction, tentu sakitnya rruaaaarrr biazzzzza. Ada orang bijak berkata, jatuh dari tempat tinggi jauh jauh lebih sakit dari jatuh dari tempat rendah. Tuhan berjanji tidak pernah akan membiarkan kita jatuh tergeletak, sebab Tuhan menopang tangan kita (Mazmur 37:24). Jadi....buruan...mari kita mendekat kepada Tuhan. Hidup sebagai orang benarNya. And we will live happily.....EVER AFTER.
Jangan bayangkan saat kekuatan Tuhan dilimpahkan atas kita, terus kita menjadi manusia super lho. Kita nggak menjadi Bionic Woman ataupun Super Man. Kita tetap manusia biasa, tapi ada kekuatan Allah yang luar biasa di dalam kita. Menjalani hari-hari juga seperti biasa. Tetapi yang luar biasa, di ujung dari pergumulan kita....ehh...kok kita bisa melaluinya yah. Ternyata hal-hal yang kita pikir impossible, tapi dengan kekuatan Tuhan menjadi possible.
Banyak yang diberkati melalui kesaksian Pak Dwi (yang belum tahu, boleh baca kesaksian beliau di artikel : "Pencobaan-pencobaan Yang Kamu Alami adalah Pencobaan Biasa"). Teladan tentang orang yang diijinkan mengalami extreem lowest point dalam hidupnya. Kenapa saya sebut ekstrim? Karena nggak banyak yang mengalaminya. Saat kekuatan Tuhan dilimpahkan atas Pak Dwi, beliau nggak menjadi sosok manusia super. Hari-hari dilalui seperti biasa. Perjuangan nggak menjadi lebih mudah. Tetapi yang luar biasa, at the end dia bisa melaluinya. Kalau bukan kekuatan Tuhan, impossible seorang manusia melewatinya. Kekuatan manusia saja tidak cukup. Harus kekuatan Tuhan.
Saat ini di tengah-tengah kesulitan hidup, harga BBM yang naik, harga bahan pangan, sandang, transportasi, dll yang ikutan membubung tinggi, jangan tinggalkan Tuhan, jangan menjauh dari Tuhan. That's a wrong decision my friends. Ini waktunya kita semakin melekat kepadaNya. Jangan tergiur untuk ambil jalan pintas bagi kesuksesan sementara.
Dan nantikan 2 Tawarikh 16:9 digenapi dalam hidup kita.
Because His big eyes are still watching us, to show Himself strong,
In the behalf of them whose heart is perfect toward Him.
PREPARE YOURSELF TO BE FOUND !!!
All blessings,
Julita
No comments:
Post a Comment