Memasuki ruang ibadah di tengah-tengah Praise & Worship yang sedang dinaikkan bagi Tuhan, mata saya memandang kepada sang Worship Leader (WL). Seorang wanita muda…., hmmm…dari caranya memimpin pujian penyembahan…saya bisa melihat semangatnya yang menyala-nyala dan cinta Tuhan yang luar biasa.
Selesai pelayanan, malam hari, kami ada kesempatan bincang-bincang sebelum beristirahat, karena besoknya kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Johor Baru.
Nama sang WL tsb adalah Hotni. Orangnya sangat ramah, dan sudah beberapa tahun ini menjadi Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. Bahasa bicaranya pun sudah seperti orang Melayu…(percaya nggak…kalau cakap Melayu itu enak didengar…hehehe…plus istilah-istilah yang lucu-lucu..).
FYI : Kebanyakan jemaat Indonesia di Malaysia adalah WNI yang bekerja di pabrik-pabrik (mereka menyebutnya kilang…hmm…no…no....jangan bayangkan kilang minyak yah, tapi kilang biscuit, snack, perangkat elektronik, dll). So... kalau mau buat kebaktian, harus disesuaikan dengan schedule day-off mereka.
Hotni mempunyai kisah pertobatan yang sangat menarik perhatian saya. Bagi saya itu membuktikan bahwa selama masih ada kesempatan, Tuhan tidak pernah lelah mencari domba-dombaNya yang tersesat…..
Hotni bercerita bahwa sewaktu masih tinggal di
Saat itu yang Hotni rasakan, apa yang dia lakukan itu adalah benar. Apalagi sejak lahir dia merasa sudah menjadi orang Kristen. Justru orang-orang yang di tempat ibadah itulah yang tidak benar. Tanpa peduli kepada orang yang disekitarnya Hotni segera berlari kembali ke dalam ruang ibadah dan berteriak memanggil nama keponakannya, setengah mengancam memerintahkan supaya keponakannya itu segera keluar. Mereka segera pulang dan Hotni mengatakan kepada keponakannya untuk tidak pergi ke tempat seperti itu lagi.
Waktu-waktu berlalu, dan Hotni berangkat ke Johor Baru (
Tapi ternyata God never gives up. Hati Hotni terusik kembali karena ada seorang hamba Tuhan yang kerap kali mengunjunginya dan memberitakan akan kasih Kristus. Menurut penuturan Hotni, hamba Tuhan ini walaupun diusir, bahkan dengan kata-kata yang kasar, tapi tetap datang lagi…datang lagi….dan datang lagi pada kesempatan berikutnya.
Singkat cerita, suatu ketika dalam suatu ibadah yang dengan sangat terpaksa dia ikuti, hatinya terjamah dengan pertanyaan kemana ia akan pergi setelah ia mati. Hotni mulai mengerti bahwa hanya Yesuslah jawaban dan saat itu ia memberi diri untuk dilahirkan kembali.
Hidup Hotni BERUBAH. Kalau dulu ia menentang anak-anak Tuhan datang ke gereja, sekarang ia malah memfasilitasi karyawan-karyawan tsb (jangan lupa dia adalah orang kepercayaan empoyer…) dengan meminjam beberapa bus dari company. Ratusan orang bisa dibawa ke gereja setiap hari Minggu. Bahkan ia juga membolehkan karyawan-karyawan dari company lain untuk ikut bus tsb asalkan tujuannya ke gereja. Melalui pertobatannya, banyak jiwa dibawa kepada Tuhan Yesus. Hotni juga giat sekali melayani Tuhan, melayani suku-suku pedalaman di
Tuhan tidak pernah lelah mencari. Tapi dalam pencarianNya, Dia butuh partner…yang menjadi perpanjangan mata, hati, pikiran, tangan dan kakiNya untuk menemukan domba-dombaNya yang terhilang.
Ps. Bobby Simatupang (adalah hamba Tuhan yang tak pernah mundur untuk melayani Hotni) menjadi salah satu hambaNya yang bersedia memberi diri menjadi wakil Tuhan untuk menemukan Hotni kembali. Saat ini di Johor Baru ada sekitar 6000 – 7000 orang yang dilayani oleh Ps. Bobby & team (wow….saya pikir ini jumlah yang luar biasa..). Rata-rata mereka menyatakan bahwa mereka lahir baru di Johor, bukan saat mereka di
Sudahkah kita ditemukan ???
Kalau sudah, bersediakah kita menjadi perpanjangan mata, hati, pikiran, tangan dan kaki Tuhan untuk menemukan…???
All blessings
Julita
No comments:
Post a Comment