Thursday, October 8, 2009

"SMILE" Will Never Let You Down



Mungkin teman-teman masih ingat, .... beberapa waktu yang lalu kita dikirimin via email photo smiling configuration yang dibentuk oleh 3 burung yang sedang terbang di udara.
Keren yah... dan kayaknya sih semua orang yang liat foto ini ikutan tersenyum (hmmh.. saya juga loh....)

That's the power of smile. Mampu mengubah hati yang gundah jadi suka, yang tawar jadi ceria. Bahkan suasana kaku bisa mencair karena senyuman.

Everyone smiles in the same language.
Jadi apapun jenis suku, bangsa dan bahasa, kalau sedang tersenyum semua orang bisa mengerti artinya.
Hebat nggak... even if you don't speak in my language, kamu tetap bisa mengerti maknanya.
Ketulusan hati si pemberi senyum, .... penerimaan terhadap keberadaan seseorang, ... memaklumi keadaan seseorang, ... memaafkan, .... semua dapat dilukiskan dengan senyuman.


"DON'T OPEN A SHOP UNLESS YOU KNOW HOW TO SMILE"



Pepatah Cina kuno mengatakan, "Jangan coba-coba buka toko ya, kalau kamu nggak bisa senyum".
Dulu sewaktu masih kecil, saya sering diajak mama saya berbelanja. Tahu aja ya ibu-ibu kalau lagi nawar. Ampun deh.... sesenpun nggak mau rugi. Udah gitu ... barang-barang jualan diobrak abrik untuk mencari yang sesuai dengan yang dimaui....eehh....ujung-ujungnya nggak jadi beli.

Waktu itu saya berpikir, kalau saya yang jadi penjualnya pasti sudah muaaaraaah besar.
Udah ngabisin waktu, ... energi, ... nggak jadi beli lagi. Tapi yang bikin saya terkaget-kaget, .... penjualnya hanya tersenyum saja dan bilang "nggak apa-apa....lain kali mampir lagi ya bu..."
Ada juga sih penjual yang cembetut diperlakukan begitu sama pembeli, tapi ... sewaktu saya masih kecil aja ...  saya udah bisa bedain, ternyata penjual yang suka tersenyum itu tokonya lebih laris dari penjual yang sukanya cembetut. Nah lo....
Kenyataan semua orang mengakui orang Chinese sangat terkenal jiwa dagangnya, dan ternyata dari jaman nenek moyangnya sudah dinasehatin... "jangan berani buka toko kalau nggak bisa senyum..."
Mantappp....


TAPI KENAPA SEKARANG ORANG SUSAH TERSENYUM?





Dulu ada juga peribahasa yang berkata "It takes 17 muscles to smile and 43 to frown".
Artinya lebih gampang senyum dari cemberut, karena hanya butuh 17 otot saja., sedangkan cemberut butuh 43 otot. Bener nggak sih?
Terus kenapa kok sekarang orang lebih susah senyum ya?
Saya pernah loh senyumin orang di pelayanan, tapi yang bersangkutan menyambutnya dengan dingin.
Sampai malu ati, kayak orang gila aja senyum sendirian.
Sebenernya gak usah heran kenapa jaman sekarang orang susah tersenyum.
Alkitab sudah menubuatkan bahwa di akhir jaman kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Belum lagi ditambah himpitan beban karena goncangan demi goncangan yang silih terjadi terjadi di muka bumi.


Kenapa orang susah tersenyum kayaknya sih jadi make sense dengan penjelasan Dr. David Song, seorang ahli bedah plastik dan  Associate Professor di University of Chicago Hospitals.
Ketika ditanyakan apakah benar lebih sedikit otot yang diperlukan untuk tersenyum daripada cemberut,
Dr David Song menjawab  bahwa diperlukan 12 otot untuk tersenyum dan 11 otot untuk cemberut.
(Walaupun hanya beda 1 otot, tapi ternyata untuk tersenyum dibutuhkan lebih banyak usaha ya.....)


SMILE NEEDS EFFORT



Saya juga setuju kalau dibutuhkan 'upaya lebih' untuk tersenyum.
Saya punya analisa sendiri.  Untuk membuat lengkungan senyum, sebenarnya bibir kita sedang melawan gaya gravitasi bumi, jadi lebih berat usahanya. Beda dengan cemberut yang sesuai gaya tarik bumi akan menarik bibir ke bawah....hahaha...

Melalui tulisan ini saya mau menghimbau teman-teman semua untuk lebih banyak memancarkan kasih Tuhan dengan banyak tersenyum. Ketika bertemu kolega, saudara, jemaat yang dilayani....selalulah tersenyum.
And a smile will never cheat on you. 


"HE MADE A HISTORY ......



Gagah? Sangat !!!
Nama pria ini adalah Yuri Gagarin. Ring a bell?
Kalau belum ngeh juga sama nama ini, saya hanya mau kasi tahu ke teman-teman kalau dia adalah seorang pria yang sangat termashyur.
Seorang Rusia, di usianya yang ke 26 tahun mendaftarkan diri pada program penyaringan untuk menjadi astronot di Rusia. Bersama 19 teman-temannya yang lain Yuri Gagarin lolos seleksi menjadi astronot, yang kemudian diperkecil lagi menjadi 12 orang termasuk dirinya.

Saringan semakin diperketat sehingga menjadi 6 orang dengan nilai terbaik yang siap untuk menerbangkan Vostok 3KA ke orbit bumi.
Jumlah ini mengecil lagi menjadi 3 orang karena yang 3 orang lagi tereliminasi yaitu Nikolayef, orang yang paling pendiam dari ke 6 orang tsb, Bykovsky, nggak jauh beda dengan Nikolayef, begitu pendiam, dan sangat irit berkata-kata, terakhir Popovich yang diduga karena masalah keluarga tumbuh menjadi orang yang sangat sulit ditebak (seperti puzzle).
Dari top 3, menyusut menjadi top 2, yaitu Yuri Gagarin dan Gherman Titov, dan akhirnya.....


... BECAUSE OF HIS SMILE"



Yuri Gagarin terpilih menjadi orang pertama yang akan terbang ke orbit bumi.

Sebenarnya Yuri Gagarin dan Gherman Titov memiliki kemampuan yang sama, kecerdasan yang sama, dan kemungkinan yang sama besar untuk terpilih. Pasti bingung deh, pilih yang mana ya?
Tapi kenapa akhirnya nama Yuri Gagarin yang muncul?
Banyak orang yang menduga Yuri Gagarin terpilih .... because of his smile.
Di atas segala kesamaan kemampuan dan prestasi dengan Gherman Titov, Gagarin masih memiliki 1 kelebihan, yaitu senyumnya.

Dari photo-photo di atas kita bisa merasakan kepribadian yang ramah melalui senyum Gagarin, yang tidak seperti orang Rusia kebanyakan pada saat itu, yang begitu kaku dan tertutup.
Apalagi saat itu negeri Rusia masih di bawah kekuasaan komunis.
Kemungkinan besar, Gagarin dipilih untuk menghilangkan image Rusia yang kaku, dan untuk mempromosikan kemajuan proyek luar angkasa Rusia yang saat itu seperti bertarung dengan musuh bebuyutan Amerika Serikat sebagai 2 negara adi daya di bumi.

Dan kelak terbukti, pilihan ini tidak salah.
Gagarin menjadi seorang selebriti dunia, berkeliling dunia ke Italia, Inggris Raya, Jerman, Kanada, Jepang, dan bertemu dengan orang-orang termashyur di dunia, dan senyumnya menghiasi media-media internasional, mengharumkan nama bangsanya.

"Smile, it is the key that fits the lock of everybody's heart"
 (Anthony J. D'Angelo)


BETTER DWELL IN THE CORNER OF THE HOUSETOP ...



Siapa yang lebih sering tersenyum, wanita atau pria?
Kita semua pasti akan sama-sama menjawab, "... wanita ....dongggg".

Bener loh, .... karena wanita  mempunyai tingkat emosi yang lebih tinggi dari pria, dan juga karena insting keibuannya. Bagi wanita senyuman itu menggantikan kata-kata, air mata, dan menahan keinginan untuk mencela atau menyalahkan.

Tapi apa jadinya kalau wanita atau seorang istri mulai kehilangan senyumnya?
Maka terjadilah seperti kata Amsal 21:9,
"Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah daripada diam serumah
dengan perempuan yang suka bertengkar."


"It's better to dwell in a corner of the housetop,
than with a brawling woman in a wide house." 
 (AKJV)

Tahukah teman-teman akibat wanita yang hanya bisa bertengkar, menyalahkan, dan lupa untuk tersenyum di abad ke 21 ini?
Para pria bukan lagi berkata "better dwell in a corner of the housetop, but.......


BETTER DWELL IN JAIL... 



Lebih baik tinggal di penjara daripada serumah dengan istri yang hanya bisa bertengkar, merendahkan, mencela, dan so pasti ..... lupa tersenyum pada suami.

Benar loh ada true storynya...

Di Itali, Seorang pemuda Aljazair bernama Ahmed Salhi, yang beristrikan seorang Italia kena hukuman tahanan rumah 9 bulan akibat melanggar peraturan keimigrasian.
Tetapi setelah seminggu di rumah, ia kembali ke pengadilan dan memohon kepada hakim untuk memberinya hukuman tahanan penjara saja,  karena ngga tahan lagi menghadapi omelan istrinya.
Dan akhirnya hakim mengabulkan dan Ahmed Salhi menghabiskan masa hukuman 9 bulan itu di balik terali besi. Dia hanya berkata, "I need some peace...."
Lebih baik di penjara daripada serumah dengan istri yang..... 



Pada kisah lainnya, seorang Italia yang dihukum penjara 2 tahun karena mencuri, Luigi Folliero,  diberikan pembebasan bersyarat untuk menghabiskan sisa hukuman 1 tahun lagi di rumahnya.
2 hari kemudian Luigi sudah berada di penjara kembali. Apakah karena ketangkap?
Bukan..... tapi ia pun memohon kepada hakim untuk memenjarakannya saja  untuk sisa hukuman 1 tahun lagi, karena nggak tahan menghadapi istrinya yang terus mengomelinya.
"Better dwell in (corner of the housetop) jail than with a brawling woman in a wide house." 

O..mama...mia...



A smile costs nothing but gives much.
It enriches those who receive without making poorer those who give.

Alkitabiah banget. Bukankah Tuhan Yesus mengajari kita untuk terlebih berkat memberi daripada menerima?
Dan ternyata senyuman itu adalah wujud kita memberi kepada orang lain loh...
Yang memperkaya penerima senyum,  -and the good news-.... tanpa mempermiskin pemberinya.


 "SMILE....AND THE WORLD WILL SMILE WITH YOU"

 

Loh...kok bisa...??? Bisa banget.
Because smile is contagious. Senyuman itu menular.
Dunia memang sedang carut marut, tapi bukan alasan untuk tidak tersenyum.
Jika kita tersenyum, akan menulari orang-orang di sekeliling kita, dan terus akan menulari yang lain lagi ...
then whole the world will smile with us. 

Itu harapan kita......ada amen???
Nggak percaya??? Yuukkkk......cobain.... cheeeeerrssss....


All blessings,

Julita Manik

No comments:

Post a Comment