Thursday, July 16, 2009
I PUSH MYSELF SO HARD
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
(1 Korintus 15:10)
Nggak ada perlombaan tanpa rintangan. Pasti selalu ada hambatan untuk menang dari musuh. Kalau gampang menang, nontonnya juga nggak seru.
Hambatan-hambatan yang kita alami membuat adrenalin meningkat. Dan saat kadar adrenalin bertambah dalam darah, ada kekuatan baru mengalir yang di luar pemikiran kita.
Skenario film juga gitu. Hero selalu menang belakangan. Pertamanya susah payah dulu, kena tonjok dulu, pake adegan jatuh lagi, sampai hati ini udah sebeeeellll....banget.
Tapi begitu keadaan berbalik, dan akhirnya menang, kalau nggak ingat lagi di 21 cineplex, udah mau berdiri dan tepuk tangan.... kasih standing ovation buat jagoan kita. Hahaha....
Masih belum percaya kalau hambatan itu membuat suasana jadi tambah seru?
Coba aja nonton fimnya ..... si jago Aikido, Steven Seagal.
Dari awal sampai akhir dia menang terus dari lawannya.
Bak buk bak buk.... tinjunya melayang dan lawannya langsung roboh.
Nonton film-filmnya jadi kurang bergairah. Nggak challenge.
WATCHING NBA FINAL
Saya jadi ingat adegan final Lakers vs Orlando Magic. Kobe yang main, tapi penonton Lakers yang jantungan. Tambah seru waktu liat Jack Nicholson marah-marah di pinggir lapangan. Udah kayak pelatih aja dia, marah-marahnya; melebihi pelatih Lakers, Phil Jackson. Tapi memiliki supporter yang fanatik seperti itu membuat jalannya pertandingan semakin menarik. Pemain juga tambah terbakar semangatnya mendengar teriakan-teriakan mereka.
Menonton pertandingan yang dimenangi oleh pemain yang punya endurance yang tinggi, punya nilai kepuasan yang lebih tinggi, daripada yang menang dengan mudah.
Karena yang diingat bukan kemenangannya semata, tapi sweet memories yang dikandung oleh daya juang pemain, yang tidak kenal kata menyerah. Sebelum peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan berarti masih ada chance untuk menang. Jadi yang ada hanya 1 kata....kejaarrrr.
THE SUPPORTERS
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
(Ibrani 12:1)
Ternyata saksi-saksi iman yang sudah lebih dulu pulang ke Rumah Bapa menjadi supporter-supporter kita yang setia.
Bagaikan Jack Nicholson meneriaki Kobe cs, demikian juga saksi-saksi ini menyemangati kita dalam perlombaan yang sedang kita jalani.
"Jangan menyerah....jangan menyerah..., ayo kamu bisa...", mungkin begitulah seruan mereka. Jadi bukan hanya kita saja yang ingin jadi orang yang berhasil, para saksi itu juga ingin kita semuanya menang dan berhasil. Tambah semangat nggak ????
Hmmh.... Facebook memang membuat dunia tampak mengecil.
Saya punya banyak teman baru di sana, dari berbagai kota dan negara. Dan setiap kali login, pasti banyak yang nimbrung ngajak chat.
Saya temukan beberapa teman baru saya ternyata penulis lagu rohani. Dan seringkali mereka mengeluh, karena lagu-lagunya belum bisa juga tembus rekaman rohani. Kemudian bertanya kepada saya apa kiat-kiat untuk breakthrough?
Kalau ingin belajar kiat sukses dari saya, berarti harus mau belajar lesson of life yang saya alami belasan sampai puluhan tahun sebelumnya.
Dulu saya adalah orang yang sering ditolak. Bahkan saat sekarang pun nggak ada guarantee setiap lagu yang saya tulis akan segera diapprove untuk direkam.
Tapi saya bekerja keras. Sekalipun ditolak, saya tetap bikin lagu.
Saya bekerja keras bukan semata untuk membuat lagu lainnya tapi saya juga bekerja keras melawan rasa ingin mundur setelah semua penolakan itu.
Sekalipun nggak ada yang memandang saya, sekalipun nggak ada yang mau mendengarkan lagu saya, saya tetap tulis lagu. Karena saya merasa terpanggil untuk melakukannya.
Bagi saya lagu rohani yang saya tulis bukanlah komoditi. Itu ekspresi kasih saya kepada Tuhan, yang dituangkan melalui melodi dan rangkaian kata.
Kalaupun saya menawarkannya kepada label atau penyanyi rohani lainnya, semata-mata karena ingin lebih banyak orang diberkati melalui lagu tersebut.
Tapi keputusan untuk mempublish lagu kan bukan berada di tangan saya.
Jadi masih ada kemungkinan untuk ditolak. Tapi apapun jawabannya saya nggak akan menyerah.
Tulis lagi dan tulis lagi.
Gimana kalau tetap ditolak dan nggak ada yang mau menyanyikannya?
Yaah....saya nyanyikan aja sendiri di kamar berdua dengan Tuhan. Gitu aja kok repot....hahaha..
Tapi saya percaya, kalau kita bekerja keras dan melakukannya tulus untuk kemuliaan Tuhan, Tuhan akan memperhitungkannya.
Terbukti. Hingga kini sudah belasan tahun saya menulis lagu (walau tidak seproduktif penulis lagu lainnya), dan bukti "Tuhan itu setia" terjadi dalam hidup saya.
Setelah 17 tahun berkarya, akhirnya album pertama saya release tahun 2006, hingga kini sudah ada 3 album rohani yang dihasilkan, plus beberapa album lain yang memuat the best of lagu-lagu saya.
Coba....kalau setelah 5 tahun berkarya saya menyerah... waaah saya nggak akan melihat kemuliaan Tuhan lebih lagi melalui hidup saya.
Teman-teman pasti tahu ya lagu "Ku Kan Terbang" yang beberapa tahun lalu ngetopnya minta ampun....
"Ku kan terbang .....tinggi awan....
bersamaMu dalam kemuliaan...
s'bab firmanMu teguh menopang...
ku kan aman di dalamMu Tuhan..."
Atau lagu "Bersyukurlah" yang sering diganti judulnya sama WL jadi "Nanana nanana" karena baitnya diawali dengan kata itu "nanana nana na..."
Haleluya kumemujiMu Tuhan
s'bab kasihMu tiada berkesudahan..
biarlah yang bernafas memuji sang Raja..
di atas gunung dan di dalam samudra....
(ada di album True Worshippers, ....tahunnya lupa).
Nah, saya tuh salut banget sama penciptanya, Bastian Panggabean.
Nggak terlalu kenal dekat sih, tapi beberapa kali ketemu karena dia sealmamater dengan saya.
Kenapa saya salut? Kegigihannya menulis lagu.
Sebelum kedua lagu itu booming, sebenarnya sudah ada beberapa lagunya yang direkam tapi dampaknya belum terlalu kelihatan. Tapi semangat yang nggak pernah menyerah itu loh yang saya kagumi.
Sehingga ketika lagunya naik, saya ikut senang dan berbangga hati melihat prestasi adik kelas saya ini.
Saya rasa nggak banyak yang diijinkan Tuhan ngalamin seperti saya, mesti nunggun belasan tahun baru mimpinya jadi. So guys......jangan patah semangat yah. Coba lagi dan coba lagi.
Kamu nggak pernah tahu, jangan-jangan 1 bulan lagi, atau 3 bulan lagi, atau next year, dst... mimpi kamu akan terwujud.
Kerja keras dan kerja keras lagi. Sabar dan sabar lagi.
Yang jelas, ketika mimpi kita terwujud....aduuuh...kenikmatannya luar biasa.
Karena kita ngalamin sendiri apa yang Paulus tulis di 1 Korintus 15:10,
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Keep doing your best.
Fighting.
Gambatte.
All blessings,
Julita Manik
No comments:
Post a Comment