Thursday, October 30, 2008

"I Lend You My Shoulder " (A Charity Night for Jacqlien Celosse)





















Pertemuan saya untuk pertama kalinya dengan Jacqlien Celosse adalah ketika sama-sama melayani di acara P&W yang diadakan Dewasa Muda GBI Senayan, melibatkan 4 penyanyi rohani wanita, Sari Simorangkir, Tirza Sahertian, Jacqlien Celosse dan Julita Manik. Sebelumnya sih...udah sering denger Jacqlien melalui albumnya dengan suara khasnya (jujur nih ... saya suka banget), dan pernah kontak via sms urusan lagu.
Tapi pertemuan face to face yah di acara itu.

Kami mendapat giliran menyanyi diurutan yang ke 3 dan ke 4, saya yang ke 3,
baru yang terakhir Jacqlien. Jadi kami punya waktu yang cukup untuk bincang-bincang. Kesan pertama, orangnya heboh, suka bercanda, dan rasanya chemistrynya cocok dengan saya, juga sangatlah fashionable (ini juga gue banget.. maksudnya I like her style). Sewaktu giliran Jacqlien ke stage (acaranya di cafe), waduuhh, habis deh perut orang dikocok dengan gaya bercandanya Jacqlien. Tapi sewaktu dia bersaksi, suasana langsung beda. Jadi hening dan semua orang larut dalam ceritanya. Tentang her struggling melawan breast cancer. Sudah sampai di meja operasi, tapi ternyata dokter menunda operasinya. Ketika pulang ke rumah, Jacqlien berteriak kepada Tuhan dalam kepedihan hati yang luar biasa (yang saya percaya menggoncangkan surga). Kembali ke RS untuk operasi, ternyata dokter menemukan breast cancernya sembuh. Serentak semua orang di ruangan cafe itu bertepuk tangan untuk Tuhan. Tuhan Yesus sungguh luar biasa. Setelah itu Jacqlien melantunkan lagu "Lebih Dari Nafasku"
(...lebih dari nafasku Bapa... kuperlukan kasihMu Bapa...
berjalan di sampingMu Bapa seumur hidupku...) Deep banget.
Saya dapat merasakan teriakan seseorang yang membutuhkan Tuhan melalui lagu itu. Kesaksian Jacqlien benar-benar memberi nafas kepada lagu yang dinyanyikannya. Sesudah itu saya nggak pernah ketemu Jacqlien lagi, dan sungguh pertemuan pertama itu menjadi pertemuan yang membekas di hati saya dan mengobarkan iman saya kepada Tuhan Yesus.

Sampai.........
Beberapa waktu yang lalu saya mendengar Jacqlien sakit. Beritanya sungguh simpang siur. Saya dengar Jacqlien menjalani pengobatan di Surabaya.
Saya pribadi sangat terbeban, tapi nggak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya saya putuskan saya akan mendukung Jacqlien dalam doa.
Saya membeli CD terbarunya saat itu, Romantic Worship (dan saya dengar Jacqlien insist untuk menyelesaikan album tsb walau didera sakit yang luar biasa). Saya putar berulang-ulang, dan saat mendengarkan Jacqlien melantunkan tiap lirik dalam lagunya yang merupakan kutipan dari Firman Tuhan dan janji-janji Tuhan, saya berkata "Amen....amen...".
Saya mengamenkan semua lirik lagu yang keluar dari mulut Jacqlien,
dan saya bersyafaat kepada Bapa, mengingatkan Bapa untuk semua janji yang telah diucapkannya. "Bapa, dulu Engkau sudah sembuhkan Jacqlien dari penyakit yang berat, kini Engkau juga pasti akan memuliakan namaMu dalam kesembuhannya"

Belakangan saya baru tahu (dari testi di FSnya) bahwa dulu Jacqlien mengalami sakit di bagian kepala sejak umur 12 tahun, yang mengharuskannya meminum obat seumur hidup. Keadaan penyakit ini dan perpecahan dalam keluarga menjerumuskannya dalam obat bius dan minuman keras. Tapi ketika hatinya dijamah Tuhan Yesus, dia mengalami kesembuhan roh, jiwa, dan tubuh, TOTAL. Semakin saya percaya bahwa Tuhan punya rencana yang besar dalam hidupnya, dua kali loh.. keluar dari jerat maut. Kalau sekarang Tuhan ijinkan mengalami pencobaan yang berat dalam hidupnya, saya percaya Yesus akan lebih lagi dimuliakan melalui hidupnya. Semakin berat ujian, semakin besar kemuliaan Tuhan.

Teman-teman artis rohani berkumpul bersama menggalang dana untuk mendukung Jacqlien melalui acara A Charity Nite for Jacqlien Celosse, di Prima Sports Club, Jakarta Barat.
Ada Franky Sihombing, Jeffry S Tjandra, Jeffry Rambing, Edward Chen, Lisa A Ariyanto, Jason, Dewi Guna, Julita Manik, dan pengkhotbah Bpk. Johan Lumoindong.
Tidak semuanya mengenal Jaqlien secara dekat, bahkan beberapa hanya mengenalnya dari albumnya, tapi semuanya mau bergandengan tangan, bahu membahu bagi kesembuhannya. Bahkan Ervinna (masih ingat nggak, penyanyi pop Indo yang ngetop banget di era 80-90 an) jauh-jauh datang dari Surabaya, hanya untuk menyanyi di acara ini.























Jeffry S Tjandra sempat mengungkapkan bahwa sebenarnya Jacqlien juga datang ke acara Charity Night ini. Sampai di parkiran, penyakitnya kambuh, sehingga ia memutuskan pulang kembali rumah, karena sudah nggak tahan lagi. Tapi belakangan, Jacqlien menelepon Jeffry, mengatakan she's on the way back ke Prisma. Balik lagi sesudah feeling better, just want to share her condition and say thank you to all friends that support her.. Naik ke stage dibantu 2 orang staff dari Maranatha Records, masih dengan perban putih membalut leher kirinya.
Duduk di stage, Jacqlien mengungkapkan isi hatinya.....





















"Sejak bulan April saya sudah jarang menyanyi...
Awalnya ada benjolan di tengkuk saya yang cepat sekali berkembangnya. Dalam 10 hari dari 2 benjolan berkembang menjadi 15 benjolan. Dan lama kelamaan kondisi saya semakin memburuk. Bila penyakit ini sedang kumat, saya menggigil dan seluruh tubuh sakit sekali seperti ditusuk pisau.
Saya sudah konsultasi kepada 7 dokter. Ada yang mengatakan saya menderita
kanker lymphoma (kanker kelenjar getah bening), bahkan ada yang mengatakan saya mengidap AIDS. Saya drop sekali mendengarnya.
Apalagi banyak orang yang menghakimi saya ketika mengetahui saya sakit, mengatakan bahwa saya pasti ada dosa, sehingga mengalami penyakit ini. Puji Tuhan, hasil lab berikutnya menyatakan saya negatif AIDS. Semakin hari tidak hanya tubuh, tapi iman saya pun merosot. Terngiang-ngiang di telinga saya perkataan orang-orang yang menghakimi saya, dan saya berkata kepada Tuhan, "Tuhan apakah Engkau sedang menghukumku?"
Dalam suatu konsultasi dengan seorang dokter yang anak Tuhan, saya ungkapkan pemikiran ini bahwa Tuhan mengukum saya. Tetapi dokter menguatkan iman saya dan berkata: "Jaqlien, jangan mau diintimidasi. Urusan hukum menghukum ada di pengadilan terakhir. Kalau kamu diijinkan Tuhan mengalami penyakit ini, pasti karena Tuhan punya rencana."




"Semakin lama tubuh saya sudah tidak sanggup melawan infeksi dan dokter sudah menyiapkan hati saya untuk the worst case yang mungkin terjadi. Dokter berkata: "Saya percaya mujizat. Saya melihat banyak pasien saya yang sembuh karena mujizat, tetapi sayapun melihat ada juga yang tidak mengalaminya. Tetapi mereka meninggal dengan iman yang tetap utuh dalam hati mereka, percaya kepada Tuhan Yesus."
Dokter berkata bahwa hasil diagnosa terakhir, penyakit saya ini adalah penyakit yang langka (rare disease) yang disebut sebagai penyakit
Kikuchi-Fujimoto Disease (KFD). Suatu penyakit sejenis Autoimmune, dimana sistem imun (kekebalan tubuh) yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit, malah menyerang sel-sel dalam tubuh. (Saking langkanya penyakit ini, saat ini menurut dokter, penderitanya di seluruh dunia tidak lebih dari bilangan jari-jari di kedua belah tangan kita.)

Saya berangkat ke Guangzhou, China untuk menjalani pengobatan di sana.
Di China, banyak hasil pemeriksaan lab yang negatif hasilnya, padahal sewaktu di Indo hasil lab positif. Saya percaya itu semua karena dukungan doa dari semua teman-teman sehingga ada mujizat. Bahkan hasil pemeriksaan kanker yang positif di Indo, juga negatif. Saya bersyukur sekali atas hasil itu, karena penyakit Autoimun dan kanker adalah penyakit yang bertolak belakang penyembuhannya. Tidak terbayangkan kalau saya mengidap kedua penyakit itu. Setelah 3 minggu di China, saya kembali lagi ke Indonesia karena kehabisan biaya.

Di tengah-tengah sakit yang saya alami, saya nggak pernah marah kepada Tuhan, bahkan saya tetap melayani Tuhan. Ketika saya mendengar seorang sahabat saya menderita leukemia, saya meneleponnya untuk berdoa dan menguatkannya, "kamu jangan mati dulu ya..." dan teman saya juga menguatkan saya "kamu juga jangan mati duluan ya...".
Saya tetap bersyukur kepada Tuhan atas semua yang diijinkan terjadi dalam hidup saya, bahkan saya tetap menulis lagu pujian kepadaNya....."

 

"Tak pernah Kau biarkan, tak Kau tinggalkan..
Hidupku ada di tanganMu...
Tak Kau lupakan, s'lalu di hatiMu..
Engkau yang memegang hidupku..
Yesus, Kau Bapaku yang setia..."

Pada kesempatan ini saya berterimakasih kepada semua teman-teman yang peduli kepada saya
(sambil mengusap air matanya), Tuhan Yesus memberkati.."




Semua yang hadir di ruangan itu sangat terharu mendengar penuturan seorang worshipper yang sangat gigih melayani Tuhan, dan saat ini juga dengan gigih memerangi penyakit yang dideritanya. Tidak banyak yang hadir di acara Charity Night ini, mungkin sekitar 150-200an orang. Tapi puji Tuhan mereka semua terbeban. Dana yang berhasil dikumpulkan malam itu adalah Rp.35.040.000, Aus$ 50, US$ 100, dan RMB 500.
Tentunya hasil ini masih jauh dari dana yang dibutuhkan Jacqlien untuk melanjutkan pengobatannya ke Singapore. Ijinkan tulisan ini mengetuk pintu hati semua teman-teman untuk mau berbagi dalam Charity ini.


















Ini saatnya kita meminjamkan bahu kita kepadanya, kita ulurkan tangan kasih kita kepadanya, seperti Galatia 6:2 mengatakan :
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus"
.

Mari kita berdoa bagi kesembuhan Jacqlien.
Tuhan memberkati kita semuanya.


All blessings,

Julita Manik

Tuesday, October 28, 2008

We Love You Jacqlien

Kehadiran Jacqlien Celosse dalam blantikan musik rohani Indonesia sungguh membawa kesegaran baru, karena warna rock yang diusungnya. Belum lagi suaranya yang serak-serak berat, membuat banyak hati yang berpaling padanya dan menjadi fansnya. Bener loh, bahkan mama saya sendiri yang jelas-jelas sudah bukan anak muda lagi, sangat ngefans dengan Jacqlien.
Belakangan ini pasti banyak yang mendengar kalau Jacqlien sedang sakit. Kabarnya memang simpang siur. Saya sempat mendengar Jacqlien menjalani pengobatan di Surabaya, kemudian ada yang bilang sudah baikan. Eh..nggak berapa lama ada yang bilang lagi sakitnya semakin parah. Saya mencoba melihat di webnya, ternyata nggak bisa diakses. Sampai akhirnya saya mendapat kabar resmi, bahwa akhirnya Jacqlien dibawa ke RS di Guang Zhou, China.
Dan kabar terakhir, penyakit yang didiagnosa adalah AUTO IMMUNE dimana tubuh memproduksi kelebihan vitamin, yang dampaknya sudah menyerang sampai ke paru-paru. Penyakit yang sudah mendera tubuhnya selama beberapa waktu ini, tentunya menelan biaya yang tidak sedikit.
Teman-teman yang mengasihi Jacqlien ingin berbagi beban dengan Jacqlien dan keluarga, akhirnya sepakat menyelenggarakan
A CHARITY NITE for JACQLIEN CELOSSE, yang akan diadakan pada :

Hari : Rabu, 29 Oktober 2008

Tempat : PRISMA SPORT CLUB
Perum Taman Kedoya Permai
Jl. Raya Perjuangan (samping tol Jakarta-Merak)
Jakarta Barat

Jam : 19.00-selesai
Pembicara : Johan Lumoindong
Worship Leader : Jeffry S. Tjandra
Host : Jeffry Rambing


Teman-teman semua juga diundang untuk menghadiri acara ini.
Ini waktunya untuk berbagi kasih. Ada Amen? Kalau selama ini kita sudah sangat diberkati melalui suara Jacqlien yang membawa kita semakin mengasihi Tuhan, sekarang gantian, kita memberkati Jacqlien dalam upaya penyembuhannya, yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Kehidupan Jacqlien memang sangat mengharu biru. Dari penuturan kisah hidupnya, dapat kita rasakan kasih Bapa yang begitu besar atasnya dan menyelamatkannya. Tidak ada seorangpun yang mampu bertahan, jika mengalami seperti yang Jacqlien alami, kalau bukan Bapa yang menopang. Berikut cuplikan testimony perjumpaan pertamanya dengan Yesus, yang saya kutip dari friendster sitenya....


Saya, Jacqlien Celosse lahir dalam keluarga yang kurang harmonis, dimana sejak kecil selalu melihat orang tua yang selalu bertengkar dan keluar masuk pengadilan untuk bercerai.
Dan pada usia 12 tahun, saya mengalami sakit dibagian kepala yang tidak bisa disembuhkan dan harus minum obat seumur hidup untuk dapat bertahan hidup. Dalam keadaan seperti ini membuat saya putus asa dan akhirnya terlibat dengan narkoba, minuman keras dan beberapa kali mencoba untuk bunuh diri dengan minum obat racun serangga, bahkan pernah yang paling terakhir saya mencoba mencampur minuman keras, spirtus, dan narkoba dan meminumnya sekaligus tetapi karena kebaikan Tuhan saya hanya pingsan dan ketika bangun sudah berada diselokan.
Dalam keadaan putus asa saya bertemu sesesorang disebuah stasiun TV, dimana penata rias yang merias bersaksi tentang Tuhan Yesus dan dia berkata Tuhan mengasihi aku, pada saat itu saya merasa sebuah damai sejahtera yang luar biasa menguasai diriku. Dan kemudian penata rias itu memperkenalkan saya dengan seorang hamba Tuhan dan pada saat itu juga saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan Tuhan Yesus juga menyembuhkan penyakit saya, dan memulihkan keluarga saya.

Dan kini saya telah berkeluarga dan memiliki seorang suami seorang hamba Tuhan Pdt. David Novendus dan juga dikarunia 2 orang anak yaitu Karen Serouna & Keith David. Bersama-sama dengan suami, saya menggembalakan sebuah sidang jemaat yaitu The Rock Church

Jacqlien Celosse


------------------------------------------------------------------------------------


Saya sangat percaya sekali, ketika Tuhan menyelamatkannya, Tuhan juga punya rencana besar atas kehidupannya. Kalau Tuhan ijinkan saat ini penyakit menyerang tubuhnya, pasti karena Tuhan ingin menyatakan kemuliaanNya lebih lagi. Kita juga masih membutuhkan Jacqlien sebagai partner membawa berita kasih Yesus atas bangsa ini.
Oleh karena itu, mari nyatakan kasih kita kepada Jacqlien dengan mendukung di dalam doa, dan menghadiri acara ini. Adapun teman-teman artis yang turut mendukung dalam Charity Night ini adalah: Franky Sihombing, Lisa A.Riyanto, Edward Chen, Jason 'Sentuh Hatiku', Dewi Guna, dan Julita Manik. Semua yang terlibat dalam acara ini rela tidak menerima persembahan kasih sepeserpun sebagai bukti turut serta mendukung kesembuhan Jacqlien.
Buat teman-teman yang tidak berdomisili di Jakarta, doakan yah acara ini, supaya sungguh Tuhan menyatakan kasihNya dan kemuliaanNya.


All blessings,

Julita

Thursday, October 23, 2008

This Is The Way They Support Me (thank you.....)

Mohon maaaaffff.., ternyata album "INDAH PADA WAKTUNYA" mengalami penundaan launch ... lagi...
Mungkin sekitar November 2008 baru beredar. Saya banyak merenung akhir-akhir ini, dan saya sadari sekali, kalau sekarang bisa sampai seperti saat ini mengeluarkan album ke 3, semuanya karena kasih karunia Tuhan, dan karena ada orang-orang yang support saya.
Yang memberikan encouraging words, yang memberikan banyak kesempatan, yang memberi dirinya menyanyikan lagu-lagu saya, even though banyak yang bilang 'liriknya kepanjangan'..Without them I'm nothing.
Di bawah ini beberapa kalimat dukungan mereka, para pencinta musik rohani Kristiani. Walau saya sendiri jengah membacanya karena begitu banyak kalimat yang berisi pujian, (saya tahu saya nggak sebaik yang mereka katakan)... tapi saya mengerti
"this is the way they support me". THANK YOU GUYS......


Julita, si Juwita yang Jelita ini memang selalu penuh dengan surprise. Tidak hanya menulis lagu, kali ini dengan kumpulan tulisan dari blogspot-nya yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun begitu menyentuh, menghibur dan menguatkan banyak orang yang membacanya. Bravo one more time. (Pdm. Binsar Sitorus, blogger, gembala)



I have been privileged to minister together with Julita during these past years. Her simplicity and love to Jesus & His people have blessed me. Keep on writing a love songs from heaven. (Jenny Oentoro-Women of Virtue)








Julita Manik adalah salah satu penulis lagu rohani terbaik yang pernah saya kenal, lagu-lagunya selalu lahir dari sebuah pengalaman yang dalam dengan Tuhan
(Bobby OW – Singer & Produser)








Lagu-lagu karya Julita Manik banyak membawa kita kepada pengenalan akan pribadi Tuhan Yesus yang membangkitkan kekuatan dan pengharapan kepada DIA.
Lagu-lagunya banyak memberkati saya dan banyak umatNya, khususnya lagu "INDAH PADA WAKTUNYA" yang banyak memberikan penghiburan dan kekuatan baru bagi mereka yang sedang membutuhkan kekuatan untuk melewati masa-masa sukar mereka. Selamat...terus berkarya bagi kemuliaan namaNya.
(Pdt. Himawan Leonardo, motivator rohani, gembala)






Saya bersyukur sekali dengan seorang Julita Manik yang sanggup mewarnai pujian dan penyembahan yang ada di gereja Tuhan di Indonesia. Sosok kakak yang rendah hati dan 'senior songwriter'. Semoga melalui album ini membawa mujizat & sukacita bagi anak-anak Tuhan di Indonesia. Amen.
(Afen Hardiyanto, songwriter).






Pertama kali saya kenal Julita Manik melalui lagunya yang menurut saya fenomenal, Bapa Yang Kekal. Lagu itu sangat menyentuh hati saya dan kalau tidak salah sekarang ini sudah ada lebih dari 20 artis yang menyanyikan lagu ini di album-album mereka. Luar biasa! Semoga Julita terus dipakai Tuhan untuk menciptakan lagu-lagu baru untuk mempermuliakan nama Tuhan di muka bumi.(Tjandra Tedja – Direktur Alpha Omega, perusahaan penyedia Ring Back Tone)



Julita Manik mempunyai hati emas yang menghasilkan karya2 emas yg memberkati bukan cuma Indonesia, tapi dunia. Lagu-lagunya sangat original, membuktikan bahwa dia berjalan dalam urapan dan kasih Tuhan.
(Irwan Alexander, Singer, Songwriter, & Minister)




Tidak banyak penyanyi rohani yang dikarunia berkat mencipta dan menyanyi. Julita Manik salah satunya. Lagu ciptaannya begitu mengena, nyaman serta menyejukkan. Untaian kata yang disampaikan tidak asing karena begitu nyata disekitar kita. Apalagi ketika mendengar suaranya yang khas. Menyajikan sensasi dan kenikmatan tersendiri. (Robby Repi - wartawan senior Majalah Bahana)




Salah satu keunikan Julita Manik adalah pada lirik lagu yang tulus apa adanya tapi bersarat makna.. So, I think bukunya pun sudah pasti penuh dengan kejutan2 yang patut smua org baca dan mendapatkan pengertian baru dlm hal menyembah DIA.. jia you ka Aad. (Edward Chen – Singer)





Kak Julita Manik adalah penulis lagu senior yang telah melayani bahkan sebelum generasi saya. Saya mendapat inspirasi bahwa selama kita tetap melayani Tuhan melalui segala bentuk karya kita, tidak ada kata: "orang itu tidak dipakai Tuhan lagi atau masanya sudah lewat". JM adalah buktinya. (Jonathan Prawira - penulis lagu & inspirator rohani)





--------------------------------------------------------------------------------------

Terharu banget hati ini membacanya, rasanya pengen bikin lagu yang lebih baik lagi, lebih indah lagi, lebih manis lagi, untuk Tuhan Yesus.
Masih panjang jalan yang harus dijalani, MARI SAMA-SAMA BERKARYA
UNTUK KRISTUS.



Sekali lagi..... terima kasih sahabat..
God bless you all



All blessings,

Julita

Tuesday, October 21, 2008

I Left My Heart In Bali.....

Bali adalah destinasi di Indonesia yang sangat saya inginkan untuk menghabiskan liburan. Pulau yang sangat eksotis, beragam pantai indah yang menghampar (apalagi saya penggila pantai), culture yang sungguh sangat luar biasa, dan art skill yang mengundang decak kekaguman yang nggak pernah ada matinya. Dan mungkin karena banyaknya turis manca negara yang mengunjungi Bali, sehingga berasa seperti sedang berlibur di luar negeri. Anak saya pernah bertanya dalam liburan pertamanya ke Bali, melihat begitu banyak turis asing dibanding lokal: "mama....Bali itu di sebelah mananya Indonesia?". Hahaha....ternyata bukan orang bule saja yang nggak tahu kalau Bali adalah bagian dari Indonesia.

Sesampainya di Bali, saya dan teman-teman sempat menginap di rumah
Bpk. Agus di Lembah Pujian. Waaahh....rumahnya keren banget. Udah kayak hotel aja. Tamannya sangat asri sekali. Ini foto saya lagi nyantai di teras belakang. Tuan rumah (Bpk & Ibu Agus) sangat ramah sekali menyambut kami. Rasanya pengen lama-lama nih tinggal di kediaman mereka.... Haha...tapi Jakarta sudah memanggil kami pulang kembali...

Pengalaman melayani di Bali Gospel menorehkan banyak kenangan manis di hati saya. Saya semakin menyadari arti kesatuan tubuh Kristus, saya semakin mengalami beban atas jiwa-jiwa, dan tentunya dapat banyak teman-teman baru.
Jangan ngiri yah.... haha bisa foto bareng sama Peter Youngren. Tadinya ragu-ragu mau dekatin beliau, tapi ternyata orangnya baik banget dan humble. Bayangkan beliau berkata, "Saya ingat kamu,... kamu kan yang pakai suspender di jeans kamu?" (waahhh....sampe bisa ngingat suspender gue loh....). Terus teman-teman yang lain juga gantian minta foto bareng, dan Peter Youngren nggak keberatan, tidak ada yang ditolak...hehe.. bahkan tetap memberikan senyuman yang termanis ditiap pemotretan.

Hamba Tuhan ini sangat luar biasa 'hati bapa'nya. Bener loh....banyak yang menjadikan Bpk Timotius Arifin menjadi 'daddy' di hati mereka. Irwan memanggil beliau 'papi', Jupiter memanggil 'daddy', dan ada juga teman saya Venezia memanggi beliau 'babe'. Banyak sebutan, tapi intinya satu.....'bapa', he is the father in many people's heart.


Rumah kediaman pak Arifin di Bali juga sangat asri sekali. Ini foto di teras belakang, dan lihat...di tempat pohon-pohonan yang hijau, sayup-sayup terdengar gemercik air. Yah...memang suara air asli lho, karena ada sungai yang mengalir. Suasananya teduh banget. Hari Minggu 28 September, selesai kebaktian di Lembah Pujian kami makan siang bersama di kediaman beliau.



Waahhh, sudah serasa di rumah sendiri..
Hehe...namanya juga 'rumah babe'...







Lagi asyik chatting di living room nya 'rumah babe' ..










at NURI'S, UBUD


















Di Bali ada tempat makan ribs yang terkenal banget, tepatnya di Ubud, nama restonya NURI's. No reservation man. Jadi harus datang on the spot. Pokoknya nggak ada KKN, semua diperlakukan sama. First come, first serve. Konon katanya sih uennnaaak tenan. Bandingannya tuh Tony Roma's di Jakarta, dengan harga seperempatnya. Wahhh...siapa yang nggak ngiler, makan ribs enak dengan harga ekonomis. Tapi, 2 kali saya datang ke sana dengan teman-teman seperjuangan, dan keduanya harus gigit jari, alias
sold out, atau waiting listnya puuannnnjaaang bener. Liat aja tuh wajah-wajah penonton kecewa di foto ini. Kalaupun di sini semuanya kelihatan tersenyum.. mungkin karena tuntutan profesi...hehe..









Wajah-wajah siap dieksekusi...eh maksudnya siap dicemplungin...




Hari terakhir di Bali, beberapa temen-temen nyempetin diving di tempatnya Bpk. Herling, salah seorang pengerja di Lembah Pujian. Dilihat dari foto-fotonya, terlihat wajah-wajah yang sangat bahagia.. mungkin tadi di kedalaman laut 4m bisa bercengkerama dengan ikan-ikan.. Nah, cowok bule yang paling kanan namanya Paul from Canada. Dia tuh yang manjat menara 15 m, demi sebuah angle yang terbaik...




Dulu kalau sedang liburan ke Bali, waktu terbesar dihabiskan di Kuta. Rasanya nggak afdol kalau nggak menyusuri sepanjang jalan Legian. Bikin tato-tatoan (pamer nih.... tulisan Jepang artinya 'Beautiful'). But don't worry my friends.... ini tentative kok. Dalam waktu 2 minggu sudah pudar.










Dan momen yang yang nggak pernah dilewatkan adalah berfoto di depan Hard Rock Hotel.... PEACE !!!!















Ada kenangan yang nggak bisa dilupakan, saat pembuatan video clip album 'Indah Pada WaktuNya' di Bali.


























Waaah....perjuangan cameraman nya mencari angle-angle yang bagus sangat mengharukan.














Bobby di shoot untuk clip lagu "Temukan Dalam Hidupku". Gayanya cool banget yah..

























"Mas buruan....ini kaki uda kepanasan banget.."

















Semoga hasil video clipnya bagus yah... supaya terbayar nih perjuangan mewujudkannya.. berjam-jam di perjalanan... kena terik mentari yang minta ampun panasnya...





Rasanya berat banget meninggalkan Bali. Pengen cepet-cepet balik lagi. Terlalu banyak kenangan indah, terlalu banyak tempat-tempat yang pengen dikunjungi.. dan suatu kali nanti mesti jadi nyobain ribs di Nuri's.
Penasaran banget neh...

That's why I said, "I LEFT MY HEART IN BALI........"



All blessings,

Julita

Friday, October 17, 2008

Celebrate Jesus Celebrate (the craziest thing we've ever done in Bali Gospel 2008)

Semuanya bersemangat melayani di Bali Gospel Festival. Saking semangatnya sampe nggak sadar kalau melakukan yang belum pernah sebelumnya.
Sangat anstusias sekali. Selesai pelayanan, jadi malu sendiri...........
"kok gua tadi bisa sampe kayak gitu ya???".
Di bawah panggung, kami saling ngetawain gaya masing-masing. Walau sepertinya gokil, tapi semuanya dilakukan karena bangga sama Tuhan Yesus. Mau merayakan Tuhan Yesus yang luar biassssa....
Kuasa dan kasihNya nggak pernah berubah.



BEAUTIFUL PICTURE. So many heaven's bubbles.


More...more... terus. Nggak mau pulang.
Selesai acara kesembuhan, pengunjung yang datang nggak mau membubarkan diri, alias nggak mau pulang. Yah...jadilah kita sama-sama celebrate Jesus.



















Penyanyinya juga jadi tambah semangat neh...
Semua jurus dikeluarkan.. Padahal mata udah sepet karena dry ice..




"Kupuji Kau dengan rock and roll...." jeng jeng jeng jeng....

Wah....lagu Bobby One Way ini ngetop banget di Bali...







Konon kalau mau dangdutan...yang dibutuhkan adalah 'jempol'
dan sedikit kenekatan..


"Iya...iya... tau May, mau dangdutan kan? Makin tinggi jempolnya makin asyik ya?"









Lea semangat banget dangdutannya... tariikkk terusss....


























Eka Deli bukan hanya piawai menyanyikan lagu pop, R&B, dengan kualitas vokal yang prima dan power yang alamaaak...., tapi juga seng ada lawan nembang dangdut...
"Hitam atau putih.... kulit hitam kulit putih.... "


Gokil semua neh .....

Pemandangan begini langka di Jakarta....



Panitia larut dalam suasana sukacita. Liat aja tuh jempol...






"Capek deh.............."



run....run...
(ini bukan lagi melarikan diri yah...)





















Siapa yang mau bola api? Siap-siap ya, Eka mau lempar neh...








Jupiter semangat banget nyanyinya, sampai bercucuran keringat....






















"Freeze......!!!!"
"Ampun pak polisi.....saya ngga bersalah"






















Bukan lagi berlomba menjawab pertanyaan pak guru:
"Saya pak....saya pak....saya bisa pak..."









"Sori ya mas.... mbok ngambil angle nya yang bagusan dikit.... gitu loh"



























Bali emang luar biasa kreatifnya...liat tuh ada fire dancer segala...
Bener-bener pakai api lho...



JURUS SEGENAP KEKUATAN




















"Hayo,.....
siapa yang suaranya paling tinggi.."
















"tepuk tangan untuk Tuhan Yesus....."







SIAPA NGETAWAIN SIAPA NIH?






"hehehehe..."
"Gaya lo lucuuu..."














"hahahaha..."
"Gaya lo jugaaa..."










"GANTI PROFESI"







Jupiter: "Gantian aku dong yang jadi penari latarnya....,
gayaku lebih oke loh.."









"Sekali-sekali boleh dong penyanyi jadi Mat Kodak"









"TEST KESEMBUHAN"







"Coba ikutin kata-kata saya....satu...dua.."
(lho kok ngetes kesembuhannya hadap-hadapan toh mas...)
Haha...kirain Irwan juga ngalamin kesembuhan...









Ketahuan nih Mat Kodaknya....cewek....
































Habis...yang kebagian close up hanya Irwan, Bobby dan Jupiter...
Eka, Maya, Lea and Julita ngga dapat jatah....







---------------------------------------------------------------------------------



Semua foto-foto ini adalah bukti nyata betapa excitednya kami menjadi bagian dari Bali Gospel Festival 2008
BERSAMA MEMBERKATI BALI.
Salut buat panitia yang sudah kerja keras beri yang terbaik untuk Tuhan.
Nama Tuhan Yesus saja yang dimuliakan. AMEN.


All blessings,

Julita



<br><br>



<br><br>