Thursday, September 18, 2008

" INDAH PADA WAKTUNYA "

















Lagu “Indah Pada WaktuNya” adalah karya saya yang sebelumnya sudah pernah dirilis dalam album Edward Chen ‘Passion’, produksi Harvest.
Saya menulis lagu ini tahun 2006, dan baru bisa release di album saya
September 2008.
Saya sangat menyukai lagu ini karena melalui lirik-liriknya Tuhan berbicara, bahwa Ia tidak pernah meninggalkan umatNya, dan Ia menjamin bahwa segala sesuatu akan indah pada waktu Tuhan.
Memang ayat Pengkhotbah 3:11 ini sangat luar biasa, menjadi ayat emas bagi banyak orang, dan ada banyak songwriters yang menulis lagu dengan menggunakan ayat ini. So....jangan heran... kalau teman-teman bertemu dengan banyak lagu yang bertitle "Indah Pada WaktuNya", tapi dengan lirik dan melody yang berbeda-beda, karena ditulis oleh orang yang berbeda-beda pula.

Proses penulisan lagu ini tidak ada yang istimewa.
Saat itu saya masih mengajar vokal di sebuah sekolah musik, dan saya mempunyai murid seorang anak laki-laki umur 3 tahun yang cukup unik. Keunikannya setiap kali belajar bernyanyi hanya mau menyanyikan lagu “Pelangi KasihNya’, sebuah lagu lawas dari group Yerikho.
Saya tawarkan lagu lain, anak ini tidak mau dan bersikeras menyanyikan lagu kesukaannya, yaitu “Pelangi KasihNya”.
Minggu demi minggu kami lalui dengan menyanyikan lagu ini.....
"Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti.."
"Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan b'ri..."


Suatu saat, sewaktu sedang bernyanyi bersama, tiba-tiba saya merasakan hadirat Tuhan di ruang kelas vokal, saat menyanyikan lirik demi lirik dari lagu itu.
Sepertinya Tuhan ingin bicara sesuatu.
Sesampainya di rumah, saya renungkan kembali apa maksud Tuhan,
dan saya dapat kesan bahwa saya harus tulis lagu yang berjudul
“Indah Pada WaktuNya”.
Sebelum sampai pada klimaks (refrain) yang merupakan ayat emas Pengkhotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya",
saya mulai menulis bait lagu yang liriknya merupakan kutipan hasil renungan Raja Salomo atas kehidupan manusia pada Pengkhotbah 3,.....

‘ada waktu ‘tuk berduka, ada waktu ‘tuk bersuka’
‘ada waktu ‘tuk berdiam, ada waktu ‘tuk berkata’
‘namun di atas s’galanya, kutahu Allahku bekerja’
‘mendatangkan kebaikan, bagi yang mengasihiNya’

‘di saat yang kualami, tak s’perti yang kuingini’
‘di saat tiada jawaban, “Mengapa harus terjadi ?”
‘namun di atas s’galanya, kutahu Allahku bekerja’
‘mendatangkan kebaikan, bagi yang mengasihiNya’

Ref :
‘mungkin tak kupahami, apa yang kini aku alami’
‘namun kutahu pasti, kasih Allahku takkan berhenti’
‘kan kusr’ahkan semua, pergumulanku padaMu Yesus’
‘kar’na kutahu pasti, semuanya kan jadi’
INDAH PADA WAKTUNYA


Dulu saya naive sekali. Saya pikir kalau jadi anak Tuhan, maka kehidupan saya semuanya akan lancar-lancar saja. Tidak akan mengalami hal-hal yang tidak enak. Doa selalu akan cepat dijawab. Dan tidak ada kesukaran atau penderitaan dalam hidup orang percaya.
Ternyata saya salah, Tuhan punya rencana yang berbeda dengan rencana kita. Tapi ada satu kesamaan dalam tiap rencanaNya, yaitu semuanya pasti akan INDAH pada waktuNya. Bahkan untuk yang kelihatannya 'tidak indah’ pun, pada waktu Tuhan akan menjadi INDAH.

Ada testimony yang sangat menguatkan, dari seorang wanita, yang pernah mendengar lagu ini.
Demikian ceritanya……

Pada pertengahan 2007, hari sudah larut malam, tetapi saya masih belum tidur dan sebuah deringan di handphone saya mengusik keheningan malam itu.
“Shalom….ini kak Julita Manik ya…perkenalkan nama saya Solvy”, seru seorang wanita.
Kemudian Solvy bercerita bahwa ia sangat diberkati oleh salah satu lagu karya saya “INDAH PADA WAKTUNYA”.
And Solvy began to share her true story….

ADI-SOLVY & their engagement rings
“Kak….seharusnya saya menikah dengan tunangan saya Adi bulan Maret 2007 yang lalu. Pada bulan Desember 2006, Adi yang bekerja di Pangkalan Bun, Kalimantan, berencana berangkat menuju Semarang, karena banyak persiapan pernikahan yang harus kami lakukan."

"Kami juga berencana membuat album rekaman, sebagai bagian dari pelayanan kami terutama untuk gereja kami yang ada di daerah-daerah transmigrasi di luar Jawa",
demikian Solvy menjelaskan.

Tapi kak…..Adi nggak pernah sampai di Semarang, karena Adi menaiki
kapal laut KM Senopati yang tenggelam bersama ratusan penumpangnya.
Dan Adi…..termasuk orang-orang yang tidak terselamatkan.
Bahkan jasadnya pun tidak ditemukan…
.”, kata Solvy dengan lirih.

Ketika saya mendengarkan cerita Solvy, hati saya terasa perih. Karena beberapa waktu sebelumnya saya turut merasakan duka yang teramat dalam, ketika membaca tenggelamnya kapal KM Senopati tsb di Koran Kompas.
Dan sekarang, lewat telephone, saya sedang berhadapan langsung dengan seseorang saudari, yang mengasihi Tuhan, yang menyerahkankan harapan-harapannya pada Tuhan, tapi menjadi salah seorang yang menjadi bagian dari peristiwa sedih tsb, dan kehilangan tunangan yang dikasihinya.
Saya tahu tidak mudah berada dalam posisi Solvy. Mimpi yang sudah dirajut bertahun-tahun….pernikahan yang sudah di depan mata…mendadak semuanya sirna. Seseorang yang sangat dikasihi, mendadak hilang dari muka bumi ini… tanpa sempat mengucapkan kata-kata perpisahan.

Saya berniat menghiburkan hati Solvy, tetapi ternyata ia telah mengalami penghiburan terlebih dahulu dari Roh Kudus.

Solvy berkata: “Saat saya mendengarkan lirik lagu INDAH PADA WAKTUNYA…saya tahu saya nggak paham…saya nggak mengerti kenapa ini semua harus terjadi. Tapi saya percaya Tuhan punya rencana yang indah atas hidup saya, karena Yesus mengasihi saya.”

Jujur saja….saya sangat diberkati dengan perkataan Solvy tsb.
Rasanya…malam itu ada kekuatan baru…ada pengurapan baru…untuk tetap mengikut Yesus dan percaya penuh kepadaNya, yang mengalir ke dalam hidup saya lewat kesaksian Solvy.

Sangat mengharukan kisah yang dialami Solvy.
Seorang anak Tuhan sangat yang mengasihi Tuhan bahkan melayani Tuhan dengan setia, diijinkan mengalami kejadian yang sangat tidak enak dalam hidupnya. Tapi Solvy percaya bahwa semuanya akan indah pada waktuNya.

Belum lama ini, bulan Juni 2008, Solvy membagikan kesaksian pujian di gereja saya.
Solvy menceritakan kembali kesaksian di atas. Dan ketika Solvy menyanyikan lagu Indah Pada WaktuNya (she has a golden voice !!), banyak jemaat yang menangis terharu. Bahkan ada teman saya yang nggak kuat menahan tangis, bergegas ke luar ruangan, karena takut kelihatan orang lain.
Seorang teman yang lain berkata kepada saya : “Kok Solvy bisa kuat kayak gitu ya…., masih bisa berdiri bersaksi bahkan menyanyi lagi. Aduuh kalau saya yang ngalamin…., nggak tahu deh…”
Solvy kuat karena dia percaya Tuhan mengasihi dia dan tidak pernah berniat jahat kepadanya. Segala sesuatu akan indah pada waktuNya.

Adakah kita mengalami persoalan dan pergumulan hari-hari ini?
Percayalah bahwa semua akan indah pada waktuNya karena Tuhan tidak pernah merancangkan rancangan kecelakaan dalam hidup kita melainkan rancangan-rancangan damai sejahtera, bagi masa depan yang penuh harapan. Amin.


Sekarang saya mengerti kenapa saya harus tulis lagu ini.
Ternyata anak kecil berusia 3 tahun yang insist menyanyikan lagu lawas Yerikho bukanlah suatu hal yang kebetulan. Tuhan ingin bicara kepada saya untuk tulis lagu baru yang memberi kekuatan kepada yang mendengarnya. Beberapa bulan kemudian, after lagu ini ditulis, seorang wanita di Semarang yang sedang dirundung duka, dikuatkan melalui lagu ini. Seandainya hanya seorang Solvy saja yang beroleh kekuatan melalui lagu ini, saya tidak akan pernah menyesal menuliskannya. Karena saya tahu satu jiwa sangat berharga di hadapan Tuhan.

Semoga lagu “Indah Pada WaktuNya” ini dapat juga memberkati semua teman-teman yang sedang mengalami pergumulan. Itu harapan saya.


All blessings,

Julita